Senin, 31 Oktober 2011

love u more

PROMISE, BELIEVING, AND KEEP THE FAITH :')

So? Part 2

Last part >>>>
“Nuguseyo? Musunmariseyo?” Tanyanya sopan sambil tersenyum.
“Oppa, Lee Chaemin-imnida.. Aku dari kelas 2-3..” Jawabku.
“Aaah begitu. Ada apa, Chaemin-ssi?” Tanyanya ramah.
“Siwon oppa! Saranghaeyo!!!”
<<<<<<<<<<<<
“Ne? Mworago?” Tanyanya sambil mengerutkan kening.
“Saranghaeyo, oppa..” Jawabku sambil menunduk karena malu akan keberanianku yang entah datang dari mana ini.
“Neo? Ehem.. Mianhae~ tapi kau yang sekarang tidak cocok untukku. Kembalilah setelah kau merasa cocok untukku..” Jawabnya lalu duduk lagi sambil memasang headphone-nya.
Aku terpaku. Setelah kesadaranku kembali, aku langsung berlari ke toilet di taman sekolahku.
Aku menghadap cermin besar di toilet itu sambil mencerna kata-kata Siwon oppa tadi. Aku memperhatikan penampilanku.
Rambut kusut, jerawat, muka berminyak, kawat gigi, dan kacamata tebal. Aku menghela nafas. Sepertinya level-ku memang terlalu jauh dengannya.
Tapi tadi dia bilang ‘kembalilah setelah kau merasa cocok untukku‘, berarti aku masih mempunyai kesempatan!
“Yeaaaaay!!” Aku meloncat-loncat kegirangan. Untung toilet ini jarang di datangi murid, jadi aku bisa bebas.
“Hya Lee Chaemin!!!! Masuk!!! Sudah bel!!!!” Teriak Park Seongsangnim sambil menunjukku, aku langsung kabur.
***********
Sepulang sekolah aku pamit pada Ryeomei, Donghae, dan Hyukkie. Aku berniat pergi ke Seoul Mall untuk ke salon.
Sesampainya di Seoul Mall, aku langsung ke salon langganan umma-ku, momo salon. (NB: kalo momo dalam bahasa korea tuh kan sama aja kaya tanda “~~” jadi maksudnya tuh ngga ada namanya)
Pertama, aku memutuskan untuk mengganti model rambutku. Rambutku panjang sepunggung, tapi tidak diberi gaya apa-pun. Hanya begitu saja. Aku menyerahkan semuanya pada stylist kebanggan umma, Heechul. Aku tidak tahu harus memanggilnya oppa atau onnie, jadi aku hanya memanggil namanya. *author dibunuh istri heechul (ato suami heechul?)*
Aku juga facial, serta manicure pedicure. Aku menghabiskan waktu sekitar 2.5 jam disini. Setelah semua selesai, aku memandang penampilanku yang baru ini.
Rambutku masih tetap panjang, hanya berkurang sekitar 3cm, lalu diberi model shaggy. Jadi terlihat lebih fresh dan rapi. (author cma tau shaggy xp) Mukaku merah-merah, akibat facial tadi. Aku harap jerawatnya tidak muncul lagi.
Lalu aku pamit kepada Heechul dan naik ke lantai atas untuk mengganti kacamata-ku menjadi soft lens bewarna coklat. Aku tidak kesulitan memakai soft lens karena dulu aku pernah memakai soft lens, tapi karena aku malas akhirnya aku kembali memakai kacamata butut-ku itu.
“That’s enough for today!” Gumamku sambil berjalan pulang.
**********
Keesokan harinya Ryeomei, Donghae, dan Hyukkie terkejut akan semua perubahanku ini. Tapi aku hanya menjawab ‘hanya bosan, ingin ganti image‘. Mereka hanya mengangguk.
Banyak murid yang menyadari dan menanyakan tentang perubahanku ini. Sepertinya cukup berhasil.
Hari ini aku berniat untuk pergi ke dokter gigi langgananku. Aku sudah cukup lama menggunakan kawat gigi-ku. Dokter Junsu sebenarnya sudah memperbolehkanku untuk melepas kawat gigi-ku seminggu yang lalu, aku belum kesana karena aku malas. Tapi aku sangat semangat hari ini.
Sepulang sekolah aku-pun pamit lagi kepada Ryeomei dan EunHae, mereka ingin mengantarku, tapi aku menolaknya. Lalu aku langsung pergi ke tempat praktek dokter Junsu.
Setelah beberapa saat, kawat gigi-ku sudah lepas. Mulutku terasa lebih bebas walaupun masih terasa aneh tanpa kawat gigi yang menghalangiku. Sepulang dari tempat dokter Junsu, aku jajan dulu di pinggir jalan.
“Chaemin-ah~”
Aku berbalik ke arah sumber suara itu.
“Donghae-ah~ Kau sedang apa?” Tanyaku.
“Jalan-jalan. Aku bosan. Kau?”
“Naddo. Eh kau mau?”
Setelah jajan dan mengobrol, kami pun pulang. Sesampainya di depan gerbangku….
“Donghae-ah~ Aku masuk yah. Jaljayo Donghae-ah!” Teriakku lalu berbalik, tapi dia menahanku. Raut mukanya berubah serius.
“Chaemin-ah~ Jangan melakukan hal bodoh.” Ucapnya lalu ia masuk ke rumahnya meninggalkanku yang masih terdiam.
‘Apa maksud ucapannya?’
**********
Sekarang hari sabtu. Hari ini tepat hari ke-10 setelah aku menyatakan perasaanku pada Siwon oppa. Tidak ada yang berubah kecuali penampilanku. Hmmm.. Dan Donghae. Sejak hari itu, ia berubah menjadi agak dingin kepadaku. Aku sudah bertanya padanya, tapi dia hanya menjawab dengan ‘aniyo, gwaenchana‘ lalu tersenyum singkat. Yah walau aku tahu pasti ada sesuatu yang salah.
Hari ini aku berniat untuk mengungkapkan lagi perasaanku pada Siwon oppa. Aku mengirimkan sms padanya.
To: Siwon oppa ^^
Oppa.. Bisakah kita bertemu sore ini jam 5 di Blue Sapphire Cafe? Lee Chaemin..
~~Nan neoman saranghaneun gashikgeoriya.. Nan neoman baraboneun gashikgeoriya.. I need you boy.. Ireohge neomaneul saranghaneunde~~ *author lagi seneng lagu Shady Girl-nya Sistar :D *
From: Siwon oppa ^^
Ne. See you there ^^
Aku memeluk handphone-ku saking senangnya sambil loncat-loncat.
*klek*
“Heh, ngapain loncat-loncat?” Tanya Sungmin oppa sambil memasang tampang bete-nya.
“Biarin, weeee~” aku menjulurkan lidahku, dia sudah bersiap untuk menjitakku, tapi aku langsung memeluknya.
“Oppa~ aku kan hanya bercanda.. Jangan marah yaaaah..” Rengekku, aku tahu dia pasti akan luluh..
“Ne, makanya jangan ngeselin..”
“Ne, oppa! Eh oppa, ntar sore anter aku yaah.. Jaebal~”
“Odiga?”
“Sapphire Blue Cafe, ayolaah.. Nanti bisa ketemu Lewis onnie lho..” Bujukku.
“Hmmm.. Yasudah.. Ada mau-nya aja!” Ucapnya sambil mengacak rambutku dan keluar dari kamarku. “Gomawo oppa!” Teriakku.
4.30 PM
“Oppa, kajja! Nanti telat..” Teriakku dari bawah.
Sungmin oppa turun memakai kemeja pink dan celana bewarna putih. Rapih sekali.
“Ciie oppa, rapih banget..” Godaku.
“Yeee ngaca sana! Lihat tuh, tumben banget kamu pake dress semi-formal selutut, warnanya pink lagi! Lebih rapih siapa?” Balasnya.
“Aaaaaaa oppa! Bawel! Kajja!” Teriakku lagi.
4.55PM, Sapphire Blue Cafe.
Aku gugup sekali. Aku masuk ke Cafe bersama oppa-ku. Mataku terpaku melihat Siwon oppa sudah duduk di pojokan membelakangiku sambil meminum coffee-nya.
“Oppa, itu orangnya..” Bisikku sambil menunjuk ke arah Siwon.
“Ooh itu. Yaudah.. Jangan lama-lama.. Oppa tunggu diatas yah.. Sama Lewis.. Oke?”
“Ne, oppa!”
Aku berjalan pelan ke arah Siwon.
“Oppa~” panggilku pelan.
Siwon berbalik dan menatapku terkejut, tidak percaya, atau apalah itu. Dia memperhatikanku dari atas sampai bawah..
“Chaemin-ssi?” Tanyanya ragu.
“Ne, oppa. Kau tidak mengenaliku?” Jawabku pura-pura kecewa, dia gelagapan.
“A-aniyo. Habis kau terlihat berbeda sekali. Neomu yeppuh~”
“Ah oppa, sudahlah. Ayo duduk.”
Aku duduk, posisi kami berhadapan sekarang. Setelah memesan minum, aku langsung to the point aja.
“Oppa, masalah waktu itu…….”
“Aku bisa memberimu jawaban sekarang..” Selanya.
“Ne? Jeongmall?”
Dia mengangguk sambil tersenyum, “naddo saranghae, Lee Chaemin..”
Aku hanya melongo mendengar jawabannya. Untung pelayan mengantarkan pesananku, jadi aku segera tersadar.
“Jeongmallyo, oppa?” Tanyaku sekali lagi.
“Ne, Chaemin-ah~ Sekarang kita sudah berpacaran..” Jawabnya, aku hanya menunduk karena malu. “Gomawo oppa..”
**************
Sejak hari itu, aku benar-benar senang. Awalnya Ryeomei hanya menganggap aku bercanda, tapi setelah Siwon oppa mengatakan langsung kepadanya Ryeomei langsung bengong.
“Chaemin-ah~ kau sangat beruntung..” Ucapnya.
“Gomawo.. Eh gimana si Kunyuk?” Tanyaku.
“Hah? Kunyuk? Emang dia kenapa?” Tanyanya polos.
“Oohh.. Aniyo. Gwaenchana.. Kekeke~”
“Hya! Kau suka begitu.. Kunyuk waeyo?”
“Aniyo! Tuh orangnya..” Ucapku sambil menunjuk Hyukkie dan Donghae yang berjalan ke arah kami.
“Hayoooo~ ngomongin siapa?” Goda Hyukkie.
“Siapa aja! Mau tau aja!” Balasku.
“Ryeomei-ah, ikut aku. Ada yang mau kubicarakan..” Ajak Hyukkie sambil menarik tangan Ryeomei dan membawanya keluar kelas.
“Aku keluar dulu yah..” Ucap Donghae dingin.
Sepertinya Donghae berubah menjadi aneh. Lebih dingin dan jarang bicara kepadaku. Walau dia masih baik, tapi tetap ada yang aneh. Aku keluar kelas dan berjalan-jalan di taman karena bosan.
“Siwon oppa!” Panggilku saat aku melihatnya sedang duduk di bawah pohon, dia tersenyum lalu aku menghampirinya. “Oppa sedang apa?” Tanyaku sambil duduk di sebelahnya.
“Aku hanya bosan, kau?”
“Naddo.. Haaaah..”
“Waeyo, jagi?” Tanyanya sambil merangkulku.
“Aniyo. Aku hanya bingung, kenapa chingu-ku berubah..”
“Nugu?”
“Donghae…”
“Oooh dia~ hmmm.. Bagaimana jika kau jangan berhubungan dengannya lagi?”
TBC..
Notes: ahahaha.. Makin geje dah.. 2 chapt cuma 3 jem.. Udah ngantuk jd lanjut ntar.. Mian yaa kalo jelek *bow* Kritik n saran ditunggu ^^
gomawo :D
Author: @ryeomei

So? Part 1

“Masuklah, nanti kau telat..”
“Ne, umma.. Aku berangkat dulu..”
Aku mengecup pipi umma dan turun dari mobil. Lalu melambaikan tanganku.
Aku berjalan ke kelasku, kelas 2-3. Hari ini tahun ajaran baru. Aku harap aku sekelas lagi dengan teman baik-ku, Park Ryeomei.
Sesampainya di kelas aku duduk di bangku yang terletak di barisan paling kanan urutan ke-3. Tempat yang cukup strategis untuk belajar dan untuk mengobrol tentunya.. Kekeke~
Aku duduk dan diam. Melamunkan sunbae yang ku taksir. Dia Choi Siwon. Anak kelas 3-1 yang terkenal. Selain tampan, ia merupakan ‘aset’ Gangnam High School. Pintar, kaya, dan jago bermain basket. Hmmm.. Sempurna sudah.
Aku jatuh cinta padanya sejak aku baru masuk ke sekolah ini. Waktu itu ada demo dari ekskul basket. Dari saat itulah aku melihatnya dan jatuh cinta padanya.
Tapi aku tidak pernah berani mendekatinya. Jangankan mendekatinya, berkenalan dengannya saja aku takut. Jadi aku hanya bisa menjadi ‘pengagum’nya saja.
“Chaemin-ah~ Kita sekelas!!” Aku terkejut mendengar teriakan Ryeomei, dia langsung memelukku. “Ne, kita memang jodoh.. Kekeke~”
“Geureom! Eh tempat duduknya pas deh. Ahahah~”
“Geureom! Aku rela datang pagi hanya untuk ini! Kekeke~”
Kami pun terus berbincang sampai ada 2 namja yang menyapa kami. “Chaemin-ah~ Ryeomei-ah~ annyeong!” Sapa kedua namja itu bersamaan.
“Ciie kompak!” Godaku.
“Iyaa dong, EunHae gitu..” Jawab mereka bersamaan lagi.
“Geli! tuh duduk di belakang kita!” Ucap Ryeomei diikuti anggukan EunHae couple itu.
Kedua namja itu adalah Eunhyuk yang bernama asli Lee Hyukjae dan Lee Donghae. Entah bagaimana mereka selalu bersama dan tidak dapat dipisahkan. *halah*
**********
“Eh eh, itu Siwon oppa!” Bisik Ryeomei.
Aku melirik ke arah yang di maksud. Siwon oppa sangat tampan hari ini. Kenapa dia bertambah tampan terus yah?
“Hya! Kenapa kau melihat naui namja dengan tatapan seperti itu, Chaemin-ssi?” Tanya seorang yeoja sambil menatapku tajam.
“Huh? Namja-mu? Ckckck..” Jawabku santai.
“Geureom. Harusnya kau sadar diri. Lihatlah dirimu. Aigoo~” ejeknya sambil memasang tampang menyebalkan.
Ryeomei sudah emosi dan siap berdiri untuk menyerangnya, tapi aku menahannya sambil tersenyum tipis.
“Sudahlah. Tidak penting bicara denganmu. Kajja, Kara-ah..” Ucapnya sambil berjalan menjauhiku.
“Aissh Park Rigi! Kenapa kau selalu seperti itu?” Ucap Ryeomei emosi.
“Sudahlah. Biarkan saja. Nanti juga cape sendiri.” Belaku, dia hanya mengangguk walau aku tahu dia masih emosi dan siap menyerang Rigi kapan-pun.
************
“Chaemin-ah~ Ryeomei-ah~ Pulang? Kajja!” Ucap Donghae sambil menarik tangan kami.
“Eh, si kunyuk mana?” Tanya Ryeomei.
“Udah di gerbang. Wae? Hayooo~” godanya, Ryeomei menjitaknya.
“Tuh tuh si kunyuk! Hyuk-ah! Kajja!” Ucapku.
Kami memang selalu pulang bersama. Rumah kami berdekatan. Rumah Donghae tepat di sebelah rumahku dan rumah Ryeomei tepat di sebelah rumah Hyukkie. Rumah kami hanya berbeda beberapa blok.
Kami pun berpisah. Aku dan Donghae ke kiri sedangkan Ryeomei dan Hyukkie ke kanan.
“Chaemin-ah~ kau tahu? Hyukkie niat mendekati Ryeomei!” Ucap Donghae.
“Jinjja? Ckckck.. Kasian Ryeomei..” Jawabku sambil menghela nafas.
“Hya! Memang kenapa dengan Hyukkie? Hyukkie memang sudah lama menyukai Ryeomei. Aigoo~”
“Ne, ne.. Terserah katamu. Daripada debat aku pulang dulu ya, ini kan udah sampe. Jaljayo Donghae-ah!” Teriakku lalu masuk ke rumah.
***********
“Siwon oppa~ saranghaeyo.. Jadilah namja chingu-ku!”
“Naddo, Chaemin-ah~”
Aku memeluknya erat sekali dan kurasakan ia mengetuk-ngetuk kepalaku.
“Whoaaaaa!! Oppa!!!!!” Teriakku setelah melihat Sungmin sedang mengetuk-ngetuk kepalaku.
“Hya! Kau yang memelukku tadi! Mengagetkanku saja. Aku kesini mau membangunkanmu! Eh tapi kau tiba-tiba begitu.. Babo..” Omelnya.
“Yaaaaah mimpi yaah?” Tanyaku kecewa.
“Geurae! Sana mandi! Lihat tuh jam berapa..” Ucapnya, aku langsung masuk ke kamar mandiku.
***********
“Umma aku berangkat!” Teriakku sambil keluar rumah dan mendapati Donghae sudah di depan gerbangku.
“Annyeong Chaemin-ah! Kajja!”
Kami berjalan ke pertigaan tempat aku dan Ryeomei berpisah baru berangkat ke sekolah. Kami juga selalu pergi bersama. Di perjalanan aku menceritakan mimpi-ku kepada Ryeomei.
“Jinjja? Waah pertanda tuh. Kau harus cepat mengungkapkan perasaanmu!” Tanggapnya.
“Ah kau ada-ada saja..” Jawabku sambil tersipu malu.
“Yeee~ daripada penasaran. Hayooo~ dia kan udah kelas 3, udah mau lulus..” Jelasnya, aku hanya mengangguk sambil berfikir.
Tidak kuperhatikan kalau Donghae dan Hyukkie sedang menatap dan menguping obrolan kami. Aku menatap mereka tajam, sedangkan mereka hanya cengengesan.
Di kelas.
“Chaemin-ah~ Lihat majalah baru-ku..” Tawar Lewis padaku, aku mengangguk sambil tersenyum lalu aku membuka majalah itu lembar demi lembar.
Tiba-tiba aku tertarik oleh ramalan zodiak. Ramalan cinta itu mengatakan kalau aku harus segera mengungkapkan perasaanku untuk memastikan.
“Kenapa sarannya sama?” Gumamku.
Aku membalik-balik majalah itu dan kutemukan artikel tentang Kim Ryeowook, seorang musisi terkenal yang sangat di idolakan oleh Ryeomei. “Ryeomei-ah~ lihatlah..” Ucapku.
Aku menyodorkan lembar majalah yang berisi artikel tentang Ryeowook, dia langsung mengambilnya. Aku tersenyum melihat tingkahnya dan kembali melamunkan tentang Siwon oppa.
‘Apa aku benar-benar harus mengungkapkan perasaanku?’
************
Aku sedang berjalan sendiri di taman sekolah. Kaki Ryeomei terkilir waktu pelajaran Olahraga tadi, jadi dia diam di UKS dan penjaga UKS sekarang adalah suster yang galak, jadi aku tidak diperbolehkan menemani Ryeomei.
Pandanganku terpaku pada seseorang yang sedang membaca buku di bawah pohon besar dengan Headphone di telinganya.
“Siwon oppa..” Gumamku.
Entah darimana datangnya keberanianku ini. Tanpa ragu aku berjalan mendekatinya.
Dia mendongkakan kepalanya ketika ia menyadarik kehadiranku yang mungkin menganggu kegiatannya itu. Aku tersenyum semanis mungkin. Dia berdiri dan melepaskan headphone-nya.
“Nuguseyo? Musunmariseyo?” Tanyanya sopan sambil tersenyum.
“Oppa, Lee Chaemin-imnida.. Aku dari kelas 2-3..” Jawabku.
“Aaah begitu. Ada apa, Chaemin-ssi?” Tanyanya ramah.
“Siwon oppa! Saranghaeyo!!!”
TBC..
Notes: Lalalala~ *digaplok reader*
Aneh? Iyalah FF saya kan aneh terus /plak
Ini tuh request-nya dongsaeng-ku Olivia! Kekeke~
Eotte, oliv? :D
Mian yaa kalo jelek.. Dosa ditanggung! Heuu salah.. Maksudnya Kritik dan saran ditunggu! Gomawoyo ^^
Author: @ryeomei

i said i will!! part 1

“Jagi.. Pulang sekolah kau mau belajar matematika denganku kan? Bagaimana kalau dirumahku saja?” Tanya seorang namja padaku.
“Ne, jagi..” Jawabku sambil tersenyum..
“Aku kembali ke kelasku dulu yaa.. Annyeong jagi!” Dia mengacak rambutku lalu berjalan keluar kelasku.. Aku tersenyum sendiri memandangi punggungnya.. *gila*
“Ckckck.. Tetap mesra seperti biasanya..” Ucap sahabatku, Jung Kara dan Park Rigi bersamaan sambil menggelengkan kepalanya..
Aku hanya tersenyum menanggapinya..
Kenalkan.. Namaku Park Ryeomei *author ganti nama, takut reader bosen /ditimpuk reader*
Aku sekolah di Shinhwa High School tingkat 2.. Yang tadi adalah namja chingu-ku yang bernama Cho Kyuhyun.. Dia adalah namja yang paliiiiiingggg kusayangi setelah appa-ku..
Dia berada di tingkat 3.. Dia adalah maniak game.. Tapi aku bingung kenapa dia tetap pintar.. Sepertinya dia memang terlahir jenius!
Tampangnya? Hmmm.. Tidak tampan.. Tapi SANGAT tampan! Tubuhnya tinggi putih, memang tubuhnya tidak ‘berotot’, tapi sudah cukup berisi sehingga membuat posturnya ‘pas’.. Dia mempunyai banyak fans.. *Kyu oppa idungnya terbang deh =.=*
Awalnya aku hanya dapat mengangguminya dari jauh.. Tapi suatu hari sekitar enam bulan yang lalu, dia menyatakan cintanya padaku.. Aku tidak menyangka kalau namja yang diam-diam kucintai ternyata mencintaiku juga.. Dia adalah hadiah terindah dalam hidupku..
Selama setahun ini hubunganku baik-baik saja dengannya.. Yah walaupun awalnya banyak yang tidak setuju dengan hubungan kami, Kyu oppa hanya menanggapinya dengan satu kalimat..
“Mereka bukan siapa-siapaku, untuk apa mereka melarangku mencintai yeoja yang sangat kucintai?”
Dan semenjak Kyu oppa mengucapkannya, semua ‘fans’ oppa akhirnya mulai menyetujui hubungannya denganku..
Dan hari ini, karena dia sangat pintar, apalagi dalam bidang matematika, aku memintanya mengajariku.. Kebetulan aku sedikit kesulitan dengan matematika..
Ring Ding Dong..
Bel pulang sekolah sudah berbunyi.. Aku membereskan tasku dan berjalan keluar kelas.. Ternyata Kyu oppa sudah menunggu di luar kelas.. Aku langsung mengenggam tangannya..
“Kajja oppa..”
Kami berjalan ke rumahnya.. Karena rumahnya dekat dengan sekolah.. Hanya sekitar 10 menit..
Sesampainya di rumah Kyu oppa, Kyu menyuruhku duduk di ruang tengah sedangkan dia ke dapur untuk mengambilkan minum..
Aku sudah tidak asing dengan rumah Kyu oppa, karena aku sudah biasa main ke rumahnya.. Aku cukup dekat dengan noona-nya, Cho Ahra onnie.. Tapi Ahra onnie sedang ada di luar negri..
“Ini minumannya..” Dia membawa 2 gelas berisi Pepsi, lalu menyerahkannya padaku..
“Gomawo, oppa..” Aku menerimanya sambil tersenyum padanya..
Suasana pun hening.. Hanya terdengar suara tv..
“Jagiya..” Panggilnya.
“Ne?” Aku menatapnya..
“Saranghaeyo~” dia tersenyum..
“Naddo saranghae, oppa..” Aku membalas senyumannya..
Dia mendekatkan muka-nya, semakin dekaaaat.. Dan akhirnya bibirnya menyentuh bibirku.. Dia mencium bibirku lembut, aku membalasnya..
Tangannya merangkul pinggangku, mendekatkan tubuhku padanya.. Aku melingkarkan tanganku di pundaknya..
Kami berciuman lama sekali.. Aku mulai merasa sesak nafas.. Aku mencoba melepaskan ciumannya tapi dia menahanku dan malah menarikku lagi..
Kurasakan ciuman Kyu oppa semakin memanas.. Tangannya yang daritadi di pinggangku mulai naik dadaku.. Aku menepisnya, tapi dia mengulanginya lagi..
“O-o-ppa, an-d-wae….” Ucapku di sela-sela ciumannya yang semakin panas..
Tapi Kyu oppa tidak mendengarku sama sekali.. Tanganku dilingkarkan lagi di lehernya dan tangannya turun lagi, mencoba membuka kancing seragamku..
“Op-p-pa!! Si-rreo!! An-dwae!!” Aku menepis tangannya dan mendorongnya, tapi tenaganya lebih kuat sehingga tanganku dan bibirku masih dalam kendalinya..
Dia membuka kancing seragamku dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menahan tanganku..
“Op-ppa!!”
Teriakanku tidak digubrisnya sama sekali.. Dia malahan semakin bernafsu.. Tangannya merayap di dadaku.. Aku menarik nafas dan mendorongnya sekuatku.. Akhirnya aku bisa melepaskan diri..
Aku langsung berdiri dan mencoba keluar dari rumah Kyu oppa, tapi dia bergerak lebih cepat dariku.. Dia menghalangi pintu dan mendekatiku perlahan.. Aku mundur untuk mencoba menjauhinya..
“Kau milikku..” Bisiknya sambil terus mendekatiku..
“Andwae! Oppa! Waeyo? Kenapa kau begini?” Teriakku sambil terus mundur dan menangis..
“Saranghae~” dia berhasil meraih tanganku dan mulai menciumku penuh nafsu.. Aku terus memberontak, tapi percuma.. Tenagaku sudah habis dan tenaga Kyu oppa jauh lebih besar..
Aku panik sekali.. Dia mendorongku ke tembok dan tangannya terus meraba bagian tubuhku.. Seragamku sudah berantakan sana-sini..
‘Tuhan, tolong aku….’ Batinku..
Aku menarik nafas sekali lagi dan mendorongnya sekali lagi.. Berhasil!! Dia terjatuh.. Aku langsung berlari keluar rumahnya sambil merapihkan seragamku..
*BRUGH!*
Aku terjatuh karena menabrak seseorang.. Maklumlah aku berlari seperti orang kesetanan..
“Gwaenchanayo?” Tanya namja yang menabrakku tadi sambil membantuku berdiri..
aku tidak mempedulikannya dan terus berlari menuju rumahku..
Sesampainya di rumah, aku langsung ke kamar dan mengunci diri.. Beruntung karena tidak ada siapa-siapa di rumah.. Aku menangis sejadinya..
**********
Author’s POV
Semenjak kejadian itu, Ryeomei mogok hidup.. Tidak makan, tidak sekolah, bahkan tidak bicara.. Dia shocked berat..
*knock knock* *klek*
“Ryeomei-ah~” Panggil Park Jungsoo, kakak Ryeomei..
Ryeomei tidak menanggapi oppa-nya..
Jungsoo mendekati Ryeomei dan mengelus rambut Ryeomei lembut..
“Ryeomei-ah, sampai kapan kau seperti ini? Kau mau membuat oppa gila?” Tanya Jungsoo..
Ryeomei berbalik menatap Jungsoo, Jungsoo tersenyum lembut menatap Ryeomei.. Lalu Ryeomei memeluk Jungsoo dan menangis..
“Opp-pa~ mianhae..”
Jungsoo membelai rambut Ryeomei lembut, “Gwaenchana.. Kumohon.. Kembalilah menjadi Ryeomei yang dulu, Ryeomei yang selalu ceria dan suka menjahiliku..”
“Oppa~ Jeongmall mianhae..” Ryeomei masih menangis dipelukan Jungsoo..
“Ne, ne.. Bisakah kau kembali menjadi Ryeomei yang dulu?” Pinta Jungsoo..
“Ne, oppa.. Aku akan berusaha.. Gomawo oppa..”
***********
Keesokan harinya..
Jungsoo mengantar Ryeomei ke sekolahnya.. Ryeomei sudah mau makan, walau dia tidak banyak bicara..
Jungsoo mengantar Ryeomei sampai ke depan kelasnya.. Sesampainya di kelas, Rigi dan Kara langsung memeluk Ryeomei sambil menangis.. Jungsoo pamit ke kampus dan meninggalkan mereka..
Ketika Jungsoo berjalan ke parkiran, dia berpapasan dengan Kyuhyun.. Tanpa basa-basi, Jungsoo langsung meninju wajah Kyuhyun sehingga Kyuhyun tersungkur..
“Jangan kau dekati Ryeomei lagi.. Jika kau muncul di hadapan Ryeomei, akan kubunuh kau..” Ancam jungsoo sebelum ia meninggalkan Kyuhyun yang masih tersungkur di tanah..
Jam istirahat..
“Ryeomei-ah, kita ke kantin.. Kajja!” Ajak Rigi sambil menarik tangan Ryeomei, ia hanya pasrah ditarik oleh Rigi..
Rigi dan Kara terus mengajak Ryeomei mengobrol macam-macam, tapi Ryeomei hanya menanggapinya ‘ne’ atau ‘aniyo’ sambil tersenyum..
“Ryeomei-ah~”
Ryeomei berbalik dan terkejut mendapati orang yg tadi memanggilnya ternyata Kyuhyun.. Wajah Ryeomei berubah pucat dan ia langsung berbalik..
“Hya Cho Kyuhyun! Untuk apa kau menganggu Ryeomei lagi? Pergi!!” Ucap Rigi emosi..
Kyuhyun tidak berkata apa-apa.. Kemudian dia berlutut sambil menangis.. Dia terlihat sangat menyesal..
“Ryeomei-ah~ Jeongmall mianhae.. Aku khilaf kemarin.. Mianhaeyo.. Jebal~” Ucap Kyuhyun..
“Hya! Jangan ganggu dia lagi! Kajja, Ryeomei-ah!” Kara menarik tangan Ryeomei dan Rigi, meninggalkan Kyuhyun yang masih berlutut dan menangis..
Sepulang sekolah, Jungsoo sudah menunggu di parkiran.. Ryeomei tersenyum kecil lalu masuk ke dalam mobil Jungsoo..
Kyuhyun hanya memandangi mereka dari jauh..
***********
Sekarang Ryeomei sudah kelas 3.. Dia merasa tenang karena Kyuhyun sudah lulus.. Jadi ia tidak perlu bertemu dengannya lagi..
Ryeomei sekelas dengan Kara, sedangkan Rigi ada di kelas sebelah..
Sekarang, Rigi dan Kara sudah mempunyai namja chingu.. Namja chingu Rigi adalah Lee Jinki, dia adalah teman Jungsoo.. Sedangkan namja chingu Kara ada Kim Kibum, dia adalah murid Shinhwa tingkat 3 juga.. Tapi mereka tetap tidak pernah meninggalkan Ryeomei..
Hari itu, kelas Ryeomei kedatangan seorang murid baru..
“Annyeonghaseyo.. Lee Donghae-imnida.. Aku pindahan dari Mokpo..” Ucap Donghae sambil tersenyum..
Karena satu senyuman itu, semua murid perempuan di kelas itu langsung menjadi fans-nya, tentu saja kecuali Ryeomei..
~~Donghae’s POV~~
Annyeonghaseyo.. Lee Donghae-imnida.. Aku pindahan dari Mokpo..” Aku tersenyum ramah..
“Ne.. Donghae, kau bisa duduk di belakang Ryeomei dan Kara..” Ucap Kangin seongsangnim sambil menunjuk tempat yg ia maksud..
“Ne, gamsahamnida..” Aku membungkuk lalu berjalan ke bangku-ku itu..
‘Wah.. Manis sekali yeoja yang duduk di depanku ini.. 2-2nya lagi! Omo~ Yang rambut panjang itu tipe-ku’ batinku..
Aku duduk di belakang 2 yeoja itu, lalu aku membisikan sesuatu..
“Annyeong! Lee Donghae-imnida..”
Yeoja yang berambut pendek itu berbalik sambil tersenyum, “Annyeong Donghae-ssi.. Jung Kara-imnida.. Dan ini temanku Park Ryeomei..” Jawabnya ramah..
Aku hanya tersenyum sambil mengangguk, lalu Kara berbalik lagi.. Sedangkan Ryeomei hanya diam saja.. Tersenyum pun tidak..
Jam istirahat..
Aku sudah mempunyai beberapa teman, di antaranya Kim Heechul dan Lee Hyukjae.. Tapi aku malas ke kantin..
Dan ternyata Ryeomei juga tidak ke kantin, dia hanya diam sambil memandang keluar jendela.. Manis sekali.. Tapi ada sesuatu yang aneh pada dirinya.. Aku tidak tahu apa itu..
“Hmmm.. Ryeomei-ssi, kau tidak ke kantin?” Tanyaku..
Dia tersentak lalu menatapku, matanya menunjukan kalau dia itu.. Takut??
Sekitar 5 detik kami bertatapan, lalu dia menunduk..
“Aniyo..” Jawabnya singkat, lalu dia berjalan keluar kelas meninggalkanku..
‘Wae geurae?’ Batinku..
***********
Sudah sekitar 3 minggu aku sekolah disini.. Aku sudah punya banyak teman, tapi aku masih belum mengobrol dengan Ryeomei.. Itu membuatku semakin penasaran dengannya..
“Kara-ssi! Kesini!” Panggilku..
Kara menghampiriku.. “Waeyo, Donghae-ssi?”
“Kau kan teman dekatnya Ryeomei, hmm.. Aku ingin menanyakan sesuatu..” Tanyaku ragu..
Wajah Kara berubah panik, tapi dia berusaha menutupinya..
“Ne, mwoya?”
“Kenapa dia selalu dingin terhadapku? Apa aku punya salah kepadanya?” Tanyaku polos..
Kara terlihat berpikir, lalu dia tersenyum..
“Bukan kau, tapi masa lalunya..” Kara meninggalkanku yang masih terbengong-bengong..
Aku benar-benar penasaran.. Akhirnya aku menanyakannya pada teman-temanku..
Heechul bilang, Ryeomei AB seperti dirinya.. *yg merasa AB tunjuk tangan!!ahaha /ditimpuk reader AB/*
Sungmin bilang dia tidak pernah dekat dengan Ryeomei..
Siwon bilang karena Ryeomei tidak percaya Tuhan.. *apa hubungannya? =.=*
Aissh tidak ada jawaban yang kuharapkan.. Akhirnya setelah aku bertanya pada monyet..
“Ryeomei? Dulu dia tidak begitu.. Dia adalah anak yang ceria dan banyak juga yang menyukainya, termasuk aku.. Kau juga tahu sendiri kan temannya Rigi dan Kara tidak kalah cantiknya.. Tapi setelah dia berpacaran dengan Kyuhyun, sunbae-ku dulu, kami semua menyerah.. Karena Kyuhyun merupakan idola di sini.. Tapi beberapa bulan sebelum kelulusan, sepertinya mereka ada masalah.. Sejak itu aku tidak pernah melihat senyum Ryeomei lagi.. Padahal dia terlihat lucu kalau tersenyum..” Jelas Hyukjae aka Eunhyuk panjang lebar..
“Aah~ geurae? Kenapa Ryeomei jadi seperti itu?” Tanyaku..
“Molla.. Dan sejak itu juga aku tidak pernah melihat Ryeomei dengan Kyuhyun lagi, padahal mereka termasuk pasangan yang terkenal..” Jawab Eunhyuk sambil memasang tampang cemberut..
Aku menepuk-nepuk pundak Eunhyuk sambil tersenyum..
**********
Sejak Hyukkie menceritakan hal itu, aku jadi terus berpikir.. Aku benar-benar penasaran dengan Ryeomei..
“Aaaaarggghh!! Eottohke?” Teriakku di dalam kamar..
“Hya!! Waegeurae?” Noona-ku langsung membuka pintu kamarku..
“A-aniyo.. Hanya kesal..” Jawabku malas..
Lewis noona menghampiriku..
“Kekeke~ Dasar kau! Hya! Aku bertemu dengan seorang namja! Dia tampan sekali.. Namanya Park Jungsoo..”
“Ngg..” Jawabku malas (lagi)..
Tapi aku berpikir sekali lagi.. Sepertinya aku pernah mendengar namanya.. Hmmm.. Ah! Eunhyuk pernah bilang kalau Ryeomei mempunyai oppa! Ya dia Park Jungsoo!
“Noona!! Park Jungsoo, kau mengenalnya?” Tanyaku semangat..
“Ne, waeyo?” Tanya noona bingung..
“Kekeke~ dia adalah oppa temanku.. Bisakah aku bertemu dengannya?” Tanyaku..
“Ne, nanti aku beritahu dia..”
“Gomawo noona..” Aku memeluk noona-ku..
‘Akhirnya, aku mendapat kesempatan’ batinku..
TBC
Mian yah jelek.. Tiba-tiba kepikiran ide gini *gaplok author*
Kekeke~
Author: @ryeomei

i wanna be your ‘yeoja chingu’ !!!


“Kyaaaaa!!! Oppa!!!! Tampan sekali!!!” Teriak siswi-siswi SMA Neul Paran High School yang sudah gila */plak*
Kenapa mereka berteriak seperti itu? Hmmm.. Itu karena seorang namja.. Yaa seorang namja yang membuat para siswi itu ‘gila’!
Namanya adalah Kim Kibum.. Dia memang tampan, sangat tampan.. Senyumannya sangat mematikan *reader: ‘author lebay’, author: ‘oh emang lu ga ngerasa gitu?’, reader: (mikir, ngangguk) ‘iya sih.. Lanjut aja deh!’*
Dia kelas 3 sekarang.. Hampir semua siswi Neul Paran merupakan ‘fans’nya.. Ya maklumlah, selain tampan, ia merupakan murid paling jenius di Neul Paran High School..
Tapi tidak dengan aku.. Aku bukanlah ‘fans’nya, tapi aku adalah ‘yeoja chingu’nya..
*flashback*
“Huaaa berat sekali tempat sampah ini! Dasar bisanya nyampah aja!” Gumamku sambil mengangkat tempat sampah yang lumayan besar.. Karena hari ini adalah piket-ku, jadi aku bertugas membuang sampah ini..
“Aduuuh.. Dimana tempat pembakarannya? Nae molla..” Ucapku putus asa..
Maklum aku baru kelas 1.. Lalu aku menanyakan kepada seorang yeoja yang berada di lorong itu.. Setelah ia memberitahu tempatnya, aku membungkuk dan mulai berjalan ke tempat yang ditunjuk yeoja tadi..
“Kibum oppa, saranghae~”
Waaah.. Ada yang menyatakan cinta! Lihat? Jangan? Lihat? Jangan? Hmmm.. Lihat deh!‘ Batinku..
Lalu aku berjalan pelan ke sumber suara itu.. Kulihat seorang yeoja sedang menunduk di depan seorang namja yang bertampan lumayan.. Ani.. Tapi sangat tampan..
“Gomawo.. Mianhae, aku tidak bisa menerimamu..” Jawabnya.. Tegas sekali..
Yeoja-yang-menyatakan-perasaan itu langsung berlari meninggalkan namja — yang kudengar tadi bernama Kibum — itu..
Aku berniat melanjutkan tugasku.. Tapi sebuah teriakan menghentikanku..
“Aaaarrrgghh!! Kenapa begini????” Aku melirik ke sumber suara itu, ternyata itu adalah suara Kibum oppa..
Aku memperhatikannya.. Ternyata Kibum…… Hidungnya keluar darah……
Aku shocked.. Dan ternyata dia melihatku.. Dia menyadari kalau aku sedang mengintipnya!! Aku gugup.. Tidak bergerak sama sekali..
“Hya!! Kau melihatnya yaa?” Tanyanya..
Aku berjalan pelan ke arahnya sambil menunduk..
“M-mianhaeyo.. A-aku tidak sengaja..” Ucapku gugup..
“Kau benar melihatnya?? Aissh!! Hancurlah image-ku!!!” Teriaknya..
Aku hanya terdiam dan masih menunduk..
“Aku jelaskan.. Aku bukannya anti terhadap yeoja.. Aku hanya takut dan tegang jika dekat yeoja.. Kau jangan salah paham dulu, aku masih normal..” Jelasnya..
“Maksudmu??? Aku tidak mengerti..” Tanyaku polos..
“Haaah~ Ini….” Ucapnya sambil menunjuk hidungnya yang masih ada bekas darah tadi, “Setiap aku dekat yeoja pasti aku akan begini.. Aku takut dengan yeoja! Setiap dekat yeoja aku akan gugup! Semua ini gara-gara noona-ku..” Jelasnya lagi..
Aku melongo, lalu tertawa..
“Ahahahaha~ Jadi begitukah, Kibum-ssi? Kau seorang idola sekolah takut dengan yeoja? Ahahaha~” ucapku, aku tidak dapat menahan tawaku..
Mukanya pucat.. Lalu ia menunduk..
Aku berusaha menghentikan tawaku..
“Ehem. Kibum-ssi.. Tenang saja, aku tidak akan memberitahu siapa-siapa! Sebagai gantinya, kau jadi namja chingu-ku saja, eotte?” Tawarku..
“Mwo?? Kau mengancamku?” Tanyanya..
“Aniyo!! Aissh! Aku akan menjadi yeoja chingu-mu sebagai ‘terapi’, apa kau mau seumur hidup begitu terus? Bagaimana kau bisa menikah?” Jelasku..
Dia memutar matanya.. Keningnya berkerut.. Lalu dia menghela nafas..
“Baiklah, aku setuju..” Jawabnya..
“Baik! Ah aku harus melanjutkan tugasku! Temui aku nanti yaa! Annyeong Kibum-ssi! Ani, annyeong oppa!” Ucapku sambil berjalan menjauhinya..
“Hya! Jamgamman!” Teriaknya, aku berbalik..
“Namamu?” Tanyanya..
“Ah iya aku lupa! Hyewon, Han Hyewon-imnida! Annyeong oppa!” Aku berjalan meninggalkannya..
*end of flashback*
Begitulah sebab aku bisa menjadi ‘yeoja chingu’nya selama ini..
Yaa sudah hampir setahun aku menjalani ‘hubungan’ ini dengannya.. Ternyata sudah setahun..
‘Berarti ini semua akan segera berakhir……’
***********
“Permisi, aku mencari Kibum oppa.. Apa dia ada?” Tanyaku pada 2 orang namja yang sedang mengobrol di depan pintu kelas Kibum oppa..
“Kibum? Tadi dia keluar..” Jawab namja yang bernama Lee Donghae (aku lihat nametag-nya)
“Aah, kau yeoja chingu-nya yaa? Aigoo.. Manisnyaa…” Ucap namja yang bernama Lee Hyukjae sambil tersenyum centil..
“Hya! Kalian sedang apa? Kajja, jagi..” Ucap Kibum sambil menarik tanganku..
“A-annyeong, sunbae!” Aku pamit pada 2 namja itu..
“Kibum-ah, kau licik…” ucap kedua namja itu bersamaan..
Kibum terus menarikku sampai ke taman belakang.. Dan dia tetap mengenggam tanganku..
“O-oppa?” Tanyaku memecah keheningan..
“Eh? Ne?” Ucapnya sambil menatapku..
“Kau biasa saja daritadi menggenggam tanganku, sepertinya oppa sudah hampir ‘sembuh’..”
Dia melirik tangannya yang masih menggenggam tanganku, lalu melepaskannya perlahan..
“Jinjjayo? Omo~ gomawo Hyewon-ah!” Ucapnya semangat sambil memegang kedua bahuku..
Aku hanya tersenyum tipis..
‘Berarti kau akan segera meninggalkanku..’
*************
“Haaaah~ bosan sekali.. Kemana yaa?” Gumamku..
“Hyewon-ah!” Aku berbalik dan mendapati Kibum oppa sedang menghampiriku sambil tersenyum..
“Kau mau kemana?” Tanyanya ketika dia sudah berdiri dihadapanku..
“Molla.. Oppa?” Aku balik tanya..
“Molla! Kita beli es krim saja? Kajja!” Dia berjalan mendahuluiku..
“Oppa!” Panggilku..
“Mwo?” Dia berbalik..
“Genggam tanganku!” Pintaku..
“Mwo? Aah~ aku malu..” Jawabnya sambil menunduk..
“Aissh! Ini juga bagian dari terapi, oppa.. Kemarin kau biasa saja mengenggamku..”
“Aah~ ara..” Dia menggenggam tanganku dan berjalan lagi..
Orang yang melihat kami, pasti mengira kami adalah pasangan sungguhan.. Yaah aku sangat berharap bisa pacaran sungguhan dengannya.. Tapi aku sadar diri..
***********
“Kyaaaaa~ Kibum oppa!!!” Teriak para siswi yang melihat Kibum oppa lewat..
Kibum hanya membalas panggilan mereka dengan senyuman yang membuat para siswi itu meleleh.. Tapi aku tidak menyadari ternyata Kibum oppa sedang berjalan menghampiriku..
“Jagiya~ Ikut aku.. Ada yang mau kubicarakan..” Dia menarik tanganku.. Aku hanya pasrah mengikutinya..
“Hyewon-ah..”
“Hmmm?”
“Gomawo untuk semuanya selama ini..”
*DEG..*
Jantungku berdegup kencang.. Kurasakan mataku sudah mulai basah..
“Dan…….”
“Oppa, peluklah aku sekarang.. Disini..” Sela-ku..
“Eh? Kan banyak orang..”
“Waeyo? Bukannya penyakit oppa sudah ‘sembuh’?”
Dia menghela nafas lalu tersenyum.. Dia menarikku ke pelukannya..
Dia memelukku sangat erat.. Seharusnya aku tidak boleh senang karena dia memelukku.. Aku harus menyadari bahwa ini adalah pelukannya yang terakhir.. Tapi nyatanya, aku hanyut dalam pelukannya.. Aku menghela nafas lalu melepaskan pelukannya..
Aku tersenyum dan berusaha menutupi air mataku yang sudah hampir jatuh..
“Oppa! Kau sudah sembuh! Chukkae! Aku pergi dulu, annyeong!”
“Hyewon-ah~” Aku terus berjalan tanpa menghiraukan panggilannya..
Semua ini sudah berakhir’
*************
Hari kelulusan..
Aku sedang mengobrol dengan Ryeomei.. Karena anak kelas 1 tidak diperbolehkan mengikuti upacara kelulusan, jadi aku hanya diam di kelas..
“Kyaaaa~ aku akan meminta dasi Kibum oppa untuk kenang-kenangan!” Teriak salah seorang yeoja yang sekelas denganku, Jung Kara..
“Andwae!! Aku yang akan mendapatkannya!” Ucap teman Kara, Park Rigi..
Apakah aku rela berakhir begini saja?’
Aku langsung berlari menuju aula tempat upacara kelulusan di adakan, ternyata mereka baru bubar..
Aku mencari Kibum oppa, akhirnya aku menemukannya sedang di kerubungi oleh para siswi.. Dan dasinya sudah tidak ada..
Aku berjalan pelan ke arah Kibum oppa, dia menyadari kehadiranku dan tersenyum.. Lalu dia menghampiriku yang sudah hampir menangis..
“Hyewon-ah~”
“Oppa.. Aku tidak rela.. Uhuhuhu.. Aku tidak mau berakhir begini… Uhuhuhu.. Aku benar-benar sudah jatuh cinta padamu, oppa.. Jeongmall saranghaeyo~” Dia berjalan mendekatiku dan merogoh kantong celananya.. Dia mengeluarkan sebuah dasi lalu memberikannya padaku..
Aku masih terdiam sambil menatap Kibum oppa..
“Hyewon-ah.. Kemarin aku belom selesai bicara.. Gomawo untuk semuanya selama ini.. Dan aku ingin, kau menjadi yeoja chingu-ku yang sesungguhnya, bukan hanya untuk ‘terapi’ saja..” Ucap Kibum oppa..
“KYAAAAAAAAA~” teriakan histeris para siswi sudah mulai menggila..
Aku menatap Kibum oppa yang tersenyum padaku, lalu aku mengambil dasi yang ada ditangannya.. Dia langsung memelukku dengan erat.. Aku balas memeluknya sambil menangis.. Tangis bahagia.. Karena aku telah menjadi yeoja chingu yang sesungguhnya..
“Saranghaeyo, oppa..”
“Naddo, Hyewon-ah..” Kibum oppa melonggarkan pelukannya, “Makanya, jangan meninggalkan orang yang sedang bicara.. Malah terjadi salah paham kan..”
“Mianhae oppa, kekeke~”
Dia mengecup keningku singkat lalu tersenyum menatapku..
‘Saranghaeyo, oppa..’
The End..
Notes: Haiyah.. Aneh yaah? Huhuhu.. Saya teh ada beberapa ide tapi jadi acak-acakan begini.. Halah.. *ditimpuk reader*
ini juga aku dapet ide dari manga yang aku baca, aku kembangin deh sedikit.. jadi emang mirip sama satu manga..
This FF special for Han Hyewon.. Kekeke~ ^^
Moga suka yaah.. Tadinya mau bikin continue, tapi otak ngadat.. /plak
Mianhae yaa aneh + jelek >.<
Author: @ryeomei ^^

Saranghae!!! Part 2

“Haaah~ lelah sekali..” Aku memejamkan mataku..
~please baby baby baby gudega nae ah naeh, nomuuna gippi deurowa, boiga ireona sujuben gobaek~
From: 010-xxx-xxxxx
Annyeong Kara! ^^
“Aissh! Siapa ini? Orang iseng?” Gumamku sambil melempar handphone-ku..
5 menit kemudian..
~please baby baby baby gudega nae ah naeh, nomuuna gippi deurowa, boiga ireona sujuben gobaek~
From: 010-xxx-xxxxx
Hya! Reply my messages!
Cho Kyuhyun..
“Mwo? Cho Kyuhyun? Untuk apa dia mengirimkanku sebuah pesan?” Gumamku, aku membalasnya..
To: 010-xxx-xxxxx
Oppa? Waegeurae?
~please baby baby baby gudega nae ah naeh, nomuuna gippi deurowa, boiga ireona sujuben gobaek~
From: 010-xxx-xxxxx
Aku ada didepan rumahmu.. Temani aku ke taman sebentar..
Aku langsung mengambil jaketku dan berjalan keluar, ternyata Kyuhyun sedang mengusap-usap tangannya.. Dia kedinginan.. *bukan joget sorry-sorry kok xp*
“Oppa?”
Dia berbalik dan tersenyum.. Ah senyumannya~
“Kara-ah! Kajja!” Dia menarik tanganku pelan..
Jantungku berdegup kencang.. Untung sudah agak gelap.. Jadi dia tidak bisa melihat mukaku yang memerah..
Taman..
Aku dan Kyuhyun duduk di kursi panjang yang menghadap kolam dengan air mancur.. Tapi tidak ada satupun yang berbicara.. Kami hanya terdiam.. “Oppa.. Kau tidak ada jadwal?” Tanyaku memecah keheningan..
“Ne? Eobseo.. Kan aku sudah bilang kalau hari minggu ini aku libur..” “Ah.. Mian, aku lupa.. Kekeke~” jawabku sambil tersenyum..
Hening lagi..
“Kara-ah?”
“Ne?” Aku menatapnya..
Dia menatapku sambil mengenggam tanganku..
“S-s-saranghae~”
“Mwo? Kau bercanda..” Aku menepis tangannya, tapi tangannya masih mengenggam tanganku.. “Aniyo.. Aku serius.. Kau mau jadi yeoja chingu-ku?” Dia menatapku..
‘Apa dia bilang tadi? Saranghae? Yeoja chingu? Apa dia bercanda? Tapi tadi dia bilang kalau dia serius? Ah aku bingung’ batinku.. “Oppa~ Aku tanya sekali lagi.. Oppa bercanda?”
“Aniyo Kara-ah! Aku serius! Saranghae~ Aku menyukaimu dari awal aku bertemu denganmu..” Dia menatapku dalam..
“Na-naddo saranghae, oppa..” Aku menunduk karena malu, tapi dia langsung menarikku ke pelukannya.. “Jinjja? Gomawo Kara-ah!”
Aku membalas pelukannya.. Tidak lama kemudian dia melepaskan pelukannya.. Dia menatapku dan mendekatkan mukanya padaku.. Aku memejamkan mataku..
10 cm..
5 cm.. Aku bisa merasakan nafasnya di wajahku..
3 cm..
“KYUUUUUUU~~”
Aku membuka mataku dan mendorong Kyuhyun.. Itu adalah suara yang sangat ku kenal, itu suara Ryeowook.. “Hya Kyuhyun-ah! Apa-apaan kau mendahului kami?” Tanya Teukie..
“Waaa Kara-ah, kau harus tahan dengannya yah.. Kau tahu sendiri dia itu maniak game..” Ucap Sungmin.. Aku hanya tersenyum sambil tertunduk malu..
Para member terus mengerjai Kyuhyun yang mukanya memerah..
************
Sudah setahun aku menjalani hubunganku dengan Kyuhyun oppa.. Tentu saja tidak ada yang tahu.. Yang tahu hubungan kami hanya Member SJ, Mei Li, dan Oppa-ku saja..
Awalnya aku takut Mei Li akan marah padaku, secara Kyuhyun adalah member favourite-nya.. Tapi ternyata aku salah.. Dia malah mendukungku habis-habisan..
Hubungan aku dan Kyuhyun? Hmmm.. Biasa saja, tidak ada yang special.. Tapi aku sangat mencintainya..
Dirumah..
Oppa menghampiriku sambil tersenyum penuh arti..
“Kara-ah, dongsaeng oppa tersayang~”
Aku menatapnya tajam, “Boeya, oppa?”
“Aku ingin bertanya sesuatu.. Hmmm.. Apa Mei Li benar-benar menyukaiku?”
“Haah?? Pede sekali kau oppa!” Aku mengacak rambutnya, oppa memanyunkan bibirnya.. “Hya, Kara-ah.. Ayolah.. Oppa menyukainya~”
“Omo~ Jung Yonghwa!! Kenapa kau tidak tanyakan langsung padanya??”
“Aaah, ngg.. Itu.. Aku takut dia suka dengan temanku, Lee Jinki.. Mei Li cukup akrab juga dengannya..” Jelasnya..
“Aisshh, molla.. Oppa tanya saja padanya~”, aku berjalan meninggalkannya sambil tersenyum licik..
Keesokan harinya..
“Hya! Kara! Ireona!”
“Aaah~ Ne, eomma!”
Aku bangun dari tempat tidurku dan berjalan ke kamar mandi.. Saat aku sudah keluar dari kamar mandi, handphone-ku berbunyi..
Neo gatteun saram ddo eobseo~
“Yeoboseo?”
“Jagiya~ Kau sudah bangun? Ayo kita kencan..”
“Ne? Memang oppa tidak ada jadwal?”
“Eobseo.. Ayolah, sudah lama kita tidak bertemu.. Bogo shipeo~” “Ngg.. Ne, jam berapa? Dimana?”
“Aku akan menjemputmu sejam lagi.. Annyeong! Saranghae~”
“Naddo, oppa..”
Aku pun langsung bersiap-siap..
Maklumlah, akhir-akhir ini dia sibuk dengan Super Show 3 dan SMTown Concert.. Jd kami jarang bertemu..
“Oppa, kita mau kemana?”
“Taman bermain, eotte?”
“Kajja! Ah~ Hajiman, gwaenchana? Nanti ada yang mengenali oppa?” Tanyaku sambil menatapnya.. “Gwaenchana.. Tenang saja.. Aku membawa peralatan.. Kekeke~” Aku hanya tersenyum sambil menatapnya..
Kami bermain sampai sore di taman bermain.. Penyamaran Kyu oppa sangat sempurna! Tidak ada satu orang pun yang mengenalinya.. Tapi…..
*brugh!!!*
“Ah, mianhae, agasshi.. Aku tidak sengaja..” Kyuhyun membangunkan seorang yeoja yang ditabrak tadi..
“Gwaenchana.. Eh? Oppa? Kyu oppa????!!” Teriak yeoja itu..
Ternyata Kyuhyun tidak menyadari topinya jatuh saat dia menabrak yeoja itu.. Dan dalam sekejap sudah banyak orang yang mengerubungi Kyuhyun..
“Oppa!! Kau datang kesini bersamanya??” Tanya seorang yeoja bertampang sinis sambil memandangku, lalu ia mengambil fotoku..
Aku langsung berbalik, tapi ternyata semakin banyak orang yang mengambil fotoku.. Aku tidak bisa menutupi wajahku dengan sempurna..
Akhirnya Kyuhyun berhasil keluar dari kerumunan itu dan langsung menarikku.. Banyak fans yang terus mengejar kami dan mengambil foto kami.. Tapi kami sudah sampai mobil dan langsung pergi dari tempat itu.. “Huaaaa!! Jagiya, jeongmall mianhae~” ucapnya sambil menyetir.. “Ani.. Aku yang seharusnya minta maaf.. Mianhae, oppa..” Aku menunduk.. “Aniyo.. Sudah lupakan saja kejadian hari ini.. Anggap saja kecelakaan kecil..”
Dia mengacak rambutku perlahan dan tersenyum singkat.. Aku hanya balas tersenyum..
Keesokan harinya..
Berita tentang kejadian kemarin sudah menyebar dimana-mana.. Ada yang menanggapinya positif, tapi lebih banyak yang negatif menurutku..
Semua ELF mencaci maki aku.. Walaupun sampai sekarang identitasku belum diketahui, tapi aku akan mati jika mereka mengetahuinya..
Dalam sekejap, berita tentang ‘Kekasih Kyuhyun di Taman Bermain’ itu sudah menjadi berita utama hari ini..
Aku membuka twitter dan kutemukan banyak sekali ELF yang tidak menyukai hubunganku dengan Kyu.. Bahkan sudah menjadi Trending Topics.. Aku harus melakukan sesuatu..
*author’s POV*
Malam itu, Kara bertemu dengan Kyuhyun di taman dekat rumah mereka.. Kyuhyun terlihat lebih diam.. Lalu mereka duduk di salah satu bangku yang ada disitu.. Hening…..
“Ngg, oppa?”
“Ne?” Kyuhyun menatap Kara..
“Oppa habis di marahi Manager yah?” Tanya Kara..
Kyuhyun terkejut, “A-a-aniyo.. Siapa bilang?”
“Sudahlah, oppa.. Geojitmal.. Aku tadi menanyakannya pada Ryeowook oppa.. Dia kan tidak mungkin berbohong..”
“Ah.. Ne, jagiya.. Tapi, gwaenchana.. Tenang saja..” Kyuhyun tersenyum sambil mengenggam tangan Kara.. Lalu suasana kembali hening..
“Oppa.. Kita putus saja..”
TBC~
Ahahah pendek yaa? Biarin deh *ditimpuk reader*
Mungkin 1 part lg.. Maklum FF-nya banyak yg belom tamat yang laen.. Makanya bingung.. Mian yaah kalo jelek >.<
Gomawo *bow*
Author: @ryeomei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar