KBM di SPENAMLASTA
Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan seluruh siswa SMP di Indonesia. Seluruh siswa kelas IX pasti merasa dag-dig-dug. Begitu juga denganku. Aku adalah siswa SMP Negeri 16 Yogyakarta atau akrab disebut SPENAMLASTA. Sekolah yang terbilang favorit di Kota Yogyakarta. Namaku Anira Khansa Salma. Aku biasa dipanggil Rara. Aku memiliki banyak teman. Teman-temanku juga sedang merasakan hal yang sama denganku. Mereka juga merasa dag-dig-dug dan mungkin juga hati mereka sedang cenat-cenut.Sekarang kami sedang berada di halaman sekolah untuk melaksanakan upacara hari Senin. Namun, ada yang berbeda. Ternyata, yang melaksanakan upacara hanya siswa kelas IX. Dalam upacara, Pak Istiyono, Kepala Sekolah SMP Negeri16 Yogyakarta, beramanat agar kami, siswa kelas IX untuk memilih sekolah dengan tepat, jangan sampai tersesat memilih sekolah, masa depan akan cerah bila kita memilih sekolah yang tepat dan kita inginkan. Sepertinya para siswa benar-benar mendengarkan dan akan melaksanakan saran yang Pak Istiyono sampaikan.
Upacara telah usai. Para siswa segera memasuki kelas masing-masing. Para wali kelas pun juga memasuki kelas yang dibimbingnya. Ibu Prapti, wali kelas IX G, kelas di mana aku belajar selama satu tahun ini, beliau memberi pengarahan tentang SMA atau SMK yang kualitasnya termasuk di 10 besar peringkat kota. Dengan ini, teman-teman IX G lebih tertolong karena mendapatkan informasi tentang SMA atau SMK favorit. Setelah memberi pengarahan, kami dikumpulkan di aula sekolah. Saatnya untuk mengumumkan kelulusan siswa. Setiap siswa diberi lembaran berisi nilai mereka sendiri dan nilai Ujian Nasional seluruh siswa SPENAMLASTA. Tidak lama setelah itu, para siswa berlarian menuju halaman sekolah. Mereka mengekspresikan kegembiraannya. Ada yang saling berpelukan, menari, menangis gembira, bahkan ada yang menuju mushola sekolah untuk berterimakasih pada Tuhan Yang Maha Esa.
Sepertinya, tidak ada yang bersedih hati. Seluruh siswa terlihat gembira, termasuk aku. Aku hanya bisa berterimakasih kepada Allah SWT. Kadang kala aku juga hanyut dalam perayaan mereka. Aku ikut menari dan bernyanyi bersama mereka.
Di tengah-tengah perayaan itu, aku baru sadar bahwa berarti sudah tiga tahun aku mencari ilmu di SPENAMLASTA tercinta ini. Aku masih ingat ketika aku mendaftarkan diri di SMP Negeri 16 Yogyakarta ini. Kesan pertama ketika aku masuk halaman sekolah ini adalah halaman sekolah ini benar-benar luas. Akhirnya aku terterima di sekolah ini, waktu itu aku menempati urutan ke 50 dari 216 calon anak didik baru.
Saat kelas VII, aku menempati kelas VII E. Ruang kelas VII E cukup luas, jendela ruangan ini pun besar. Saat itu aku belum mengenal satu sama lain, yang kukenal hanyalah temanku sekolah dasar yang juga menempati kelas VII E. Lambat tapi pasti, akhirnya aku bisa akrab dengan ke-35 siswa lain. Cara belajar di sekolah dasar sangat berbeda dengan di sekolah menengah pertama. Di SMP kita dituntut untuk mandiri dan tidak manja seperti di sekolah dasar dulu. Namun, aku segera bisa beradaptasi dengan lingkungan dan cara belajar yang baru ini.
Kegiatan Belajar Mengajar pun sedikit berbeda. Ketika di sekolah dasar dulu, aku merasa waktu belajar hanya sebentar dan saat belajar selalu menyenangkan.Namun, ketika pertama kali melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah pertama, aku merasa, di tingkat ini kita diajak untuk lebih serius dalam belajar. Para guru di sekolah ini sangat ramah dan bijaksana. Cara mereka mengajar ternyata bisa diikuti oleh para siswa baru.
Ketika kelas VIII, aku ditempatkan di kelas VIII E. Ruang kelas ini terdapat di lantai atas. Kita lebih bisa merasakan kesejukan alam di lantai atas. Sekolah ini merupakan sekolah yang peduli terhadap lingkungan. Di seluruh sudut sekolah pasti ditanami tumbuhan. Di halaman sekolah terdapat banyak pohon. Di dalam gedung sekolah juga terdapat tanaman yang diletakkan di sebuah pot.
Saat aku menginjak kelas IX, ada pertambahan kelas, yang semula ada enam kelas, kini ada tujuh kelas. Untuk mengisi kelas baru ini, ada beberapa siswa dari setiap kelas yang diambil karena prestasinya. Aku termasuk dalam daftar siswa IX G. Tiga nama teman yang sekelas denganku juga termasuk di dalamnya. Satu tahun terakhir ini aku berjuang keras dalam belajar karena teman baru yang berprestasi yang termask di dalam kelas IX G merupakan rivalku juga.
Akhirnya, aku berhasil berjuang dengan sehat dan meraih nilai UN yang bagus. Aku yakin, aku akan rindu dengan suasana belajar mengajar di SPENAMLASTA tercinta ini yang menjunjung tinggi prestasi dan kerja sama antar siswa.
Lamunanku hilang ketika seorang temanku tak sengaja menabrak tubuhku. Aku hanya bisa tersenyum mengingat apa yang aku lamunkan tadi. Perjuangan baru telah dimulai. Doakan aku supaya aku mendapatkan sekolah yang aku inginkan.
Leeteuk : “Si Won selalu diri ditengah agar semua member kelihatan tampan”
Pada 1 februari, Lee Teuk menjadi bintang tamu di SBS “Strong Heart” dan mengungkapkan rahasia dibalik posisi para member Super Junior.Dia menjelaskan kenapa Siwon itu suka banget berdiri ditengah, dan adalah karena ia yang paling penting. Leeteuk mengatakan, “Saat Siwon berdiri di tengah, ini memberikan ilusi kalau semua member Super Junior itu terlihat tampan”
MC Kang Ho Dong bertanya ama Shindong apa dia pernah berdiri di tengah, dia menjawab, “Saat saya melihat Jung Won Kwan ‘Fire Truck,’ saya menyadari kalau kesan pertama itu paling penting. Jika saya berdiri di tengah, Super Junior akan berubah menjadi ‘grup gemuk’” dan membuat semua tertawa.
Lee Teuk menyatakan lagi “Berdiri di tengah bukan selalu merupakan posisi yang paling baik. Saat album jacket photos, karena kami 13 member, berdiri di tengah itu jadi kaya tumpukan jacket photo. Berada di posisi tengah lebih baik jika, grup yang beranggotakan 6 member, tapi bukan di grup besar seperti kami. ”
Doojoon,yang merupakan leader dari 6 member mengatakan, “Posisi koreografer kami tidak terlalu di permasalahkan. Kami berdiri dalam sebuah lingkaran tanpa ada yang di tengah, jadi setiap ibu bisa menemukan anak mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar