Midnight Fantasy
Judul : Midnight Fantasy
Cast : Lee Donghae, Kojima Riko
Other Cast : Member Super Junior
“ahhh, aku lelah sekali. Rasanya badanku semuanya pegal-pegal.” Keluh Lee Donghae saat berada diback stage.
“iya, aku ingin cepat-cepat kembali ke hotel dan tidur. Hyung kita sudah boleh pulang kan? Eunhyuk membenarkan perkataan Donghae dan langsung bertanya pada leadernya.
“iya, iya. Ayo cepat bereskan barang-barang kalian, kita akan kembali ke hotel.” Leeteuk sang leader pun memandu para dongsaengnya untuk bersiap-siap kembali kehotel. Tanpa menunggu lama semua para member Super Junior langsung bergegas mengatur barang-barang mereka dan langsung menuju mobil yang ternyata sudah menunggu mereka dari tadi.
Malam itu Super Junior menyelenggarakan Super Show Asian Tour mereka di Jepang. Dan tampaknya mereka sangat kelelahan. Tetapi pada saat mereka menuju mobil mereka ternyata ELF sudah menunggu mereka diluar. ELF ingin menyampaikan selamat jalan ataupun terima kasih karena sudah menghibur mereka malam itu. wajah letih Super Junior pun diganti dengan wajah yang penuh dengan senyuman hangat dan tentunya tulus untuk para Everlasting Friend mereka.
Pada saat sampai dihotel jalan Donghae terhenti mendengar percakapan dua anak kecil di lobi Hotel.
“hei apa kau percaya Midnight Fantasy itu?” tanya anak laki-laki pada anak perempuan.
“tentu saja. Aku percaya pada Midnight Fantasy ku malam ini aku akan bertemu dengan pangeran tampan dan aku akan menangis untuknya maka itu akan menjadi kenyataan, dan aku akan menikah dengan pangeran itu dan tentu saja akan hidup bahagia selamanya.” Jawab anak perempuan dengan mata berbinar-binar.
“ah.. anak perempuan kerjanya hanya mengkhayal pangeran saja. Dijaman seperti sekarang mana ada pangeran. Makanya jangan suka menonton Anime yang ceritanya hanya tentang khayalan saja.” Kata anak laki-laki.
“huh dasar!! Semua anime itu hanya tentang Khayalan, maka pantas saja aku juga sering mengkhayal. Kau juga pasti sering mengkhayalkan? Kau sering mengkhayal seandainya kau jadi ninja yang hebat seperti Naruto, atau jadi Detektif yang hebat seperti Shinichi.” Kata anak perempuan yang tidak terima dikatai oleh anak laki-laki.
“ti..tidak kok” sangkal anak laki-laki.
“hei, jam segini kenapa kalian masih diluar? Ini sudah terlalu larut malam, ayo masuk. Nanti kalian masuk angin lho” kata Donghae yang menghampiri anak-anak tadi.
“aku belum mau masuk. Aku ingin menanti Midnight Fantasy ku” kata anak perempuan.
“Midnight Fantasy?” Donghae memasang tampang bingung.
“Midnight Fantasy adalah khayalan tengah malam tentang seseorang yang disukainya. Dan kalau kita sampai menangis dalam mengkhayalnya maka Midnight Fantasy itu akan menjadi kenyataan” jelas anak laki-laki dan disambut anggukan dari anak perempuan.
“oh begitu. Nah, bagaimana denganmu? Apakah kau juga menunggu Midnight Fantasy mu?” tanya Donghae pada anak laki-laki.
“tentu saja tidak. Midnight Fantasy hanya untuk anak perempuan yang cengeng.” Jawab anak laki-laki itu.
“jadi maksudmu aku cengeng. Huh dasar!! Kau juga kan sering melakukan Midnight Fantasy.” Bantah anak perempuan.
“jangan asal bicara!!!” wajah anak laki-laki menjadi merah. Merah bukan karena marah, tapi karena malu, terpancar dari matanya kalau dia tidak sedang marah.
“sudah-sudah jangan berantem. Ya
“tapi… SUKIRA?” Eunhyuk tampaknya teringat akan SUKIRA
“tenang saja. Mereka mengijinkan kita untuk tidak siaran selama seminggu” jawab Leeteuk lagi.
Pagi pun berganti malam. Semua member SuJu sedang menikmati liburan mereka. Mereka tampak sibuk dengan aktifitas masing-masing. Tampak seorang namja berjalan menuju kamarnya, itu sudah tengah malam. Namja itu adalah Lee Donghae, tampaknya dia terlalu asik bermain game dengan Kyuhyun hingga lupa waktu. Pada saat dia sampai di kamar hotelnya dia melihat Eunhyuk sudah tidur, dia masih belum ngantuk makanya dia belum ke tempat tidurnya. Dia berjalan menuju kursi dekat jendela, lalu dia melihat keramaian kota Jepang dari jendela kamar hotelnya. Tiba-tiba dia teringat tentang cerita Midnight Fantasy. Dia pun berniat ingin melakukannya malam mini, untuk mengisi waktu karena dia belum mengantuk.
{Donghae’s Fantasy}
Pulang dari jalan-jalan yang melelahkan, Donghae memilih istirahat disebuah taman yang indah dan sejuk. Dia memilih duduk dibawah pohon Sakura yang sesekali menggugurkan daunnya kalau disapa angin. Dia duduk menerawang tentang gadis impiannya.
‘wanita yang lembut, penuh hormat, dan elegan, Lemah bagaikan bunga sakura sampai terasa begitu ingin melindunginya. Aku ingin memiliki wanita seperti itu.’ batin Donghae sambil menatap keatas pohon Sakura.
Tiba-tiba terdengar suara kaki orang berlari, maka Donghae pun menoleh keasal suara tersebut.
“ketemu! Lee Donghae!!” kata seorang wanita di antara segerombolan wanita[?]
“Donghae, hari ini kita makan-makan yuk”ajak wanita yang lainnya.
“ah, maaf. Lain kali saja ya. Aku ada sedikit urusan” kata Donghae sambil berjalan, bukan berjalan tapi berlari meninggalkan gerombolan wanita itu.
“hei, tunggu dulu. Kenapa sih kau selalu menghindari kami” kata wanita-wanita itu.
Para wanita itu yang selalu terburu-buru dan tidak dapat disebut wanita Jepang, sungguh disayangkan. Itulah yang dipikirkan Lee Donghae.
Saat melewati lahan kosong disamping jalan tiba-tiba dia mendengar suara tangisan. Dia pun mencari asal suara itu, dan dia menemukan wanita yang sosoknya seperti peri. Pakaian putih yang bersinar dan topi yang berbentuk aneh seperti topi penyihir yang sering dia lihat di TV. Tangan gadis penyihir itu terluka dan Donghae membawa gadis penyihir itu kerumahnya untuk diobati.
“nah dengan begini sudah selesai” kata Donghae setelah selesai melilit perban ditangan gadis penyihir itu sambil tersenyum.
“terima kasih banyak” gadis penyihir itu berterima kasih sambil membalas senyuman Donghae.
“kita belum berkenalan ya. Nama ku Lee Donghae, aku orang Korea yang sudah lama tinggal di Jepang” Donghae memperkenalkan dirinya.
“namaku Riko, Kojima Riko. Tadi ada anjing liar yang mengejarku , dan hari sudah semakin gelap. Aku takut sekali” gadis penyihir itu menjelaskan kenapa tangannya terluka.
“pakaianmu unik, seperti penyihir saja” kata Donghae bercanda.
“hihihi, benar. Tempat tinggal ku sebelumnya adalah Negeri Sihir” jelas gadis itu sambil tertawa membuat wajahnya tampak manis sekali.
“begitu ya” kata Donghae sambil tersenyum bingung.
-
sudah kalau kalian belum mau masuk, aku masuk duluan ya. Nanti kalau Midnight Fantasy mu sudah datang beritahu aku ya.” Donghae tersenyum sambil mengelus-elus kepala kedua anak itu lalu berjalan pergi menuju kamar hotelnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar