Selasa, 07 Februari 2012

kfanfiction


Jumat, 22 Juli 2011

♥ Oppa, Mianhae…Oppa Saranghae™ ♥ (Part.1)

Ini FF Punya Saya. Suka-Suka Saya Mau Nulis Apa, Mengarang bebas sebebas-bebasnya..hahaha sombong banget *evil laugh*
Dilarang Nge-Bash, Dianjurkan Comment
Don’t Like Don’t Read
Oh iya, beberapa kejadian di FF ini merupakan pengalaman pribadi lho..hehehe *mengingat masa-masa SMA*
Yesungdalah, dari pada banyak bacot mending langsung aja….
Cekidot…..


Judul :


Author : Herra Potter
Cast : ♫ Han Min Rin
♫ HanKyung
♫ Cho KyuHyun
♫ Cho Ahra
♫ And Other Cast
……………………………………………………………………………………………
Min Rin’s POV
“Apa yang kurasakan ini? Tuhan…Apakah aku ini sudah tidak normal?Dia itu Oppaku.. Oppa Kandungku..Tidak seharusnya aku menyukainya.Ini gila..Sadarlah Min Rin.” Batinku.
Aku melangkah pelan agar tidak membangunkannya.Kudekati Dia yang tertidur lelap diatas sofa. Kembali kulihat wajah Oppaku itu Lebih dekat. Bisa kurasakan hembusan nafasnya di wajahku seperti tak ada jarak diantara kami. Wajahnya begitu manis ketika tidur. Membuat dadaku berdegup tak karuan..entah sejak kapan perasaan terlarang ini kurasakan. Aku sudah lupa itu tapi Yang kuingat sekarang aku sangat menyukai Oppaku ini.jantungku berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang jika didekatnya(?). perasaan yang tidak wajar dirasakan seorang Dongsaeng pada Oppanya.
“Min rin!” tegur Eomma pelan yang membuatku terlonjak kaget dan menjauhi Oppaku itu.
“Ne, Eomma!” jawabku gugup
“Kenapa Oppamu tidur disofa?”
“Entahlah Eomma. Sepertinya Oppa ketiduran waktu nonton TV, soalnya sejak tadi TV menyala terus!” jawabku setenang mungkin sambil menunjuk TV yang masih menyala.
“Bangunkan Oppamu! Suruh dia pindah kekamar, pasti tidak nyaman Tidur di sofa begitu!” perintah Eomma. “Oh ya Min Rin, Jaga rumah ya! Eomma mau kesupermarket sebentar.”
“Ne eomma!” jawabku sambil mengangguk. Kulihat Eomma melangkah keluar dan menutup pintu. Aku menghela nafas lega.aku tadi terkejut sekali Eomma tau aku menyukai Han kyung Oppa.
“Oppa…!” kataku sambil mengguncang tubuhnya pelan agar dia bangun. Kulihat dia merengut membuka pelan matanya dan menggaruk kepalanya.
Ada apa RinRin?” Tanyanya padaku sambil tersenyum. Oppaku biasa memanggilku RinRin.Itu adalah panggilan kesayangan dari Han Kyung Oppa dan tentu saja hanya dia yang memanggilku begitu.
“Eomma menyuruh Oppa pindah kekamar.”kataku
“Ne!” katanya tersenyum kearahku dan beranjak kearah kamar.
Lagi lagi jantungku berdetak lebih cepat dari frekuensi biasa. Kalau terus seperti ini aku takut jantungku bisa copot.
“Tuhan…Apa yang harus kulakukan?” gumamku pelan.

Author POV
Hari ini hari senin. Min Rin dan Han Kyung sarapan pagi bersama. Seperti pagi-pagi sebelumnya mereka memang selalu sarapan berdua saja.Sedangkan Eomma mereka sudah berangkat bekerja sejak tadi. Sejak Appa mereka Meninggal 5 tahun yang lalu, Eommalah yang merangkap sebagai kepala keluarga dan juga ibu rumah tangga sekaligus.
“Senangnya bisa sarapan sama Han Kyung Oppa tiap pagi, kami berdua seperti suami istri!” batin MinRin.
“RinRin..Cepat habiskan sarapanmu! Nanti kau terlambat!” Tegur Han Kyung lembut.
“Ah…Ne oppa!” Jawab Min Rin tersadar dari lamunanya.
“Lihat…bibirmu belepotan terkena remahan roti” kata Han Kyung membersihkan Pinggir Min Rin dengan Tissue. Kelakuan Han Kyung membuat wajah Min Rin terasa Panas.
“Go..Gomawo Oppa.” Kata Min Rin gugup sambil menundukkan wajahnya yang memerah.
“Sudah Hampir setengah delapan! Kajja…kita berangkat! Oppa akan mengantarmu Kesekolah!”
………………………………………………………………………………………….
Min Rin’s POV
“Gomawo Oppa?” kataku setelah keluar dari mobil Han Kyung oppa. Han Kyung oppa hanya mengangguk sambil tersenyum dan melambaikan tangan. Sedetik kemudian mobilnya beranjak meninggalkanku.
“Saranghae Oppa!”kataku pelan menatap mobilnya yang sudah hampir menghilang.
Aku menghela nafas pelan dan berjalan memasuki halaman sekolah dan menuju kelasku.
“MinMin!” teriak seorang namja dari arah belakangku. Tanpa menolehpun aku bisa menebak siapa namja itu. Tidak ada yang memanggilku dengan sebutan MinMin selain Namja menyebalkan Cho Kyuhyun. Dia berlari mengejarku dan hanya dengan beberapa langkah nya yang besar-besar itu dia sudah bisa mengejarku.
“Berhentilah memanggilku MinMin. Itu terdengar menggelikan.” Kataku kesal padanya yang berjalan disampingku.
“Menggelikan? Kalau begitu panggilan itu bukannya sangat cocok? Mukamu kan juga mengggelikan! Membuatku selalu ingin tertawa jika melihatnya!” katanya tertawa lebar, membuatku makin kesal. Dia ini selalu saja merusak hari-hariku disekolah. Ada-ada saja tingkah lakunya yang membuatku kesal.
Kami berjalan menyusuri ruang kelas menuju kelas kami yang tterletak paling ujung. Aku merasa mata yeoja-yeoja yang berada disepanjang lorong menatapku tajam. Pemandangan yang biasa kualami setiap pagi karena berjalan berdampingan dengan Kyuhyun. Itu karena Kyuhyun itu mempunyai banyak penggemar yang tersebar keseluruh penjuru sekolah. Memang pantas jika dia jadi idola, karna Kuakui wajahnya memang sangat tampan, kulitnya putih, hidungnya mancung dan tubuhnya yang tinggi otaknya yang encer dan orangtuanya yang kaya melengkapi kesempurnaan seorang Cho Kyuhyun..tapi jangan harap aku mau memujinya secara terang-terangan. Bisa-bisa parameter narsisnya bisa naik drastis.
“Ckckcckck…” Kudengar Kyuhyun decak sambil mengelengkan kepalanya pelan.
“aku ini memang tampan sekali ya! Sampai-sampai mereka menatapku begitu!” kata Kyu lagi memuji dirinya.
“Mwo? Melihatmu? PeDe sekali kau? Mereka itu melihatku! Mereka merasa aneh kenapa aku mau jalan berdampingan dengan namja sepertimu?” kataku sambil mencibir
“Emang aku kenapa?” tanyanya aneh
“Tidak sadarkah kau bahwa kau itu sangat menyebalkan? Sama menyebalkannya dengan wajahmu itu!” kataku lagi mantap

KyuHyun’s POV
“Tidak sadarkah kau bahwa kau itu sangat menyebalkan? Sama menyebalkannya dengan wajahmu itu!” katanya mantap
“Enak saja kau!” kataku mencubit pipinya
“Aww…Appo..!” erangnya pelan sambil mengelus-elus pipinya. Aku tersenyum melihatnya. Dia terlihat sangat imut dengan ekspresi apapun. Tapi aku lebih suka melihat ekspresinya jika sedang kesal. Karena itulah aku selalu mengganggunya agar diakesal.hahaha…jahat sekali aku ini
Tanpa sadar kami sudah tiba didepan kelas. Aku dan Min Rin memasuki kelas. Min Rin duduk dikursinya dan aku duduk dikursiku yang berada dibelakangnya. Aku senang sekali bisa duduk dibelakangnya. Dengan begitu aku bisa bebas memperhatikannya tanpa sepengetahuannya.
“Min Rin! Kau mau lihat foto-foto kita kemarin tidak? Aku sudah memindahkannya kelaptop!” kata Haera sahabat Min Rin pada Min Rin yang duduk disebelahnya. Kulihat Haera menggeserkan laptopnya agar berada disisi tengah meja.
“Aku juga mau lihat!” celetuk Sungmin yang duduk disampingku. Dia menggeser kursinya agak sedikit kedepan. Kulihat Jaerin, Miina, Changmin dan So hee juga mendekat.
“Fotonya keren-keren!” komentar Minna
“Iya..keren-keren! Tapi wajahku terlihat aneh di foto ini!” kata sungmin menunjuk salah satu foto.
“Kenapa fotoku jelek semua?” Kudengar Min Rin mengeluh.aku terkikik pelan dan dia segera menoleh kearahku dan menatapku kesal.
“Ini semua gara-gara kau!” katanya.
“kenapa Gara-gara aku? MinMin-ah Memang kau itu jelek, jadi tentu saja fotomu itu ikutan jelek!” jawabku sambil menahan tawa. Aku suka sekali memanggilnya MinMin, karena dia pasti akan kesal mendengarnya. Dan itulah yang aku cari
“Ya Jangan panggil aku MinMin!” katanya disela kekesalannya.
”Fotoku jelek karena kau menggangguku ketika sedang difoto. Liat semua foto-foto itu” katanya menunjuk foto-foto yang ada di Laptop Haera. “itu bukti kau menggangguku.” Kulihat foto itu sambil menahan tawa. Aku memang sengaja mengganggunya ketika kami berfoto bersama kemarin. Aku sengaja berdiri di belakangnya yang duduk. Dan mengganggunya ketika berpose. Di setiap foto itu terlihat dia yang selalu menoleh kebelakang karena aku memainkan rambutnya, kadang aku mencubit pipinya. Pokoknya disetiap foto aku selalu mengganggunya.
“Sudahlah! Kan bisa foto lagi!” kataku
“Dasar kau!” kata mengalihkan pandangannya dan kembali menatap layar laptop Haera.
“MinMin…Saranghae!” kataku dalam hati
………………………………………………………………………………………………
Min Rin’s POV
“Oppa sudah nunggu dari tadi ya?” tanyaku pada Han Kyung Oppa yang menjemputku.
“Annio…Oppa baru saja sampai!” katanya tersenyum.
Ohhh…Senyumnya membuatku melupakan kekesalanku hari ini. Aku membalas tersenyum.
“Oppa tidak kuliah?” kataku masuk kedalam mobil dan kurasakan Mobil ini berjalan pelan meninggalkan sekolahku.
“Tadi dosennya tidak masuk! Kami hanya diberi tugas!” kata Han Kyung Oppa sambil tetap fokus menyetir. “Oh iya..oppa mau mengajakmu kesuatu tempat! Kau mau tidak?”
“Kemana Oppa?” Tanyaku penasaran.
“Rahasia dong!” katanya lagi sambil tersenyum kearahku.
Tuhan tolong selamatkan jantungku.
Han Kyung Oppa fokus menyetir sambil senyam senyum. Aku merasa heran melihatnya. Aku mengalihkan pandanganku kesamping dan memperhatikan jalan yang kami lewati. Dan kami baru saja melewati Kampus oppaku. Aku sangat penasaran, akan dibawa kemana aku ini.
Tak lama setelah melewati Kampus Han Kyung Oppa memberhentikan mobilnya di tempat parkir sebuah gedung yang cukup mewah dan yang kutau itu adalah gedung Apartemen.
“Mau apa Oppa mengajakku kemari? Jangan-jangan dia ingin mengajakku memilih Apartemen untuk kami tinggali berdua..Aigo…apa-apaan kau ini Min Rin! Sadarlah…Dia itu Oppa kandungmu” batinku
“Kajja!!!” katanya menggandeng tanganku
“Omo…aku merasa kami seperti sepasang kekasih.” Batinku lagi
Kami berhenti didepan sebuah pintu Apartemen, Kulihat Han Kyung Oppa menekan Bel.
“Oppa?” Panggil seorang Yeoja dari arah Samping kami. Aku dan Han Kyung Oppa menoleh kearah suara itu. Kulihat Yeoja itu tersenyum sambil berjalan mendekati kami, sepertinya yeoja itu seumuran dengan Han Kyung Oppa
“Kau Dari mana? Tanya Han Kyung Oppa pada Yeoja itu.
“Aku menjemput Dongsaengku ke sekolah!” katanya membuka pintu dan mempersilahkan kami masuk.Aku dan Han Kyung Oppa duduk bersebelahan disofa, Yeoja itu berjalan kearah belakang dan tak lama dia kembali dengan membawa dua gelas es jeruk.
”Eomma dan Appa Pergi kejepang 3 hari, jadi NamDongsaengku itu malas dirumah dan ingin menginap di tempatku, Tapi dia masih dibawah, tadi dia pergi membeli sesuatu di supermarket disebrang jalan.Oh iya Ini siapa Oppa?” katanya menunjukku.
“Oh..dia dongsaengku! Namanya Han Min Rin!” kata Oppa Han Kyung menunjukku.
“RinRin..Ini Ah ra..Cho Ahra..Dia YeojaChingu Oppa!Tapi jangan bilang ke Eomma dulu ya! Kkk~” kata Han Kyung Oppa tertawa malu-malu.
Aku merasa kakiku lemas. Hatiku berdenyut sakit mendengarnya.
“YeojaChingu?” tanyaku lagi memastikan kalau aku tidak salah dengar.
“Ne” jawab Han Kyung Oppa mengangguk dan tersenyum kearahku. Begitupun Yeoja yang bernama Ahra itu. Dia juga tersenyum kerahku.
“Panggil aku Ahra Eonni ya! kau cantik sekali” pujinya..cihh sok baik..
“Apa-apaan ini! YeojaChingu? Tidak boleh! Tidak boleh! Oppa itu hanya milikku!Oppa tidak boleh pacaran dengannya atau Yeoja yang lain! Oppa hanya milikku!” kataku berteriak kepada mereka berdua.
Kulihat Han Kyung Oppa terkejut dengan ucapanku begitupun yeoja menyebalkan itu. Sebenarnya aku juga terkejut karena tidak menyangka aku berani berkata seperti itu. Untunglah aku tidak mengatakan kalau aku mencintai Han Kyung Oppa. Kalau sampai kukatakan, habislah aku, tapi mau apa lagi? Sudah terlanjur jadi aku perjelas saja.
“Kau kira kau cocok dengan Oppaku? Sadarlah, Kau itu jelek, menyebalkan, dan kau juga tidak tinggi. Tampangmu itu sudah seperti seorang Ahjuma. Apa kau kira Yeoja sepertimu cocok dengan Oppaku? Kalian itu bagaikan si tampan dan siburuk rupa. Ciih..jangan mimpi kau!” hardikku pada yeoja menyebalkan itu. Dia hanya melongo mendengar kata-kataku. Mungkin dia tidak pernah membayangkan wajahku yang seperti malaikat ini bisa berkata sekejam setan.
“RinRin…Kenapa kau bicara seperti itu. Ayo minta maaf!” kata Han Kyung Oppa dengan nada meninggi. Wajahnya terlihat menahan marah.
“RinRin! Kubilang cepat minta maaf” katanya membentakku.
“Aku tidak mau!” tolakku kasar
Aku menangis karena takut mendengarnya membentakku seperti itu Baru sekali ini Oppaku seperti ini. Seumur hidupku baru kali ini dia memarahiku seperti ini. Sepenting itukah Yeoja itu untuknya? Lebih penting dariku?begitu?.
“Jadi Oppa lebih membela Yeoja menyebalkan ini?” kataku sambil tetap menangis.
“Sudah jangan menangis, Oppa tidak membelanya. Oppa hanya memintamu untuk minta maaf. Kau sudah keterlaluan RinRin ah!” katanya dengan suara lembut. Dan menhapus air mata dipipiku Aku yakin dia sudah bisa mengendalikan emosinya karena melihatku menangis. Aku tau Oppaku paling tidak tahan jika melihatku menangis.
“Aku tidak mau minta maaf padanya!” kataku menepis tangannya dari wajahku.
“Aku benci Oppa. Kalau Oppa tetap bersama Yeoja itu aku lebih baik mati. Mungkin Sungai Han bisa membantuku menghilang dari muka bumi ini.” aku beranjak dari tempatku dan memilih untuk pergi keluar. namun Han Kyung Oppa menahanku dengan mencengkram tanganku erat.
“Mianhae….Oppa mohon jangan lakukan hal bodoh itu. Oppa tidak ingin kehilanganmu Rin ah. Jebal!” katanya sambil memelukku dan mengelus lembut rambut panjangku seakan tau maksudku. “Oppa akan menuruti keinginanmu. Tapi kau harus janji jangan berkata seperti itu lagi ya. jangan pernah berfikir untuk melakukan hal bodoh itu. Oppa menyayangimu lebih dari diri Oppa sendiri. Oppa sangat takut kehilanganmu!” Aku mengangguk dan tersenyum dalam pelukannya. Kulihat Yeoja itu hanya bengong tanpa berkomentar sedikitpun. Aku yakin dia pasti syok sekali. Aku tidak peduli padanya, Tidak akan kubiarkan Oppaku menjadi milik Yeoja lain selain aku. Egois? Kurasa tidak. Bukankah hal itu wajar. Menginginkan orang yang kucintai menjadi milikku seorang. aku bukan tipe orang yang akan bahagia jika melihat orang yang kucintai bahagia bersama orang lain. Aku adalah tipe orang yang akan bahagia jika orang yang kucintai ada disisiku.
Aku mendengar bunyi Biiip dan pintu Apartement itu terbuka. Han Kyung Oppa melepaskan pelukannya dan menatap kerah pintu masuk
“Noona..mian ya lama” kata Namja yang baru masuk itu. ”Siapa mereka?” tanyanya lagi.
Aku menghapus airmataku dan menoleh memandang namja itu. Aku yakin dia Namdongsaeng si Yeoja menyebalkan itu.
“MinMin” kata namja itu terkejut melihatku
“Kyu?” kataku juga tidak kalah terkejut.
♣ To Be Continue ♣

0 komentar:

Poskan Komentar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar