Kamis, 26 Januari 2012

kim bum and kim so eun

KCB Season 2, Episode 9 (I Miss U So Much)

 2 EPISODE TERAKHIR

Annyeong mates..chingu..eonnie..saeng..

Ketemu lagi dengan lanjutan dari KCB

Langsung aja deh..

Enjoy this….


Kim Bum segera menaiki motornya, dipakainya helm yang tadi dia lepaskan, dan segeralah dia melajukan motornya. Dia menjalankan motornya dengan sangat kencang, hatinya masih terasa sakit ketika dia menatap lagi seoarng wanita yang begitu mirip dengan Mi Nam Syin, gadis yang untuk pertama kalinya bisa membuat lelaki keras kepala menjadi luluh. Kim bum mengehentikan motornya di tepi sungai Han. Kim Bum menatap dalam sungai itu,

“Mi Nam Syin.. bogoshipoyo…(kangen)”. Desah Kim Bum. “ARGHHHHHHH kenapa muncul lagi wanita yang begitu mirip denganmu…”. Teriak Kim Bum.


FLASHBACK 5 YEARS AGO

Di tepi sungai Han, seorang pemuda tampan yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Dia adalah Kim Bum dengan seorang wanita cantik kebanggaan sekolahannya, Mi Nam Syin.

“Aku akan pergi”. Ucap Nam Syin seraya menatap Kim Bum muda. Kim Bum menatap kaget.

“Aku pergi ke Austria, aku ingin melanjutkan sekolah musikku”. Ucap Nam Syin.

“Untuk berapa lama???”. Tanya Kim Bum.

“Empat tahun… mungkin setelah aku kembali kau sudah menjadi seorang penyanyi, kau tidak suka berbisnis seperti ayahmu bukan???”. Tanya Nam Syin.

“Kau yang selalu mengerti aku kini akan pergi, aku tak punya sandaran lagi”. Ucap Kim Bum.

“Jangan membuatku berat untuk pergi”. Ucap Nam Syin.

“Memang sangat berat untukku, kau harus tahu aku akan selalu menjaga kejujuran dalam setiap nafasku untukmu.. kau harus kembali untukku”. Ucap Kim Bum. Nam Syin langsung memeluk Kim Bum.

“Kapan kau berangkat???”. Tanya Kim Bum. “Lusa.. sehari setelah kelulusan sekolah”. Ucap Nam Syin. Kim Bum tersenyum lembut.

“Baiklah.. meskipun ini belum pernah aku lakukan, tapi aku akan membuatkan hadiah sebelum kau pergi”. Ucap Kim Bum.

Keesokan harinya, hari dimana sebuah karya telah berhasil Kim Bum buat. Sebuah lagu persembehan untuk wanita yang Kim Bum cintai. Sebuah lagu dengan judul GOBAEK atau lebih terkenal sekarang dengan judul CONFESSION. Baru saja Kim Bum menyimpan penanya, tiba-tiba handphone nya berdering, tertera nama MI NAM SYIN di layar handphone, dengan senyum mengembang Kim bum mengangkat teleponnya.

Yeoboseyo… Nam Syi…

Yeoboseyo… Mi Nam Syin-ah ada di rumah sakit, dia kecelakaan


Handphone Kim Bum terjatuh. Kim Bum terlihat berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan wajah yang sudah tak karuan, sedih bercampur khawatir, mata berkaca dengan detakan jantung yang semakin tak menentu. Sampai akhirnya dia tiba di depan ruangan, terlihat ibunya Mi Nam Syin terduduk lemas di lantai dengan tangisan yang mengalir.

“Mi Nam Syin….”. Desah Kim Bum. Ibunya Mi Nam Syin menapat Kim Bum dan menggelengkan kepalanya sebagai sebuah pertanda.

“ANDWEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE”. Geram Kim Bum.

END OF FLASHSBACK

Tak lama handphone Kim Bum bordering, tertera nama KIM SO EUN, kim bum tak menjawab teleponnya. Sudah sampai tiga kali panggilan barulah Kim Bum mengangkatnya.

Yeoboseyo… ada apa?

Bum-ah.. kau bisa kemari?? So Eun mabuk berat dan aku tak bisa mengantarkannya ke rumah, aku harus segera ke Busan

Ah…. Baiklah..

Di Café Eyisu.. cepat kemari



Kim Bum segera melajukan motornya di tengah malam buta itu. Diapun sampai di Café itu, manager Uhm langsung pergi setelah Kim Bum datang. Nenek dari manager Uhm yang tinggal di Busan meninggal, jadi manager Uhm harus segera kesana.

“Kenapa kau mabuk seeprti ini.. hei…hei..”. Ucap Kim bum sambil menggoyangkan tubuh mungil isrtinya itu. So eun menoleh.

“Semuanya kejam… aku benci.. kenapa jadi begini”. Ucap so eun dalam mabuknya.


“Kau kenapa?”. Tanya Kim Bum.

“Hari ini… aku di pecat, aku dipecat”. Ucap so eun sambil menangis. Kim Bum menatap malang pada so eun yang mabuk.

“Hei sudahlah.. jangan minum lagi”. Ucap Kim Bum. Dia segera mendudukan so eun dengan posisi yang benar lalu menjaketinya dengan jaket Kim Bum.

“Aku pesan soju.. 4 botol”. Ucap Kim Bum pada pelayan.

“Ini tuan”. Ucap pelayannya. Tanpa lama Kim Bum langsung meneguk soju yang ada di depannya, diapun ikut mabuk, tapi tak semabuk so eun.

“Aku benci dengan semuanya.. aku benci hari ini”. Teriak Kim Bum.


Dengan keadaan mabuk Kim Bum pulang dengan so eun menggunakan taksi. Motor dia tinggalkan di café Eyisu. So eun mabuk parah malam ini. Kim Bum dan so eun pun turun dari taksi, Kim Bum memapah so eun, namun beberapa kali so eun terjatuh, Kim Bum pun akhirnya menggendong so eun di punggungnya. Dengan keadaan mabuk Kim Bum menaiki satu persatu anak tangga, diapun perlahan membuka pintu kamar so eun, dan menggeletakan so eun diatas ranjangnya. Tak lama Kim Bum memperhatikan wajah so eun, entah kenapa bayangan Mi Nam Syin menghiasi wajah so eun. Kim Bum perlahan mendekatkan wajahnya memastikan itu Mi Nam Syin atau bukan.

“Mi Nam Syin????”. Desahnya dalam mabuk.


Kim Bum mulai semakin mendekat dan tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Pagi menyambut kamar So Eun yang sudah berantakan tak karuan. Pakaian So Eun dan Kim Bum yang berhamburan di lantai serta aroma alkhohol yang begitu menyengat sungguh bukan pemandangan yang bagus. Kicauan burung membangunkan So Eun terlebih dahulu. Namun kali ini sepertinya ada yang berbeda, kenapa so eun serasa sedang tidur bukan di bantalnya, namun di dada seseorang. So eun mulai tersadar sepenuhnya dan alangkah kagetnya, dia mendapati Kim Bum tidur di sampingnya.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaa……. Andweeeeeeeeeeeee”. Teriak so eun. Kim Bum ikut terbangun.

“Ada apa?”. Tanya Kim bum sambil menggosok matanya.

“Bum-ah …”. Desah so eun dengan tangisan yang mengalir begitu derasnya. Kim Bum baru sadar dengan keadaannya. “So Eun-ah…e..e..”. Kim bum tak tahu harus berkata apa melihat so eun menangiis seperti itu.

“Kenapa kau tega melakukannya??”. Ucap so eun sambil menangis.

“Jeongmal mianhe… so eun-ah jeongmal mianheyo.. semalam kita berdua mabuk”. Ucap Kim Bum, seraya menutupi tubuh so eun dengan selimut, so eun memberikan bahasa tubuh yang marah.

“Keluar dari kamarku… aku membencimu”. Ucap so eun. Kim Bum keluar dari kamar so eun.

So eun menangis sejadi-jadinya di kamar mandi, dia menggosok seluruh tubuhnya, dia menangis di bawah shower yang terus mengeluarkan air.

“Kau jahat… kau kejam”. Tangis so eun.

Seminggu telah mereka berdua lewati tanpa berkomunikasi, padahal mereka tinggal satu atap. Suasana rumah begitu dingin, sedingin tak berpenghuni. Mereka berdua saling tak menyapa, seperti orang asing saja. Beberapa kali Kim Bum berniatan meminta maaf, namun so eun tak pernah menghiraukan perkataan Kim Bum. Namun sekarang Kim So Eun sudah bisa menerima kenyataanya.


“Kenapa kau mengajaku makan disini?”. Tanya Kim Bum diam.

“Maafkan aku selama ini tak menghiarukanmu”. Ucap So Eun.

“Aku ingin meminta maaf, aku mabuk waktu itu”. Ucap Kim Bum.

“Aku juga mabuk”. Ucap so eun. “Anggap saja itu sebuah kesalahan besar”. Ucap so eun.

“Baiklah..”. Jawab Kim Bum datar.


Kim Bum semakin sibuk saja. Tiga hari lagi dia berangkat untuk tour FM ASIA nya. Kim bum selalu Nampak sibuk latihan di studionya dan juga shooting video clip “CONFESSION”. Sementara so eun masih sibuk shooting di lokasi shooting drama kejar tayangnya yang berjudul SARANGILKKAYO.

“Ok, CUT!!!”. Seru sang sutradara.

“Khamsahamnida”. Ujar so eun sambil membungkukan badannya.

Shooting hari ini selesai diakhiri scenes Kim So Eun dengan actor Jin Yi Han. Jin Yi Han terus saja menatapi istri dari penyanyi Kim Bum ini.

“Kita pulang bersama?”. Tawar Jin Yi Han.

“Oppa…”. Seru So Eun sambil tersenyum manis.

“Tapi kita makan dulu.. temani aku makan”. Ucap Jin Yi Han.

“Baiklah.. tapi oppa yang mentraktirku”. Ucap So Eun bercanda. Yi Han mengangguk.

Malam ini adalah pengambilan shoot terakhir dari pembuatan video clip “CONFESSION”, Kim Bum harus memaksa egonya untuk bisa melakukan scenes mesra dengan Park Shin Hye, Scenes terakhir memang sangat berat untuk dilakukan, berat untuk Kim Bum.

“Ok, nanti Nona Park hanya diam saja menutup mata, dan Kim Bum-ssi harus benar-benar mengeluarkan emosi, kalau kau benar-benar kehilangan sosok kekasih yang sangat kau cintai”. Ucap sang sutradara.

“Baiklah..”. Ucap Shin Hye dengan senyum manisnya.

`               “Ok siap… 3..2…1… rolling ACTION!!”. Seru sutradara.

Kim Bum mulai memasang aksinya, dia benar-benar tak bisa mengontrol perasaanya. Dimana dia diceritakan kehilangan kekasih yang dia cintai. Yang membuat Kim Bum tersiksa adalah wanita yang diceriatakan meninggal itu mirip dengan Mi Nam Syin, kekasih Kim Bum sekaligus pemilik lagu ini yang memang juga telah meninggal.

“CUT!!!!!!!!!!!!!!!”. Teriak sang sutradara. “OK, semuanya bagus”. Sambungnya lagi.

“Wahhhhhhhhh ayo kita rayakan malam ini”. Ucap salah seorang crew.

“Manager Joo, aku kurang enak badan, aku pulang duluan”. Ucap Kim Bum.

“Kau sakit?”. Tanya manager Joo.

“Tidak..”. Ucap Kim Bum seraya keluar dari tempat yang membuatnya susah untul bernafas.

So Eun dan Yi Han makan di sebuah restoran di Hotel Grand Hyatt, tampak mereka juga bisa memandangi pemandangan menakjubkan dari sungai Han. Yi Han pun membuka suatu obrolan dengan So Eun.


“Aku ingin bicara serius kali ini”. Ucap Yi Han.

“Oppa ini.. kenapa suasananya begitu serius, biasa saja”. Ucap so eun polos.

“Aku tak bisa semakin lama menahannya”. Ucap Yi Han.

“Ada apa oppa?”. Tanya so eun khawatir.

“Meskipun aku tahu kau telah menikah, namun aku hanya ingin mengatakannya saja.. “. Ucap Yi Han, so eun menatap dalam.

“Kim So Eun-ssi aku menyukaimu..”. Ucap Yi Han, so eun melotot kaget.

Malamnya, Kim Bum terlihat sedang bermain piano dikamarnya, dia memainkan instrument yang benar-benar menyedihkan, instrument piano yang menggambarkan perasannya saat ini.


So eun juga di kamarnya tak bisa tidur, dia terus saja memikirkan pernyataan Jin Yi Ha tentang perasaan sukanya terhadap so eun. So Eun pun membaringkan tubuhnya diatas kasur, alunan instrument piano yang dimainkan Kim Bum pun terdengar sayup ditelinga So Eun. So Eun begitu mendengarkan dengan baik.

“Apa orang itu sedang sedih.. kenapa membuatku ingin menangis mendengarkan permainan pianonya”. Ucap so eun.

Semakin di dengar alunannya semakin sedih *author yang denger ampe nangis dengerin instrumennya neh #lebay* (kalau mau tahu n denger instrumennya bisa denger di (http://musik-live.net/play-music-codes.php?src=fsn&name=08_Tokyo_Juliet_OST_-_An_Ye_Fei_Xing_%28Instrumental%29&x=vIEmCrCv).  Tak terasa air mata menetes di pipi so eun.

“Aku jadi benar-benar menangis karena instrumennya”. Ucap so eun.


Beberapa saat kemudian, tak terdengar lagi alunan piano di rumah itu. Kebetulan so eun haus, diapun keluar dari kamarnya untuk mengambil minum. So Eun sempat sedikit mengintip kamar Kim Bum, tak ada Kim bum dikamarnya.

“Kemana dia?”. Batin so eun.

So Eun kembali melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, dia berjalan ke dapur dan mengambil minum. Dan So Eun melihat Kim Bum tengah duduk di teras belakang.

“Bum-ah.. apa yang sedang kau lakukan?”. Tanya so eun, Kim Bum menoleh.

“So Eun-ah… “. Ucapnya. So Eun menyimpan gelasnya dan berjalan lebih mendekat.

“Kenapa kau belum tidur?”. Tanya Kim Bum.

“Aku tak bisa tidur, kalau kau sendiri.. apa yang sedang kau lakukan?”. Tanya So Eun.

“Melihat langit”. Ucap Kim Bum. So Eun menatap ke langit.


“Ada apa dilangit, awan gelap, tak ada bulan maupun bintang.. kau itu aneh”. Ucap So Eun.

“ Enam minggu aku tak bisa melihat langit disini jadi aku ingin memuaskan hatiku malam ini”. Ucap Kim Bum. “Eh.. kenapa kau berdiri disana.. kemarilah”. Ucap Kim Bum menunjuk tempat disampingnya. So eun nurut saja.

“Bum-ah… permainan pianomu sungguh membuatku sedih dan ingin menangis”. Ucap So Eun.

“Ah..itu”. Ucap Kim Bum. “Eh.. kau bilang tadi tak bisa tidur?”. Tanya Kim Bum, so eun mengangguk.

“Guru music ku pernah mengatakan kalau kau susah tidur, kau dengarkan saja music atau lagu yang iramanya lambat dengan syair yang lembut”. Ucap Kim Bum.

“Kau menyuruhku membawa Ipod atau tape??? Ku sedang posisi wenak”. Ucap so eun.

“Kau lupa jika kau mempunyai suami seorang penyanyi?”. Tanya Kim Bum.

“Ah. Paling kau menyanyikan lagu seperti di pesta pernikahan.. menghinaku dan mengejeku.. mana bisa aku tidur”. Ucap so eun.

“Kau pernah memintaku membuatkan sebuah lagu untukmu bukan?? Aku sudah membuatnya”. Ucap Kim Bum.

“Baiklah.. kalau begitu ayo nyanyikan agar aku bisa tidur”. Ucap So Eun.

“Menyandarlah pada bahuku.. anggap saja bantal gratis”. Ucap Kim Bum, so eun menurut.


Kim So Eun..

Kau begitu mempesona

Jika Kau pergi, jantungKU berdetak kencang

Kau satu-satunya dan yang pertama

Aku mencintaimu..


Kim So Eun..

Mendekatlah sedikit padaku

Aku ingin menggenggam tanganmu dengan erat

Lagu ini hanyalah untukmu

Aku mencintaimu selamanya..


Aku butuh cintamu Kim So Eun..

Lihat mataku!!! Aku berjanji

Aku akan berada disampingmu, mencintai dan melindungimu


Kim So Eun…

Bagiku Cintamu sudah Cukup

Meskipun aku kehilangan semuanya

Aku tak akan pernah meningggalkanmu


Kim So Eun..

Aku hanya melihatmu, memikirkanmu

Yang tak pernah gagal membuatku tersenyum

Kau segalanya dalam hatiku


Dirimu sudah terlalu lebih bagiku

Kau lebih cantik dripada BIDADARI

Dan Aku hanya mencintaimu Kim So Eun…


Kau menyimpan sebuah rahasia padaku, Cinta juga..

Aku tak bisa percaya, seberapa besar aku mencintaimu


Kim So Eun..Kau memasuki hatiku bagai sihir

Sekarang aku seperti orang bodoh yang sedang jatuh CINTA


Kim So Eun.. berbaliklah menatapku..

Jika bumi berakhir.. aku akan tetap Mencintaimu

Seperti waktu yang tak pernah berhenti

Meskipun kita saling membenci, aku tetap mencintaimu


Kim So Eun..

Mungkin akan terasa sulit dan lelah untuk mencintaiku selamanya


Tapi… Kim So Eun

Jangan lepaskan genggaman tanganku

Aku tak akan pernah berhenti memperhatikanmu..


Kim so Eun…

Tidurlah yang lelap.. selamat malam istriku

(HARU Angel – Super Junior (KYDSE) Indo Trans (gubah Vers Kim So Eun-by Nden))




Ketika Kim Bum mengakhiri lagunya dan menatap So Eun, ternyata So Eun sudah terlelap tidur di bahu Kim Bum. Kim Bum yang menatap So Eun hanya tersenyum manis, dan menggendong So Eun ke kamarnya, menidurkan dan menyelimutinya.

Hari ini pun tiba, hari keberangkatan Kim Bum untuk Tour ASIA nya yang pertama. Kim Bum begitu berat meninggalkan rumahnya. Dia menatap So Eun yang mengantarnya ke depan pintu rumah.

“Aku pergi.. jaga diri baik-baik”. Ucap Kim Bum dengan perasaan sedih.

“Hati-hati”. Ucap So Eun.

“Hm..”. jawab Kim Bum seraya mengelus rambut so eun dan mengacak-acaknya.

Kim Bum pun berangkat keluar dari KOREA. Hari demi hari, minggu demi minggu Kim Bum lewati dengan kesibukan yang padat. Dimulai dari FM di Taiwan, Cina, Thailand, Indonesia dan Jepang sampai kelak diakhiri di FM Korea. Namun dikala Kim Bum sedang pergi bekerja, so eun malah asyik tambah dekat dengan Jin Yi Han. Kehidupan so eun yang kosong beberapa minggu ini di pergunakan secara apik oleh Jin Yi Han untuk mendekati So Eun. Dan langkah Yi Han pun sepertinya telah berhasil dengan klimaks sebuah hubungan dengan so eun.






Kim Bum Baru saja selesai FM Di Jepang, dia terlihat sedang duduk menatapi foto di layar handphone nya. Foto yang bisa membuatnya tersenyum ditengah capek dan kelelahan sepanjang FM. Foto dirinya bersama So Eun yang dulu diambil di pulau NAMI, ketika mereka sedang mengikuti acara vacation. Manager Joo melihat Kim Bum yang begitu konsen.


“Sebenarnya ada apa di handphone mu itu?? Ada harta karun?”. Tanya manager Joo. Kim Bum menoleh menatap manager Joo.

“Ne… harta karunku..lebih berharga dari 100 ekor paus”. Ucap Kim Bum.

“Dasar kau…”. Uap manager Joo. Sejenak Kim Bum terdiam, dan tersenyum

“Aku merindukannya manager Joo”. Ucap Kim Bum seraya melihat foto di handphonenya.

“Siapa???”. Tanya manager Joo.

“Istriku”. Ucap Kim Bum singkat. Manager joo tercengang.

“Kim So Eun-ssi… Kim So Eun-ssi yang galak itu?”. Tanya manager Joo.

“Dia istriku.. jangan berkata seperti itu.. ne.. aku merindukannya”. Ucap Kim Bum.


“Kau..?”. Tanya manager Joo. “Ye.. sepertinya aku mulai menyayanginya”. Ucap Kim Bum.

“Baguslah.. seharusnya dari dulu kau seperti ini”. Ucap manager Joo.

“Kelak di FM KOREA aku akan menyatakan perasaanku”. Ucap Kim Bum.

“Bagaimana ceritanya, orang-orang mengetahui kalian suami istri”. Ucap manager Joo.

“Lewat lagu.. aku akan menyanyikan lagu untuknya”. Ucap Kim Bum. Manager Joo tersenyum.


Satu minggu kemudian, setelah 6 minggu Kim Bum meninggalkan Korea, akhirnya dia bisa  kembali menghirup udara Korea yang segar, bisa menatap rumahnya dan menatap istrinya yang sekarang dia sayangi, Kim So Eun.

“Ada yang ingin aku bicarakan, besok aku akan mengajakmu pergi”. Ucap Kim Bum yang berniat ingin menyatakan cintanya pada So Eun esok hari di tempat yang indah.

“Aku juga ingin mengatakan sesuatu”. Ucap So Eun.

“Baiklah.. besok pagi kita berangkat”. Ucap Kim Bum.

“Baiklah..”. Jawab so eun.

“Aku ada hadiah untukmu… semoga kau suka”. Ucap Kim Bum.

“Apa ini?”. Tanya so eun, kemudian dia membuka kadonya.

“Wahhh bagus sekali..”. Ucap so eun.

“Kau suka???”. Tanya Kim Bum.

“Baju yang sangat indah..aku suka..”. Ucap so eun.

“Meskipun orang mengatakan jika kita menghadiahkan barang berbentuk kain itu akan memutuskan hubungan.. namun semoga itu tidak terjadi”. Ucap Kim Bum.

“Besok kau pakailah”. Ucap Kim Bum. So eun mengangguk.

Keesokan harinya merka berduapun pergi menggunakan mobil spot berwarna orange. So Eun tampil begitu cantik dengan baju yang dibelikan oleh Kim Bum. Ukurannya pun begitu pas ditubuh So Eun. Sepanjang jalan mereka berdua berbincang tak henti, so eun yang cerewet bisa membuat Kim Bum tertawa sepanjang perjalanan. Hingga merekapun tiba disebuh kebun bunga matahari yang kuning terhampar luas.




“Kau suka tempatnya?”. Tanya Kim Bum. So eun menengok memandang Kim Bum.

“Bum-ah kenapa harus ke tempat ini?? Tempatnya begitu bagus”. Ucap so eun.

“Bukankah ada yang lebih indah dari ribuan bunga disini?”. Ucap Kim Bum.

“Mana?”. Tanya so eun. Kim bum tersenyum lucu. “sudahlah..”. ucapnya.


“Bum-ah”. Ucap so eun. “hm..”. jawab Kim Bum.

“Apakah ada wanita lain di hatimu???”. Tanya so eun, Kim Bum menatap lembut.

“Tidak ada.. karena hatiku…”. Belum selesai Kim bum berbicara, so eun memotong.

“Jika aku ada.. dihatiku ada pria lain”. Ucap so eun. Sontak Kim Bum kaget dan menoleh, matanya tak berkedip mendengar pernyataan so eun.

“ Mwo?”. Tanya Kim Bum kaku.

“Sesuai dengan kontrak Cinta kita, kedua pihak bisa mempunyai hubungan denga orang lain bukan? Dan karena kau rekanku aku ingin memberitahukannya kalau aku sudah memiliki kekasih”. Ucap So eun, bagai disambar petir Kim Bum terdiam.


“Kau kenapa Bum?”. Tanya so eun.

“Aniyo… lupakan saja”. Ucap Kim bum, seraya menutupi hatinya yang sakit, dia berbalik badan.

“Kau senang tidak?”. Tanya so eun.

“kau tebak saja”. Ucap Kim Bum datar.

“Nanti pulangnya, antarkan aku ke café di Apgujeong.. aku sudah janjian dengannya”. Ucap so eun menghentikan langkah Kim Bum.

“Siapa kekasihmu?”. Tanya kim bum.

“Jin Yi Han oppa”. Ucap so eun, Kim Bum terdiam, tangannya dikepalkan.

“Bum-ah kau belum mengatakan yang ingin kau katakan.. ayolah aku sudah siap mendengarkan”. Ucap so eun.

“Aku lupa yang ingin aku katakan”. Ucap kim bum berdusta.


Malamnya di Apgujeong, Kim Bum menurunkan So Eun di depan sebuah café. Kim Bum pulang dengan rasa kesal sementara so eun masuk ke dalam café. Disana sudah menunggu kekasihnya, Jin Yi Han.

“oppa.. lama menungguku?”. Tanya So Eun.

“Ani.. ayo makan, untung makanannya baru saja datang”. Ucap Yi Han.

“Oppa.. ada apa menyuruhku kemari?? Ada masalah?”. Tanya so eun.

“Aku ingin kau mempertemukanku dengan suamimu”. Ucap Jin Yi Han, so eun menatap kaget.  “Ada apa memangnya?”. Tanya so eun.

“Pembicaraan sesama pria saja”. Ucap Yi Han.

“Baiklah..”. Ucap so eun.


Jam menunjukan jam 11.45 p.m Kim Bum tak bisa tidur karena So Eun belum juga pulang. Dia terduduk khawatir di ruang tengah. Matanya tak henti melihat jam yang terus berputar. Tak lama sekitar 10 menit kemudia terdengar gerungan mobil, dan tak lama masuklah so eun kedalam rumah.


“Darimana saja kau baru pulang?”. Tanya Kim Bum.

“Ah.. bum-ah aku lelah.. besok saja kau bertanyanya yah”. Ucap so eun.

“KIM SO EUN, selama kamu masih menjadi istriku hargailah aku”. Teriak Kim Bum.

“Bum-ah aku lelah.. kau itu kenapa?”. Kesal so eun.

“Bagaimana pandangan orang jika malam kau baru pulang diantarkan oleh lelaki yang bukan suaminya… keluargaku tidak suka dengan skandal.. dan jangan buat skandal”. Ucap Kim Bum.

“Sikapmu yang menyebalkan ternyata masih ada..”. Ucap so eun sambil berjalan membelakangi Kim Bum.

“Kalaupun kau menyukai orang lain itu tak masalah.. tapi jangan buat skandal sekarang..”. Bentak Kim Bum.

“Kau sungguh menyebalkan.. sebenarnya ada apa denganmu?”. Teriak So Eun.

“Kenapa bukan aku yang kau cintai??? Kenapa lelaki itu?”. Ucap Kim Bum mengehentikan langkah so eun, so eun menoleh menatap Kim Bum.

“Kau bicara apa bum?”. Kesal so eun, Kim Bum menatap so eun.

“Karena aku mencintainya”. Ucap so eun tegas.

“Tidak baikah jika kau mencintaiku???”. Ucap Kim Bum lirih. So eun terdiam.

“Bagiku mencintaimu hanya buang waktu.. kita selalu saja bertengkar dan kita tak sama.. kita sama sekali tak saling memperhatikan…kita…”. Belum sempat so eun menyelesaikan perkataanya, Kim Bum memotongnya.

“Aku sepertinya telah benar-benar sangat menyukaimu”. Ucap Kim Bum lirih, so eun terdiam mendengar ucapan Kim Bum.

“Tapi aku takut menyukaimu”. Ucap so eun dengan mata berkaca-kaca.

“Selama aku tour.. aku sangat merindukanmu, kau tahu!!”. Ucap Kim Bum lirih. So eun berjalan menuju tangga namun kemudian Kim Bum berbalik dan menarik tangan so eun erat.

“Apa kau tak bisa merasakan ketulusan cintaku????”. Ucap Kim Bum geram dengan mata berkaca. “Apa kau tak mengerti hatiku yang tulus?”. Sambungnya lagi. So eun terdiam.

“Aku tak mengerti dan tak bisa merasakannya”. Ucap So Eun.

“KIM SO EUN”. ucap Kim Bum tegas, semakin mengeratkan peganganya.


“Karena aku menyayangimu makanya, aku selalu tak bisa tidur, selalu memikirkanmu.. yang bisa ku lihat hanya sebuah foto kecil di layar handphoneku. Rasanya ingin aku mempercepat waktu sehingga aku cepat pulang untuk bisa melihatmu, sekarang setelah aku melihatmu.. aku semakin menyukaimu”. Ucap Kim Bum geram. Mata so eun mulai berkaca.

“Sekarang tatap mataku!!! Apa kau masih tak bisa merasakannya?”. Tanya Kim Bum sambil menatap so eun dalam. So eun menatap Kim Bum.

“Aku mengakui ada beberapa saat aku menyukaimu.. tapi aku rasa entah kenapa kita tak bisa bersatu, kita selalu saja bertengkar dan sepertinya perbedaan diantara kita terlalu banyak”. Ucap so eun,

“Tapi sekarang aku sudah mempunyai kekasih.. mohon jangan ganggu hatiku”. Ucap so eun.

“Sungguh kau tak bisa merasakannya?”. Tanya Kim Bum dengan mata berkaca-kaca.



“Ani”. Jawab so eun lirih. Kim Bum pun mendekatkan wajahnya, semakin dekat dan akhirnya dia mencium bibir kecil so eun. Ciuman kecil dengan tetesan air mata Kim Bum yang jatuh di pipi so eun. So eun bisa merasakan air mata kim bum yang jatuh. So eun memejamkan matanya, tak lama Kim Bum melepas ciumannya.

“ternyata kau memang tak bisa merasakan ketulusan hatiku”. Ucap Kim Bum sambil menghapus air matanya yang bersatu dengan air mata so eun di pipi so eun. Rasanya sakit bagi so eun.


“Tidurlah..”. Ucap Kim Bum, seraya menaiki anak tangga berjalan menuju kamarnya. So eun pun masuk ke kamarnya.

Keesokan harinya mereka sarapan bersama di meja makan.

“Nanti malam kau ada acara?”. Tanya so eun, Kim bum hanya menggeleng.

“Kekasihku ingin bertemu denganmu.. kau bisa?”. Tanya so eun.

“………………….baiklah”. Ucap Kim bum setelah beberapa saat berpikir.

Siangnya so eun seperti biasa shooting, sementara Kim Bum latihan untuk persiapan FM nya yang terakhir di Korea pada hari sabtu malam minggu ini. Kim Bum terlihat sedang duduk dengan gitar kesayangannya. Waktu berputar begitu cepat, jam sudah menunjukan jam 8.14 p.m. So Eun dan Yi Han tampak duduk mesra di sebuah bangku di café Eyisu.

“Mana suamimu??”. Tanya Yi Han.

“Sebentar lagi dia datang.. oppa memangnya apa yang ingin kau bicarakan?”. Tanya so eun.

“Nanti juga kau tahu”. Ucap Yi Han. “Pipimu tambah besar saja.. makanmu juga banyak sekarang ini.. hey jagalah pola makanmu.. tubuh adalah asset penting bagi seorang artis”. Ucap Yi Han.

“Aku juga tak mengerti aku gemar makan.. mungkin karena aku selalu senang denganmu”. Ucap so eun.

“Berkonsultasilah dengan dokter kecantikan”. Ucap Yi Han.

“Baik oppa”. Ucap so eun. Tak lama Kim Bum masuk kedalam café.

“Itu dia”. Ucap So eun.

Kini Kim Bum, Yi Han dan So Eun sudah duduk disatu meja yang sama.

“Aku tidak mengganggu waktumu kan?”. Tanya Yi Han.

“Tidak.. lagipula nanti teman-teman wanitaku juga akan datang kemari”. Ucap Kim Bum, spontan so eun menengok kearah Kim Bum.

“Oh.. baguslah..teman wanitamu nampaknya banyak”. Ucap Yi Han mengakrabkan diri.

“Seperti itulah”. Ucap Kim Bum. “Jadi apa yang ingin hyung katakan padaku?”. Tanya Kim Bum.

“Aku rasa kau tahu, aku dan istrimu berpacaran.. dan aku juga tahu masalah jika kalian berdua hanya menikah kontrak”. Ucap Yi Han, sekarang giliran Kim Bum yang menatap so eun.

“lalu???”. Tanya Kim Bum dingin.

“Aku ingin mengajak So Eun tinggal bersamaku, bagaimana?”. Tanya Yi Han. So eun kaget begitupun Kim Bum.

“Oppa.. “. Ucap so eun tak percaya.

“Josonghamnida.. untuk masalah itu sepertinya aku tidak bisa. Aku dan So Eun secara hukum masih suami istri dan masyarakat mengetahui jika kami suami istri, aku tidak mungkin membiarkan so eun tinggal denganmu, sekalipun kalian berpacaran. Aku tak menyukai sebuah skandal. Jadi aku mohon bersabarlah sedikit”. Ucap Kim Bum dengan perasaan kesal.

“Oh begitu yah..”. Ucap Yi Han kecewa.

“Memang begitu, kau juga harus memikirkan kedua keluarga kami. Karena kalau masalah kami maka akan berurusan juga dengan keluarga kami”. Ucap Kim Bum.

“Ne..”. Jawab Yi Han.

Tak berapa lama, mereka menyudahi perbincangan ini.

“So Eun-ah kau memang bisa merasakan ketulusan hati kekasihmu ini”. Ucap Kim Bum, so eun menatap Kim Bum.

“Oh..itu..”. Ucap so eun menggantung.

“Semoga hubungan kalian berjalan lancar”. Ucap Kim Bum.

“Kamsahamnida”. Ucap Yi Han. “Kalau begitu kami pergi duluan”. Ucap Yi Han.

“Oppa.. aku ingin ke toilet dulu”. Ucap so eun.

Yi Han dan so eun ke toilet dulu, Yi Han menunggu so eun yang sedang dalam toilet. Ternyata di toilet itu ada dua orang wanita yang sedang berdandan cantik.

“Yoona-ah.. aku tak menyangka, Kim Bum-ssi mengajak ku bertemu mala mini, setelah sekian lama aku mengejar-ngejarnya”. Ucap Jessica.

“Kau harus memanfaatkan malam ini.. buat Kim Bum-ssi tak bisa menolakmu lagi”. Ujar Yoona.

“Baiklah…”. Ucap Jessica.

“Aku sungguh sangat mencintainya”. Ucap Jessica.

So Eun hanya terdiam mendengar obrolan kedua wanita itu, mereka bertiga keluar bersamaan, Jessica dan Yoona menuju kedalam café, sementara So Eun dan Yi Han menuju jalan keluar dari café. Awalnya so eun tak menghiraukannya, namun ketika dia sampai di depan mobil Yi Han, Yi han pun telah membukakan pintu mobil untuk so eun, tiba-tiba so eun terdiam.

“Kau kenapa?”. Tanya Yi Han.

“Oppa.. kau pulang duluan.. aku masih ada urusan”. Ucap so eun sambil berlari ke dalam café.

“So Eun-ah ada apa?”. Teriak Yi Han.

So Eun berlari menuju dalam café, dia kembali ke bangku yang tadi dia tempati dengan Kim Bum dan Yi Han. Namun tak ada Kim Bum. Dia terus mencari matanya menerawang semua meja di café, hingga matanya bisa menangkap kim bum yang sedang duduk dengan wanita yang tadi di toilet bersama So Eun. Kim Bum tengah meneguk bir nya sambil Jessica bergelayutan manja di dada Kim Bum, Jessica hendak mencium bibir Kim Bum, namun keburu So Eun menarik tangan Kim Bum.

“So Eun-ah.. bukankah kau harusnya pulang?”. Tanya Kim Bum.

“Jadi begini… jadi harus begini?”. Teriak so eun geram.

“Kau kenapa?”. Tanya Kim Bum aneh.

“Jangan minum bir itu”. Kesal so eun, kemudian so eun meminum bir Kim Bum. Kim Bum melepaskan pegangan so eun pada gelas bir.

“Jangan minum itu!!!”. Bentak Kim Bum.

“Kau pun mau ciuman dari wanita itu?”. Geram so eun.

“Apa..mak…”. Belum selesai Kim Bum berbicara, so eun seperti kesetanan, dia nyamber mencium Kim bum dengan kasar. Jessica yang melihta hanya terdiam.

“Kau kenapa so eun???”. teriak Kim Bum.

“JANGAN MENGGANGGU SUAMIKU!!!”. Ucap So Eun menatap Jessica, Kim Bum keheranan.

“Ayo kita pulang”. Tarik so eun pada tangan Kim Bum.

Yi Han yang menunggu di mobil hanya kaget ketika melihat so eun yang keluar dari café bersama dengan Kim Bum. Yi Han keluar dari mobilnya, namun Kim Bum dan so eun sudah melaju dengan mobil Kim Bum. Yi Han hanya bisa melihat mobil itu menjauh dari pandangannya. Kim Bum dan so eun pun tiba di rumah.

“Kau sudah gila.. apa yang barusan kau lakukan?”. Teriak Kim Bum.

“Bukankah kau tak menginginkan skandal.. apa yang kau perbuat itu bukan akan memunculkan skandal?”. Teriak So Eun.

“Apakah itu cara supaya aku mengijinkanmmu tinggal bersama kekasihmu?”. Teriak Kim Bum.

“Berhenti berteriak dihadapanku”. Ucap So eun.

“Aku semakin tak mengerti dengan dirimu.. ada apa denganmu???”. Tanya Kim Bum.

“Itulah mengapa kau tak mengerti aku, terlalu banyak perbedaan diantara kita.. apakah selama 6 minggu kau pernah menghubungiku?? Tidak bukan.. maka dari itu jangan mengatakan suatu bualan jika kau menyayangiku”. Kesal so eun.

“Aku sibuk”. Ucap Kim Bum.

“Kau sendiri, kenapa menceritakan masalah kontrak kita dengan kekasihmu itu..?”. Geram Kim Bum. So Eun terdiam.

“Kau yang menghianati, jangan sampai ada orang tahu.. dan kau membocorkannya”. Ucap Kim Bum.

“Aku lelah dengan semua ini”. Ucap So Eun.


“Apa maksudmu?”. Tanya Kim Bum.

“Aku lelah..aku lelah dengan semua ini.. kita bercerai saja”. Ucap so eun sambil menangis.

“Bercerai???”. Tanya Kim Bum kaget. So Eun berjalan gontai menuju kamarnya.

Keesokan harinya, hari ini sabtu siang yang lumayan cerah. So Eun mengikuti anjuran Yi han untuk ke dokter kecantikan. Sementara Kim Bum sibuk gladibersih untuk FM nya. Dia sudah menyeting suatu perform untuk sebuah lagu special malam ini. Tadinya lagu special ini adalah lagu untuk menyatakan cintanya pada so eun, namun sepertinya konsep berubah total,

Tiba-tiba handphone so eun berdering. Tertera nama KIM BUM dilayar handphone.

Yeoboseyo..

Kau harus datang malam ini.. aku akan mengatakan sesuatu lewat lagu

Apa itu?

Datanglah


Mereka mengakhiri sambungan telepon. So eun pun masuk kedalam ruangan dokter Park Myung Jin. beberapa saat dokter melakukan pemeriksaan.

“Sepertinya kau salah.. kau bukan datang kemari.. tapi ke rumah sakit”. Ucap dokter Park.

“Rumah sakit???”. Kaget so eun.

“Supaya hasil lab nya lebih akurat dan terpercaya”. Ucap dokter Park.


Kini so eun berjalan menyusuri lorong rumah sakit Seoul. Matanya berkaca menampakan wajah yang tak percaya.

“Ini tidak mungkin.. Tuhan.. ini tidak mungkin.. bagaimana ini?”. Batin so eun dalam hati.

“Nyonya Kim So Eun”. teriak perawat.

“Silahkan masuk, hasil lab Anda sudah keluar”. Ucap perawat, so eun masuk.

“Silahkan duduk Nyonya Kim”. Ucap sang dokter.

“Jadi bagaimana dokter hasilnya?”. Tanya so eun cemas.

“Selamat, hasilnya positive”. Ucap dokter sambil menjabat tangan so eun. rasanya so eun ingin pingsan mendapat berita ini.


Acara FM pun sudah dimulai 10 menit yang lalu, so eun berjalan gontai menuju tempat FM atas permintaan Kim Bum. So Eun tak kuasa ingin menangis setelah mendengar hasil lab dari rumah sakit yang menyatakan dirinya positive hamil 1 bulan. Kini so eun berada di lapisan penonton paling belakang, namun dia masih jelas melihat Kim Bum di layar besar di depan. So eun menatap Kim Bum sambil mengelus perutnya.

“Ya.. seperti yang di janjikan sebelumnya, penyanyi kita Kim Bum-ssi akan menyanyikan sebuah lagu baru.. lagu yang tidak akan ada di albumnya dan hanya ada dan di naynyikan di FM KOREA ini, jadi sungguh kebahagiaan bagi para fans disini”. Ucap Ki Bang sang MC di FM KOREA.

“langsung saja.. ini dia KIM BUM”. Ucapnya. Para fans gemuruh lagi.


Kim Bum tampil solo di tengah panggung, dengan sorotan yang tak terlalu terang, dia bernyanyi dengan perasaan sedih, namun dia harus bias mengontrol emosinya.

Tak ada sedikitpun SESALKU

Tlah bertahan dengan SETIAKU

Walau di akhir jalan KU HARUS MELEPASKAN DIRIMU


TERNYATA TAK MAMPU KAU MELIHAT

DALAMNYA CINTAKU YANG HEBAT

Hingga ada alasan BAGIMU TUK TINGGALKAN SETIAMU


Demi nama cinta..

TELAH KU PERSEMBAHKAN HATIKU HANYA UNTUKMU

TELAH KUJAGA KEJUJURAN DALAM SETIAP NAFASKU


Karena demi cinta

TELAH KURELAKAN KECEWAKU ATAS INGKARMU

Sebab kumengerti CINTA ITU TAK MESTI MEMILIKI


Andai saja bisa kau PAHAMI

Layaknya arti kasih sejati

KARENA CINTA YANG SUNGGUH,

TIADA AKAN PERNAH MUNGKIN BERSYARAT


Demi nama cinta..

TELAH KU PERSEMBAHKAN HATIKU HANYA UNTUKMU

TLAH KUJAGA KEJUJURAN DALAM SETIAP NAFASKU


Karena demi cinta

TELAH KURELAKAN KECEWAKU ATAS INGKARMU

Sebab kumengerti CINTA ITU TAK MESTI MEMILIKI DIRIMU


TERNYATA TAK MAMPU KAU MELIHAT

DALAMNYA CINTAKU YANG HEBAT

(Cinta Tak Bersyarat – Element)



Hati so eun pedih saat mendengar kata perkata lagu ini, tak terasa mereka berdua sama-sama menitikkan air mata. Baik Kim Bum maupun So Eun. Karena tak kuat, so eun memilih keluar dari acara ini. Sementara Kim Bum meminta waktu istirahat sebentar. So Eun berjalan menyusuri pinggir jalan dengan mata berkaca-kaca. Tiba-tiba handphone nya berdering, tertera nama KIM BUM.

Yeoboseyo..

Aku.. aku akan menceraikanmu


Sambungan telepon pun di putus oleh keduanya bersamaan. Mereka berdua sama-sama menangis di tempat yang berbeda. Kini So Eun semakin sedih, karena ketika dia telah meminta cerai pada Kim Bum, dia tahu kalau dia sedang mengandung anaknya Kim Bum.

Mungkin lagu ini yang bisa menggambarkan keadaan So Eun

Kini baru aku SADARI

Cinta bisa hadir tanpa DISADARI

Dengan PERLAHAN TAPI PASTI

MERASUK DI JIWA INI


Perasaan ini tak kan pernah aku MENGERTI

Sejenak khilafku LUPAKAN DIA YANG MILIKI DIRIKU


SEANDAINYA CINTA INI TAK PERNAH TERJADI

TAK KAN ADA AIR MATA DAN HATI PERIH TERLUKA


Saat cinta mengetuk hati

Akupun tak kuasa untuk MENGHINDARI, meski aku telah BERDUA

AKU JATUH CINTA LAGI


Seandainya cinta… tak pernah terjadi…

Tiada air mata…dan hati terluka

(Seandainya-Ari lasso)

NO PREVIEW FOR NEXT EPISODE




Apakah Kim Bum dan So Eun akan bercerai????

Akankah Kim Bum tahu So Eun sedang mengandung anaknya???

Dan apakah skandal Kontrak Cinta Bumsso akan terbongkar???

Bagaiaman ppula akhir Kisah Min Ji dan Seung Ho??

Semuanya akan terjawab di

KCB LAST EPISODE.. KCB SEASON 2, EPISODE 10 (I’LL WAITING FOR YOU)


Rate this:
Share this:
Facebook
Twitter
Print

Like this:
Suka
2 bloggers like this post.


 By Nden BumSsoeulSangEun  •  Posted in by nden, fanfiction  •  Tagged jin yi han, kim bum, kim min ji, kim so eun, yoo seung ho
50
Post navigation
 KCB Season 2, Episode 8 (You’ll Die Beside Your Love)
Journey Of Love (Cast n Synopsis)
 50 comments on “KCB Season 2, Episode 9 (I Miss U So Much)”
라흐미 'Rahmi'
21 Oktober 2010 @ 10:28 PM

firsttttttttttt   neomu haengbokhae….

Pakaian So Eun dan Kim Bum yang berhamburan di lantai –> wow… NC NC NC NC SKIP hahahahhahahahaahah

Suasana rumah begitu dingin, sedingin tak berpenghuni. –> lebay… hahahaha dan juga sedingin cuaca bjm hari ini *pas baca ff*

woy.. jin yihan mau dibantai m paus nih…. *sudah angkat 5 paus nden*

“Menyandarlah pada bahuku.. anggap saja bantal gratis”. Ucap Kim Bum, so eun menurut. –> kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa senengnya

Aku tak akan pernah berhenti memperhatikanku.. –> kayaknya salah ketik deh…

Kim so Eun…
 Tidurlah yang lelap.. selamat malam istriku –> mantaaaaaapppppppppp

Kim Bum yang menatap So Eun hanya tersenyum manis, dan menggendong So Eun ke kamarnya, menidurkan dan menyelimutinya. –> *naruh tangan di dagu, trus senyum2 sambil bayangin*

itu cerita jyh kse kiss itu bukan dlm drama SARANGILKAYO ya???

“Ne… harta karunku..lebih berharga dari 100 buah paus”. Ucap Kim Bum. –> author mulai gila,, yg bener tuh 100 ekor paus, bukan buah

menatap istrinya yang sekarang dia sayangi, Kim So Eun. –> au au au co cweet

“Meskipun orang mengatakan jika kita menghadiahkan barang berbentuk kain itu akan memutuskan hubungan.. namun semoga itu tidak terjadi”. Ucap Kim Bum. –> pertanda???? ANDWEEEEEEEEEEEEEEE

“Jika aku ada.. dihatiku ada pria lain”. Ucap so eun. Sontak Kim Bum kaget dan menoleh, matanya tak berkedip mendengar pernyataan so eun. –> jyh kurang ajar… *siap2 angkat paus*

huaaaaaaaaaaa huaaaaaaaaaaaaaa huaaaaaaaaaaaaaaa *nangis meraung2 dipelukan kim bum* “appa, yg tabah ya… anakmu ini akan membuat jyh itu tersiksa,” ucap rahmi pada appa kimbum.

“Bagaimana pandangan orang jika malam kau baru pulang diantarkan oleh lelaki yang bukan suaminya… keluargaku tidak suka dengan skandal.. dan jangan buat skandal”. Ucap so eun. –> yg bener tuh ucap kimbum..

“Tapi aku takut menyukaimu”. Ucap so eun dengan mata berkaca-kaca. –> “kenapa takut, eomma?” tanya rahmi pada eomma kse, “klo takut, kan ada appa kb yg jagain eomma,” lanjut rahmi.

akhirnya dia mencium bibir kecil so eun –> lama tuh kayaknya ciumannya.. *mupeng*

“Aku juga tak mengerti aku gemar makan.. mungkin karena aku selalu senang denganmu”. Ucap so eun. –> namanya juga lagi hamil.. *sotoy* yeayyyy akhirnya punya adek *tambah sotoy*

“Aku ingin mengajak So Eun tinggal bersamaku, bagaimana?”. Tanya Yi Han. So eun kaget begitupun Kim Bum. –> bener mau dilempar paus.. *siap2in paus*

“Memang begitu, kau juga harus memikirkan kedua keluarga kami. Karena kalau masalah kami maka akan berurusan juga dengan keluarga kami”. Ucap Kim Bum. –> *angguk2* kasihan deh jyh…..

horayyyyyyyyyyyyyyyy *loncat2* punya adek.. punya adek…

(Cinta Tak Bersyarat – Element) –> hiks hiks hiks *nangis tertahan*

hiks hiks hiks hiks…. hua hua huaaaaaaaaaaaaaaaaa *masih nangis dipelukan appa kimbum*

Apakah Kim Bum dan So Eun akan bercerai???? –> ANDWEEEEEEEEEEE

Akankah Kim Bum tahu So Eun sedang mengandung anaknya??? TAUUUUUUUUUUUUUU

Dan apakah skandal Kontrak Cinta Bumsso akan terbongkar??? SEPERTINYA IYA

Bagaiaman ppula akhir Kisah Min Ji dan Seung Ho?? BAGUSSSSSSSSSSSSS BGT…

KCB SEASON 2, EPISODE 10 (I’LL WAITING FOR YOU) –> ne, aku juga akan menunggu…. huahahahhaha

1 komentar: