♫ Our Fanfiction – Nuestra historia ♫ Just another Fanfiction For You – ♥ 당신을 사랑합니다 모두 ♥
Posts tagged “lee jin ki”
Happy Dubudays~~
hum, ini bukan fanfic, hanya saja ini merupakan pengharapan dan ucapan dariku,so, let’s..
Minna, semuanya…
Happy Birthday my sweet oppa,
Saengil chuka hamnida, sarahanghaneun uri dubuonew,
Saengil chuka hamnida.
Saranghae,
Minna, doain karir Jinki sukses g ada masalah, sukses buat pendidikannya, meminimalisirkan kecerobohannya, sehat selalu, selalu kuat saat menghadapi masalah, tambah deket ama Key yawh, menjadi appa dan panutan yang terbaik untuk para anak dan dongsaengnya.haha.
And, ga jadi ikutan WGM!
Yey,
Love you uri tofu,
Today is Jinki’s birthday, the day to celebrate, So many smiles
Too many memories for Jinki, tanjoubi omedeto, feliz cumpléaños
Jinki Kimi no koto ga suki da ^^
Tak terasa umurmu sudah 22 (hitungan sana), semoga tambah dewasa
After Life~ 4
Staring cast :
- Lee jin ki as lee jinki/Xavier Zync
- Kim ki bum as Kim Ki Bum/ Selena Regnerad
- Lee Taemin as lee Taemin/ Carlos Laurent
- Cho kyuhyun as Kyuhyun/ Sixth Vender
- Choi Sooyoung as Sooyoung/ Serenity Granzhesta
- Im Jin Ah as Nana
- Choi Minho As Minho/Myrthya Krezenska
- Hwang Mi Young As Tiffany
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
Tanggal 24 agustus ’79, kota Pompeii italia. Berpenduduk 20.000 orang, kacau balau karena meletusnya gunung Vesuvius. Ditengah dasyatnya hujan api diantara orang yang berlarian, ada sepasang suami istri degan ikatan yang kuat.
“ Xavier kau betul betul ingin pergi dalam kegelapan ini?” ucap selena
“ maaf selena sebagai pengabdi keluarga granzhesta aku harus menyelamatkan mereka. Kau pergilah ke pelabuhan secepatnya”
“ tidak aku akan disini “
“ aku mungkin tak akan kembali “ sahut Xavier ketus
“ kalau begitu “ ucapnya “ aku juga tak akan berada sedetik lebih lama didunia ini tanpamu, kalau kau ingin aku hidup kembalilah Xavier “
“ selena.. “
“ aku hidup hanya demi kau, itulah alasannya aku hidup disini”
“ selena… aku pasti akan kembali “
(lagi…)
Follow Your Soul ~ Final Stage ~ chapter 4
Yah semuanya, apa kalian ada yang menungu cerita ini??? Yang menunggu tunjuk tangan~(*PLAKKK*)
Seperti biasa, maaf kalau ceritanya membosankan dan yah, ga nyambung dan susah dimengerti, di part ini akan dijelaskan sepernarnya Kyuhyun itu kenapa. Nah, waktu menjelaskannya mungkin akan ada adegan atau apapun yang susah dimengerti. So, Mian. Hehe
Dan WARNING FF ini sangat pajang jadi siapkan cemilan untuk menemanimu. hehe
Tapi walauppun begitu saya berharap akan ada yang menyukai cerita ini,
Yap, sekian cuap-cuapku—
Keep RCL~
Starring Cast :
- Choi Soo Young
- Cho Kyu Hyun
- Lee Jin Ki
- Choi Min Ho
“ asalkan untuk kebaikannya Hyung, aku terima “
“ kuharap kau bisa menjaganya Jinki “
“ Kau akan pergi lagi begitu? “
(lagi…)
It’s Gonna Be Love 2 shoot – (stage two-end story)
Warning!!! Buat yang ga suka dengan Yaoi anda bisa mundur dari sini, hehe…
Buat yang mau baca, Gomawoyo, dan jebal. RCL!!! ^^
Oke kita lanjut~
Starring Cast :
- Lee Jin Ki
- Kim Ki bum
- Kim Jong Hyun
PG- 16
Ki Bum’s POV
Seminggu ini aku tak melihat jinki hyung, aku ketempat kerja part timenya tapi pelayan bernama Inoue itu mengatakan ia tak tahu dimana Jinki berada. Aku benar-benar membutuhkannya sekarang. Semalam, Jonghyun datang kerumahku sedikit mabuk dan memukul ku tanpa sebab. Aku menangis, aku membutuhkan Jinki Hyung. Orang yang selalu menolongku itu, kalian tahu. Jauh sebelum aku ditolongnya saat di stasiun. Saat aku berumur 12 tahun ia pernah datang membantuku merawat lukaku saat aku tertabrak motor gila. Dan saat di stasiun bukan main aku gembira melihatnya lagi, kutekadkan hatiku, saat aku bertemu dengannya lagi aku harus menyapanya.
(lagi…)
It’s Gonna Be Love 2 shoot (stage one)
Warning!!! Buat yang ga suka dengan Yaoi anda bisa mundur dari sini, hehe…
Buat yang mau baca, Gomawoyo, dan jebal… RCL!!! ^^
Oke kita lanjut~
Starring Cast :
- Lee Jin Ki
- Kim Ki bum
- Kim Jong Hyun
PG- 15
Jin Ki’s POV
Aku menatap namja cantik itu lagi, yah ini sudah yang ketiga kalinya kami bertemu, yah kupikir ini memang kali ketiga aku melihatnya, tapi entah kenapa wajahnya begitu familiar. Baiklah lanjut, Hari pertama aku bertemu dengannya sekitar seminggu yang lalu di stasiun ini, ia begitu terburu-buru hingga menabrak seseorang dan terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Dengan cepat, aku menangkapnya sebelum ia terjatuh mencium aspal dibawah. Ia menatap mataku dan, astaga—matanya sangat indah. mata kucingnya itu,
(lagi…)
Follow Your Soul ~ Chapter 3
Starring Cast :
- Choi Soo Young
- Cho Kyu Hyun
- Lee Jin Ki
- Choi Min Ho
Sooyoung hanya menatap Kyuhyun ragu, tak mengerti apa yang ada dipikirannya saat ini.
♫♫♫ ♪♪♪ ~Follow Your Soul ~ ♪♪♪ ♫♫♫
Author POVNamja itu tersenyum mentap yeoja dihadapannya, tangannya terangkat mengelus lembut rambut yeoja yang duduk didepannya. Betapa ia ingin mengatakan ia juga sangat mencintainya, namun apa yang ada dipikirannya tak bisa ia turuti dan mengerti. Hanya satu yang ia mengerti, ia tak pantas untuk yeoja itu.
“ Aku, entah apa yang akan kuperbuat saat hari esok datang dank au, kau tak ada disampingku lagi Kyu. Kumohon,cukup sebulan ini kau—“
“ huttts “ namja itu menaruh telunjuknya dibibir sang yeoja “ Sooyoung dengar, aku—walaupun aku tak ada disisimu. Ingatlah aku selalu ada dihatimu, disini “
Sooyoung tersenyum. Perkataan Kyuhyun memang selalu menenangkannya.
“ berjanjilah satu hal padaku Soo “
“ Mwo? “
(lagi…)
Broken strings~ chapter 3
Staring cast :
- Kim Ki Bum
- Im Jin Ah
- Lee Jin Ki
- Lee Ju Yeon
~But you broke me, Now I can’t feel anything~
Jinki POV
“ kenapa kau datang? “ aku melihat Ju yeon yang lain dari biasanya. Ia menjadi sangat sensitive sekarang, kulihat raut wajahnya yang sekarang menjadi sangat dingin.
“ aku, datang untuk meminta maaf “
“ ahjussi apa kau tak tahu karena mu ahjumma mengalami depresi berat hingga ia bunuh diri. Dan karena kau Jin Ah hidup sendirian sekarang kau bisa datang kembali kemari dan, apa yang kau lakukan? Kau membuatnya masuk ke UGD” ucapnya “ mian, bisakah kau pergi sekarang “ ucapnya dan ahjussi itu pergi dengan tatapan sedih. Ahjussi itu pergi dan aku memandang Ju Yeon sekarang, wajahnya memerah dan ia menahan isaknya. Aku mendekatinya dan memeluknya. Ia menangis kencang, dan aku hanya bisa menenangkannya sedikit.
“ ada apa? “ tanyaku setelah ia bisa sedikit tenang.
“ Jin Ah, ia sakit Jinki. Fisik dan mentalnya “
“ mworago? “
“ jangan katakan ini pada ki bum, berjanjilah. Jin Ah tak mau ia mengetahuinya “
“ nee, Ju Yeon tak akan kukatakan “
Jin Ah POV
Aku terbangun dari tidurku, bau obat-obatan dan putihnya dinding rumah sakit menghampiriku segera. Disampingku, kulihat ju Yeon tertidur disebelah Jinki. Wae? Ada Jin Ki disini? aku mencabut Infusku dan aku berjalan menuju Juyeon. Membangunkannya, ia menatapku dan aku tersenyum.
Kami berjalan menuju taman rumah sakit dan duduk di bangku taman. Kupandangi bintang yang bersinar diatas sana . sedikit dingin malam ini, sesekali kulihat Ju yeon bersin bersin.
“ aku jatuh lagi yah “
“ hum, begitulah, apa yang terjadi? “
“ orang itu—“
“ aku tahu, kau menerimanya kembali? “ tanyanya dan aku menggeleng
“ aku bisa bertahan sendirian “
“ Jin Ah ku yang manis, dasar kau babo “
“ hehe, Ju Yeon aku melihat Jinki disini, apa ia tahu? “ tanyaku was was
“ Mianhae, tapi ia berjanji tidak akan mengatakannya pada KiBum . aku yakin itu “
“ nee, gwenchana. Cepat atau lambat Ki Bum juga akan mengetahuinya “
“ Jin Ah, kau menyukainya ? “
“ nee, entahlah. Kurasa begitu “
“ euwh, temanku memang manis “ ledeknya dan aku hanya bisa tertawa mendengarnya. Aku tak membutuhkan Appa, karena disini aku memiliki Ju yeon dan Ki bum untukku.
Jinki POV
Aku terbangun, kepalaku berat. Aku melihat kesekelilingku. Tak ada Ju Yeon, dan tak ada Jin Ah kemana mereka. Kulihat jam tanganku, hampir jam 1 dan mereka tak ada disini, kemana mereka? Handphone ku berdering, kulihat layarnya. KI BUM? Aigoo aku lupa memberinya kabar
“ yeoboseyeo? “
“ Hyung kau dimana? “ ucapnya diseberang sana “ aku sudah menunggumu dari tadi dank au tak kunjung muncul “
“ ah, ki bum mian, sepertinya hari ini ku tak akan pulang. Ju yeon membutuhkan ku sekarang “
“ MWO??? Kau masih bersamanya? Kalian menginap bareng? “
“ jangan pikirkan sesuatu yang aneh-aneh. Aku tak seperti yang kau pikirkan. Ju Yeon tak enak badan dan aku menungguinya di rumah sakit “
“ ju yeon sakit? Loh tadi ia baik baik saja “
“ mana aku tahu “
“ kau bersamanya loh Hyung, Hyung kau tak berbuat apa apa padanya kan? “
“ Ahni, ya! Ki Bummie, berhenti berpikir hal yang aneh-aneh tentangku. Dengar walaupun aku playboy aku tak akan melakukan hal itu tahu, lagian kau tenang saja dongsaeng semuanya akan baik-baik saja. Kalau aku sudah bosan dengannya aku akan putus baik baik tanpa melukainya atau apapun “
“ ya memang akan baik-baik saja “ sahut seseorang, aku mengalhkan pandanganku. Ju yeon berdiri disana bersama Jin Ah. Omo~ apa ia dengar perkataanku barusan?
“ Hyung, kau masih disana “
“ ah, Juyeon “ ucapku pelan “ akan kutelpon lagi kau nanti”
“ kau sebaiknya pulang, ki bum mencarimu “ ucap gadis itu, apa aku menyakiti perasaannya?
“ ah, anhi, Ju Yeon yang tadi itu, aku—“ ucapku “ ah, sudahlah. Memang walaupun kita punya hubungan kita tak baik mengurusi masalah pribadi masing masing”
“ arraseo, aku tahu. Jinki dengar, aku jadian denganmu karena aku tahu konsekuensinya. Lagipula memang tak mungkin selamanya kita akan selalu bersama bukan “
“ Ju Yeon, dengar itu—“
“ gwenchana “ sahutnya, kulihat dirinya sekarang berada disana. Apa barusan katanya? Tak apa? Ia bisa mengatakan hal itu, apa ia serius mengatakannya.” Ah ya, saat kau bertemu dengan Ki Bum jangan katakan tentang Jin Ah, kau sudah berjanji bukan “
“ ya, aku janji “ ucapku sambil menatap Ju Yeon yang seakan mengatakan ‘jangan kau hancurkan aku lagi’
Ki bum POV
Hari hari berjalan dengan cepat, appa menelponku dan mengatakan eomma memintaku kembali. Aku tak tahu apa yang terjadi hingga Eomma menyuruhku kembali kerumah. Entah apa yang dikatakan oleh appa pada Eomma hingga ia bisa menyuruhku kembali kerumah. Untuk kembali kerumah mungkin aku masih belum bisa, jadi aku hanya akan mengunjungi mereka sekarang.
“ kau tumbuh menjadi anak yang tampan “ sahut Eomma, ia duduk dihadapanku, kami hendak makan siang dan disana sudah tersedia tempura yang sangat menggugah selera. Yah setidaknya 6 tahun aku keluar dari rumah ini masih ada yang ingat dengan makanan kesukaanku “ ki bum, jeongmal mianhaeyo”
“ ne? gwenchana eomma “
“ kembalilah kerumah “
“ aku tak bisa, maaf eomma “
“ mau masih belum bisa memaafkanku? “
“ ahni, bukan begitu. Hanya saja sekarang aku tinggal dengan seorang Hyung yang begitu baik, dan aku tak bisa begitu saja pergi. Aku sudah terlalu banyak menyusahkannya “
“ begitukah? Kalau begitu. Hiduplah dengan sehat kibum “ sahutnya “ kami selalu ada disini, pulanglah saat kau membutuhkan kami”
Jin Ki POV
Apa yang kukatakan tadi ditelpon didengar semua olehnya? Entah kenapa perasaan bersalah menerpaku, biasanya aku hanya akan bersikap biasa saja saat yeoja mendengarkan hal yang seperti tadi. Tapi, saat kulihat Ju Yeon disana mendengarnya pikiranku langsung kosong. Kulihat jam dinding yang terpajang dengan tenang dihadapanku. Hampir malam dan Ki Bum belum pulang. Perutku keroncongan dan kudengar pintu depan terbuka. Kibum, akhirnya ia pulang.
“ akhirnya, kau pulang “
“ nde, mianhae hyung. Kau pasti belum makan. Aku membeli bento untukmu. Ini “
“ gomawo ki bummie kau memang sangat pengertian “
“ ne, ne hyung cepat makan “
“ nde~”
Suatu hari di hari selasa,
Author POV
Cuaca cerah hari ini dihabiskan oleh ki bum dengan membaca buku diperpustakaan kota. Dikelilingi dengan tumpukan buku-buku. Hari ini café tutup jadi ia bisa bebas melakukan apapun yang ia ingin lakukan sekarang. Ia membuka sebuah buku yang ada dihadapannya dengan serius ia membacanya. Tanpa menyadari banyak yeoja yang menatapnya dengan tatapan memujua (?).
Seorang yeoja berjalan mendekat dan duduk dihadapannya. Membuka bukunya dan ikut membaca serius. Tak tahu dan tidak menyadari dengan apa yang terjadi. Ia mengambil pulpennya dan menyalin apa yang ia dapatkan dibuku menuju notenya.
‘ norul ijo ijoboryo, norul jiwo jiwoboryo’ terdengar dering ponsel, ki bum segera mencari ponselnya dan mengangkatnya tanpa melepaskan pandangannya dari bukunya.
“ ne, hyung. Iya aku sedang ada diperpustakaan kota. Café libur bukan? “ ucapnya. “ kau mau jalan-jalan kah? Baiklah tarus saja kunci dipot seperti biasa. Nee, annyeong “
Jin Ah POV
Aku sedikit pusing dengan penjelasan yang diberikan oleh buku ini dan aku bertambah tidak mengerti dengan maksudnya saat aku mendengar bisikan semua orang. Aku memperhatikan sekelilingku dan banyak sekali yeoja yang berada didekatku kini. Wae? Apa yang terjadi, ada yang salah denganku? Aku tak perduli dan aku kembali menelusuri bukuku sampai pada saatnya aku menemukan sosok namja berkacamata dihadapanku.
“ Ki Bum? “
“ ne? “ucapnya, astaga kupikir aku salah orang “ Jin Ah, kau juga disini?”
“ nde, jadi kau yang membuat orang orang itu berada disini dan menatap kesini terus “
“ mwo? Apa maksudnya “ ucapnya
“ ahni, sedang apa kau disini? “ tanyaku
“ mencari buku yang bisa kubaca, kau? Ah~ pasti membuat tugasmu lagi yah? Sebulanan ini tampaknya kau memang disibukan dengan tugas yah? Hehe “
“ ah, ne. dari mana kau tahu?” Tanya ku bingung
“ sebulan ini kau tak ke café, hanya Ju Yeon dan katanya kau sedang disibukan oleh tugas mu”
“ ah, keurae “ sahutku, ju yeon yang cerdik “ apa dia disana sendirian? “
“ ahni, terkadang bersama dengan Jinki Hyung “
“ ah, begitu. Apa mereka baik baik saja “
“ yah begitulah. Ada apa? “
“ tidak, hanya saja waktu itu—ah lupakan “
“ begitu, ah—buku apa yang kau baca ini? “ sahutnya sambil mengambil buku yang sedang kubaca “ anatomi?”
Aku langsung mengambil buku itu dan menutupnya menatapnya sekarang.
“ jurusan apa yang kau pilih? “ tanyanya cepat
“ ah—kedokteran “
“ mworago? “ sahutnya tak percaya dan aku hanya tertawa melihat tampang aegyonya itu
“ ahni, aku hanya bercanda. Aku sedang mengumpulkan bahan untuk presentasiku nanti “
“ kau serius dengan kata kedokteran yang kau katakan barusan?”
“ ya! Apa it lucu untukmu? “ tanyaku saat kulihat ia hampir saja tertawa kecil
“ ani, hanya saja aku hanya sedang memasangkan image mu dengan kata dokter, pasti sangat cocok “
“ kurae? “ tanyaku cepat “ kau jangan menjahiliku sekarang” sahutku dan ia mencubit kecil pipiku dengan tangannya sambil tersenyum
“ belajarlah dengan baik, aku akan menjadi pasien tetapmu saat kau berhasil “ ucapnya “ pastinya kau akan menjadi dokter yang sangat cantik “ ucapnya pelan yang bahkan aku sendiri hampir tak bisa mendengarnya
Ki bum POV
Ia ingin menjadi seorang dokter kah?
“ pastinya kau akan menjadi seorang dokter yang sangat cantik “ ucapku pelan yang sebenarnya ku tunjukan untuk diriku sendiri. Aku langsung membayangkan dirinya yang terbalut blazer putih panjang dengan stetoskop ditangannya, tersenyum menyambut pasien. Pasti akan banyak yang menyukainya jika semua pasiennya namja, aigoo~ TT
“ gomawo ki bummie “ ucapnya dengan wajah yang sedikit memerah. Apa ia mendengar perkataan ku barusan? Jika ia, aku benar benar malu sekarang. Beberapa lama waktunya kami saling terdiam tak ada suara yang keluar dari kami berdua. Aura disekeliling ku menjadi canggung dan aku sedikit tak menyukainya. Padahal hari ini aku bisa bertemu dengannya setelah sebulan aku tak melihatnya. Ia bertambah cantik, yah setidaknya itu yang kupikirkan. Tubuhnya sedikit kurus dan pucat hanya saja senyumannya selalu sama. Ia selalu tersenyum hangat.
“ah, Mianhamnida “ ucap seseorang dan aku sedikit menengok kearah suara datang, kulihat disampingku berdiri seorang yeoja berambut pendek disana, disampingnya dan dibelakangnya berdiri yeoja lainnya yang tengah mendorong dorongnya pelan.
“ nde? “
“ aih “ ucapnya kelabakan sendiri, dan ia hanya berputar putar canggung disana, kulihat Jin Ah yang juga menatapnya sedikit mengangga bingung dengan perlakuannya. Aigoo, bahkan tampangnya yang terlihat babo itu saja sangat manis. ^^
“ aih, Oppa “ sahut yeoja itu lagi dan aku kembali melihatnya “ boleh kami berkenalan denganmu? “ ucapnya dan kudengar Jin Ah tertawa kecil sambil menutup mulutnya “ kami sering memperhatikanmu setiap hari selasa kamis saat kau berada disini, membaca buku begitu kerennya “
“ Omo~” ucap Jin Ah tak percaya dan aku hanya tersenyum
“ jeongmal? “ sahutku dan kulihat ia beserta temannya yan lain gegelapan sendiri (*lebay banget*)
“ Hwang Boram, bangapsumnida “ ucapnya tak karuan
“ nde, Ki Bum “ ucapku pelan dan ia malah berteriak tidak jelas yang membuatku dan Jin Ah berpandangan aneh. Keundae, JinAh hanya terseyum.
TBC~
After Life~ 3
Staring cast :
- Lee jin ki as lee jinki/Xavier Zync
- Kim ki bum as Kim Ki Bum/ Selena Regnerad
- Lee Taemin as lee Taemin/ Carlos Laurent
- Cho kyuhyun as Kyuhyun/ Sixth Vender
- Choi Sooyoung as Sooyoung/ Serenity Granzhesta
- Im Jin Ah as Nana
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
“ untuk apa kau ada disini Xavier? “ ucapnya dingin“ Sixth, aku juga akan membantu “
“ huh! Apa kau bisa meninggalkan istrimu itu? “
“ a..aku “
“ jika kau bimbang kembalilah dan jangan tunjukan wajahmu lagi, Xavier. Aku tak membutuhkan seorang pengecut “
“ SIXTH “ seseorang memanggilnya, itu carlos apa yang ia lakukan? “ nona Serenity, ia meninggalkan puri dan memakai perlengkapan perang “
“ apa yang ia pikirkan” ucap sixth segera mungkin ia kembali berlari menuju istana. Aku merasakan bumi bergoncang dan hujan batu mulai turun sedikit demi sedikit. Perasaanku sesak. Selena apa yang harus kulakukan? Kau sendirian disana. Aku melihat sekelilingku sekarang, langit berubah menjadi hitam semua orang berlarian, dimana selena? Aku tak melihatnya.
Aku kembali teringat perkataannya “ Xavier, aku berjanji akan selalu menunggumu disini “ ia masih didalam rumah??? Pikiranku kaau, ditengah panasnya suhu yang mulai meningkat aku berlari menuju jalan pulang, melewati semua orang yang berlari berlawanan arah denganku.
“ Apa yang kau lakukan ?” ucap Sixth
“ Selena, ia masih didalam rumah “ ucapku, tanpa kusadari saaking paniknya aku berpikir tentangnya aku malah meneteskan air mataku. Bisa kulihat pandangan mengejek Sixth dari sudut matanya. Pria ini, Sixth dia—
“ kau sampah Xavier, sekarang kau baru mencarinya “ ia berdiri dihadapanku sekarang dan tak memberiku celah untuk keluar dari tempat ini.
“ minggir Sixth “ ucapku, aku mendorong tubuhnya kuat kuat namun ia tak bergeming sedikitpun.
“ kau sudah terlambat Xavier “ ucapnya lemah, debu beserta bebatuan panas turun semakin banyak dan dalam rentang waktu yang sangat cepat. Tanah semakin bergoyang, aku kehilangan keseimbanganku dan aku terjatuh. Menatap Sixth, ia menatapku dengan pandangan yang bar pertama kali kulihat
“ Sixth, bagaimana jika kau ada diposisiku? Nona serenity menunggumu disana sendirian, dalam kegelapan,ketakutan dan hawa kematian yang mengecam? Apa yang akan kau lakukan sixth? “
Ia menatapku tegas, kulihat tangannya sedikit menyusup kedalam jubahnya yang panjang (?). aku bisa melihat sinar keperakan dari hadapanku, ia mencabut pedangnya dan menyodorkannya padaku?
“ Lawan aku “
“ disaat seperti ini kau masih? “ ucapku.
“ Lawan aku atau kau akan mati sia-sia “
“ Sixth,kumohon. Biarkan aku lewat, jika aku mati setidaknya aku ingin bersama Selena diakhir hidupku. Ia, menungguku sekarang “
“ tidak sebelum kau mengalahkanku “
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
Jin Ki POVIa benar benar Sixth, pandangan matanya tetap sama walaupun jaman sudah berubah. Sixth, yah dia seniorku yang sangat kubanggakan sekaligus rivalku, aku sungguh bercita-cita ingin mengalahkannya, namun sampai saat itu aku tak isa mengalahkannya. Sekarang kami bertemu kembali, aku senang akan hal ini. Namun apa maksudnya aku tak boleh mengatakan apa-apa tentang masa lalu kepad Serenity. Toh ia juga ingat semuanya. Kenapa Sixth begitu kerasnya mengatakan hal itu, kenapa ia tak mau serenity mengingatnya dengan sempurna? Segitu bencinyakah ia pada kami dan masa lalu kami. Dan lagi kenapa tiba-tiba saja ada seorng yeoja yang sangat mirip dengan selena. Hanya saja aku tak bisa merasakan kehadiran selena disana.
Aku begitu terlarut pada pikiranku, kulihat jam dinding. Jam 7 malam dan aku lapar. Secepat kilat aku turun dan menuju dapur,baru saja aku mau menyalakan kompor petir menyambar dengan kencangnya hingga aku bisa merasana sedikit getaran disekitarku, petir kembali menyambar untuk kedua kalinya dan tiba-tiba lampu padam bersamaan dengan teriak yang bisa kudengar dari atas. Astaga, Selena. Aku mencari korek didekatku dan kunyalakan lilin,secepat mungkin aku berlari menuju kamarnya. Membukanya, kulihat ia penuh dengan keringat dingin dan ia tengah meringkuk disudut kamar. Aku berjalan mendekatinya, ia menatapku dengan pandangan yang penuh dengan ketakutan. Ia menggigil.
“ PERGI, JAUH JAUH DARI KU “ teriaknya
“ Selena, ada apa? “
“ JAUH JAUH, PERGI JANGAN MENDEKAT PADAKU. PANAS “ ia terus berteriak sambil melihat lilin ditanganku yang masih menyala terang benderang. Aku sadar dengan pandangannya yang terpaku pada benda yang kubawa ini,untuk mengetesnya aku mengarahkan lilin itu mendekat padanya dan ia berteriak histeris lalu aku menjauhkan lilin itu darinya dan ia sedikit lebih tenang. Keringat dingin sudah bena benar membanjiri tubuhnya dan mukanya yang begitu pucat.
Aku meniup lilin itu hingga api menghilang dari sana, dan aku memeluk Selena dihadapanku.
“ Mianhae “
Aku ingat, Selena terkurung didalam rumah iu tanpa bisa berbuat apa-apa. Menungguku kembali, ia berjanji. Seandainya janji itu tak pernah ada. Ia tak akan terkurung disana dan mati dalam kesendirian. Aku tau saat itu, saat gunung itu memuntahkan segala isinya, ia begitu ketakutan namun aku tetap pergi dari rumah itu, ia hanya tersenyum tulus saat itu, aku begit bodoh tak menyadari kalau ia begitu takut, ia sendirian ditengah panasnya suhu saat itu, ditengah kecaman kematian yang begiu kuat. Aku memeluknya semakin erat, dan ia membalas pelukanku. OMO!!!
“ mianhae selena “
“ Xavier “ sekilas aku mendengar ia menggumamkan namaku, aku melepaskan pelukanku dan menatap wajahnya dan ternyata ia sudah kembali tertidur.
‘Xavier?’ dia menggumamkan namaku bukan barusan?
Aku menggendongnya dan membaringkannya lembut diatas kasurnya, aku mengambil selimut dan menyelimutinya, wajahnya begitu tenang sekarang. Aku berjalan menjauh namun kusadari tanganku tertahan, selena menggenggam tanganku erat. Aku tersenyum dan memilih duduk disebelahnya, menjaganya dihari badai ini, aku kembali merasa bersalah atas apa yang telah terjadi di masa lalu. Tak seharusnya aku meningalkannya, nee, jeongmal mianhae Selena-ah.
Pagi hari—
Ki Bum POV
Aku terbangun pagi ini dengan kepalaku yang sedikit terasa berat nemun entah kenapa aku begitu tenang. Aku melihat kesekelilingku. Gelap? Apa lampu masih belum menyala. Aku ingat lampu padam dan Jinki hyung—dia? Aku segera turun dari kasurku dan kulihat hyung tertidur disana dengan tenang. Astaga jadi ia menjagaku? Entah kenapa aku tersenyum melihatnya, dan sesosok bayangan langsung muncul seketika dalam pikiranku. Seorang pemuda tengah berdiri dengan senyumannya diatas bukit yang penuh dengan ilalang tinggi (?). ia tersenyum hangat dan aku menghampirinya, wajahnya tak terlihat namun entah kenapa aku merasa aku sangat dekat dengannya dari dulu dan sekarang. Kami memiliki ikatan yang kuat. Itu yang kupikirkan.
“ selena “ sebuah suara mengisi relungku. Aku hanya tersenyum kecut dan bergegas keluar dari dalam kamar ini, perutku la[ar dan aku ingat aku memang belum makan dari kemarin.
“ Selena? Kau sudah bangun? “ ucap hyung. Aku melihatnya mengucek matanya, astaga entah kenapa aku merasakan waktu sedikit berhenti
Ia berjalan kearahku. Bagaimana ini? Dan—
“ BRAKKK ” aku mendorongnya keras hingga ia nyungsup keatas kasur (*untung kasur).
“ Wae” ucapnya “ padahal semalam kau tak membiarkan aku pergi dari sisimu, selena my chagiya yang cantik~”
“ ya! Hyung kau ini benar-benar gila? “ hancur deh sudah image kerenmu yang sudah sedikit mengisi kejelekanmu dan mmembuatku sedikit berubah pikiran tentangmu. Huh!
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
Dirumah kediaman Choi“ eonni bagaimana dengan baju yang ini? “ Tanya Nana pada kakaknya yang sekarang tengah duduk tertegun melihat keluar, ia hanya meghembuskan napasnya dan berjalan mendekat pada kakaknya itu dan memeluknya dari belakang “ eonni “ ucap Nana lembut dan kakanya hanya menyentuhkan tangannya diatas tangan nana dan mengelusnya lembut.
Dari luar, seorang pemuda bisa melihat kedua saudari itu tengah berpelukan. Ia melihat yeoja yang selama ini mejadi mejikannya itu, ia bisa merasakan sinar kehidupannya sedikit menghilang. Ia, yeoja itu sudah tak seceria dan enerjik seperti dulu lagi. Seandainya kecelakaan itu dan namja jelmaan Xavier itu tak muncul. Dia tak akan menjadi seperti ini. Sorot matanya begitu kosong.
“ Nona, sudah saatnya anda makan. Aku akan meyuruh pelayan membawakan makananya untukmu atau bagaimana? “ tanyaku, ia melihat kearahku dan menatapku.
“ nee, tidak usah, biar aku yang turun” sahutnya. Bahkan aku tak bisa melihat cahaya dari dalam matanya yang dulu bersinar itu. “ nana, ayo kita makan “
“ nee, eonnie “ ucap Nana lemah. Rupanya ia belum terbiasa saat kakaknya itu mulai memanggilnya dengan nama aslinya, bukan dengan nama Selena lagi. Sekarang mereka berjalan melewati Namja itu, namja itu hanya bisa melihat majikannya lelah dari balik punggungnya.
“ pada akhirnya aku memang akan selalu menjadi bawahanmu saja “ ucapnya
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
Author POV“ eonnie bagaimana jika kita sedikit berjalan jalan hari ini? “
“ kau mau pergi kemana?”
“ aku ingin membeli beberapa perlengkapan sekolah dan teater. Team sekolahku akan bergabung dengan sekolah lain bulan depan karena itu aku harus mempersiapkan semuanya. Kau mau mengantarkanku eon? Atau bolehkah Kyu oppa yang mengantar? Kau juga belum sehat aku takut kau kenapa kenapa “
“ begitu yah “ ucapnya “ hum baiklah” ia kini memandang mencari sosok namja yang barusan adiknya sebutkan, jauh dilubuk hatinya soo sadar kalau adiknya itu memang sejak awal ingin bersama dengan Kyuhyun. I tahu, sudah sedah bertahun-tahun yang lalu adiknya itu menyukai namja itu. Ia kini hanya tersenyum pada adiknya yang memasang wajah seakan berkata ‘apa eonni? Kau setuju?’
“ jadi eon? “
“ aku akan meminta Kyuhyun untuk mengantarmu, kau lihat ia dimana? “
“ Molla “ geleng Nana dan Sooyoung hanya tersenyum kembali. Setelah menyelesaikan sarapannya Sooyoung bangun dari tempatnya dan mencari Kyuhyun. Ia tak berada dirumah saat soo mencarinya. Dan hanya ada satu tempat yang akan ia kunjungi jika ia tak bisa menemukannya. Soo berjalan kekamarnya dan megganti bajunya. Ia memakai orangenya dan mengambil topinya, lalu ia berjalan meuju sebuah taman. Taman yang sudah ditutup bertahun tahun lalu. Walaupun taman ini ditutup sooyoung tetap suka datang kesana. Karena, taman itulah tempat pertama kali ia bertemu dengan Kyuhyun. Disaat umurnya 5tahun. Ia dan kyuhyun berbeda dua tahun saat itu kyuhyun yang berumur 7 tahun memangilnya dengan nama Serenity, dan sekarang ia tahu alasan seorang Kyuhyun memanggilnya dengan nama Serenity. Dan ia tahu, ternyata dari dulu kyuhyun selalu ada disisinya hanya karena sebuah tugas sebagai penjaga saja, bukan ada maksdu lain.
“ Sixth “ panggilnya
“ kenapa kau ada disini? “
“ kau keluar tak memberitahuku “
“ maaf “
“ nee, gwenchana, ah bisakah kau menemani Nana? Ia ingin kau menemaninya untuk mencari barang barang perlengkapan untuk teater “ ucapnya.
“ kenapa tidak denganmu ? “
“ aku mau saja tapi kelihatannya ia lebih menyukai jika kau yang mengantarnya Sixth, karena itu tolong—“
“ Aku pengawalmu bukan pengawalnya, dan satu hal lagi namaku Kyuhyun, Cho Kyuhyun bukan Sixth? “
“ Sixth? Kau yang ingin aku memanggilmu begitu bukan? “ ucap sooyoung, Kyuhyun memandangnya tajam. Yah memang dulu ia ingin gadis itu mengingatnya lagi, mengingat masa lalunya. Namun sekarang kyuhyun benci ketika gadis itu mengucapkan nama itu.
Mugkin ini egois, kyuhyun memang ingin serenity kembali mengingatnya namun tidak sepenuhnya . kyuhyun ingin Serenity tetap melupakan kejadian sebelum mereka meninggal. Hanya saat itu.
[flashback Sixth Vender]
“ Sixth “ panggil carlos, ada apa sih. Apadahal aku sedang berhadapan dengan Xavier sekarang “ nona Serenity, ia meninggalkan puri dan memakai perlengkapan perang “
“ apa? “ aku yang mendengarnya segera mencarinya, tak perduli dengan Xavior sekarang. Huh, padahal aku ingin membuat sedikit perhitungan padanya.
Aku mencarinya, dan ia disana. Disebuah lapangan luas, ia menatap langit dan menangkupkan tangannya. Berdoa semua ini tak terjadi. Dasar bodoh, mana bisa hal itu terjadi.
“ Serenity, apa yang kau lakukan? “ ia menatapku
“ Sixth, aku berdoa pada dewa jupiter “ (*dimasa jaman Pompeii dulu mereka muja dewa dengan nama planet gitu, contohnya Aphrodite itu disana dilambangkan dengan venus*)
“ kita pergi dari sini, terlalu berbahaya disini “ ucapku, mengingat disini sangat dekat dengan gunung merapi itu. Aku menarik tangannya hingga ia berdiri dan berjalan tersaruk. Ia melepaskan tanganku dengan kasar dan berhenti berjalan.
“ biarkan aku disini Sixth “ ucapnya, aku menatapnya sekarang. Apa yang ia katakan? Ia ingin mati konyol. Setidaknya, jika bisa menyebrang dari pulau ini mereka bisa selamat, tapi apa kata gadis ini tadi? Ia ingin disini? Dia gila. Aku kembali berjalan kearahnya dan kembali menarik tangannya, tapi belum aku menyentuhnya ia sudah menjauh dariku dan berjalan membelakangiku lagi, ia berjalan menjauh.
“ Serenity, apa kau gila. Ayo pergi, jika kita melewati pulau ini kita akan selamat”
“ tidak sixth, biarkan aku disini. Jika memang aku harus mati, aku ingin mati ditanah kelahiranku, mengabdi hingga batas umurku “
“ Ya! Kumohon ayo cepat “
“ pergilah Sixth, menjauh dari sini. Selamatkan dirimu sendiri “
“ aku—“
“ jika kau tak keberatan ajaklah Selena,Xavier dan Carlos bersamamu “ ucapnya “ tugas terakhirmu dariku, setelah itu kau bebas “
TBC~
Nyangg~~ mian semuanya kalau ceritanya jadi rada ngelantur.
Maaf kalau ada yang ga senang dengan Castnya ataupun pairingan dalam FF ini. Tapi aku harap kalian akan menyukai hal ini. Dan hayo hayo bagi yang sudah baca dimohon
TINGGALKANLAH KOMEN KALIAN DISINI ^^
Yang baca tapi ga komen (*baca silent reader) kalian akan aku doakan berada disisinya dengan tenang (*loh? Ga bercanda).
Tapi, intinya yang ga komen itu tandanya kamu baca bacaan yang haram dan kalian ga menghargain FF yang sudah ditulis disini. Hehe, karena itu tolong dengan sangat sisipkan komen yah, Piissss ^^!
Gomawo,,,
Dan Mian kalau ceritanya aneh+jelek+kepanjangan
Broken Strings Chap 2
Staring cast :
- Kim Ki Bum
- Im Jin Ah
- Lee Jin Ki
- Lee Ju Yeon
~It’s the last chance to feel again~
Seminggu berlalu saat kami bertemu dan memulai acara pembelajaran membuat latte dan jenis kopi lainnya. Terkadang temannya yang bernama Ju Yeon akan ikut juga jika ia sedang tak sibuk. Dan itu akan membuat hyung bersemangat. Terkadang kami akan membuat latte di café, ketika café sudah tutup atau dirumah ku dan Jinki Hyung.
“ coffee latte, mengekstrak biji kopi dengan uap panas yang tinggi, sejenis kopi espresso yang ditambah susu dengan rasio antara 3:1 untuk susu dan kopi? Apa tidak kemanisan?” tanyanya
“ ani, kau takar dengan perasaan saja “
“ omo~ omo~ “ teriak Juyeon
“ ya!bukan seperti itu “ sahut Jinki hyung, yah mereka disana sedang beberapa resep kue yang kelihatannya Juyeon menggagalkannya lagi.
“ hehe “ tawa Jin Ah “ juyeon memang selalu seperti itu, aigoo, neomo kiyeopta “
“ kau dan Juyeon sudan berteman berapa lama?”
“ ah? Kami teman sejak kecil. Uhm~ dari lahir ^^, ibu kami sahabatan “
“ begitukah “
“ kau dan Jinki? “
“ aku dan Hyung yah, sejak aku smp “
“ dia kabur dari rumah dan aku menemukannya di depan rumahku pada pagi harinya, jadilah kita tinggal berdua “ sahut Jinki Hyung yang tiba-tiba nyambung.
[falshback]
Ki bum POV
“ KAU TAK BILANG PADAKU DAN KAU TAK PERNAH BILANG!!!” aku bisa mendengar eomma berteriak, ini sudah yang kesekian kalinya dalam sebulan terakhir ia bertengkar dengan appa. Aku bosan mendengar mereka bertengkar.
“ AKU MEMANG TAK BILANG, KARENA AKU JUGA TAK TAHU DENGAN HAL INI!”
“ KAU MEMANG PENGECUT! KAU TAK BERANI MENGAKUI HAL INI? UNTUK APA AKU MELAHIRKAN ANAK UNTUKMU JIKA KAU SUDAH MEMPUNYAI ANAK! DAN APA YANG KAU KATAKAN TADI? AKU HARUS MENJAGANYA? JANGAN HARAP AKU MAU. MENGURUS KI BUM SAJA SUDAH SUSAH DAN KAU MAU MENAMBAHKAN DERITAKU LAGI!”
“ YA! APA YANG KAU KATAKAN, KI BUM BISA MENDENGARNYA “
“ SUDAHLAH LUPAKAN, AKU TAK BETAH BERTAHAN JIKA SEPERTI INI TERUS!!! SAMPAI KAPANPUN AKU TAK MAU MENERIMA ANAK ITU! BIARKAN IA HIDUP DI PANTI ASUHAN “
“ KEUNDAE, HYE IN “
“ DENGAR SUNG JAE, SAMPAI KAPANPUN AKU TAK AKAN MAU “ kurasakan ibuku keluar dari sana, ia melangkan kakinya dengan berat, aku mendengar gemerincing logam yang saling bersentuhan. Kurebahkan tubuhku diatas kasur, kenapa hal ini bisa terjadi, aku baru tahu jika aku mempunyai seorang saudara dan ibuku tak bisa menerimanya. Hal ini baru ketahuan saat ibunya meninggal. Dan sekarang Appa menyuruh Eomma yang mengurusnya. Hal seperti ini, kenapa menjadi aku yang dibawa-bawa dan disalahkan? Apa Eomma menyalahkanku karena aku tak bisa menjadi yang terbaik bagi Appa? Tak bisa menjadi kebanggaannya? Kuarasakan pintu kamarku terbuka dan kulihat Eomma menangis, ia berjalan kearahku dengan lunglai, aku terpana melihatnya.
SREETT!!!
“ Eomma? “ sahutku lemah melihat kearahnya. Ia memegang pisau dan pisau itu sudah berada disbelahku, menusuk kasurku dengan tajamnya.
“ KI BUMMIE, WAEYO??” sahutnya sambil menangis, dan ia memukulku sekuat tenaga yang dimilikinya.
“ Ya!! Hye In “ kulihat Appa masuk kekamarku dengan terburu-buru. Eomma mengangkat tangannya lagi dan mengambil pisaunya yang tertanam tapat disebelahku. Kurasakan perih ditanganku, ternyata pisaunya sedikit mengenaiku. Kenapa tak terasa, Appa menahan tangannya.
“ LEPASKAN” teriak Eomma “ KENAPA KAU HIDUP KIBUM!!!”
“ wae? Eomma “ ucapku “ kau tak mencintai aku lagi sebagai anakmu”
“ ya, aku membencimu Ki bum-ah! Kenapa kau harus ada? Pergi tinggalkan diriku”
Dia terus menarik dirinya sekuat tenaga dan mengacungkan pisaunya
“ ppaligayo Kibum “ ucap Appa, segudang rasa bersalah muncul dimatanya “ Ppalli!! Pergi dari sini”
“ Eomma “ ucapku, namun sedetik kemudian yang kutahu aku sudah berlari meninggalkan rumahku. Sekuat tenaga aku berlari sejauh mungkin. Berlari tanpa arah dan aku berhenti didepan rumahnya. Rintikan hujan membasahiku dan aku berhenti, merasa lelah dengan semuanya. Aku menatap luka yang ada ditanganku , tak sakit. Yang sakit sekarang hanyalah perasaanku. Inikah perasaan tak dicintai oleh seseorang. Aku masih menatap lukaku sampai seseorang keluar dari rumah itu.
“ Nugu?” sahutnya “ masuklah” dia berjalan kearahku dan menuntunku masuk kedalam rumahnya yang hangat
[ flashback end]
“ kau mengingatnya lagikah? “ tanya Jinki Hyung dan aku hanya bisa tersenyum
“ hyung, Gomawo “ ucapku, ia berjalan kearahku dan memelukku
“ aigoo, kau seperti adikku sendiri, kurasa sudah takdirnya kita dipertemukan seperti itu (?) “
“ gomawo “
♫♫♫❤❤❤ Broken Strings chapter2 ❤❤❤♫♫♫
Kalian tahu aku semakin dekat dengan Jin Ah dan, ia memang gadis yang menarik. Hari-hariku begitu dipenuhi dengan senyumannya. Kami bertemu seminggu sekali, biasanya kami bertemu untuk membuat resep coffee yang baru. Tapi akhir-akhir ini, kami sering bertemu untuk sedikit berjalan-jalan. Setidaknya aku bisa mengatakan hal itu.
“ ingat kau jangan terlalu lelah “ ucap Ju Yeon, ia selalu mengatakan hal itu kepada JinAh dan Jin Ah hanya menjawabnya dengan senyumannya. Kami berpisah, Ju Yeon pergi dengan Jinki Hyung dan aku mengajak Jin Ah untuk bermain di amussent. Dia pernah bilang ia mau kesana dan memainkan beberapa permainan disana. Jinki hyung rupanya serius dengan Juyeon karena baru-baru ini ia sudah menyatakannya dan, kalian tahu mereka memang sudah jadian. Aigoo~ hyung ku yang satu itu memang susah ditebak. Semoga saja ia tak akan memainkan Ju Yeon. Sepengalaman hidup dengan jinki hyung 6tahun terakhir adalah, rumah dipenuhi semua yeoja yang minta penjelasan mengapa mereka diputuskan begitu saja.
“ kenapa kau melamun? “
“ ah anhi, kau tidak lelahkah? Kita sudah bermain hampir 6jam kau sedikit pucat, mau istirahat dulu?“
“ tidak, kurasa aku bisa bermain satu kali lagi “
“ baiklah kalau begitu “
Malam menjelang, aku sudah terlalu lelah begitu pula dengan Jin ah wajahnya semakin pucat dan tangannya dingin. Aku mengantarnya segera kerumahnya dan kulihat Ju Yeon keluar menghampiri kami. Wajahnya terlalu cemas.
“ kau terlalu lelah? Berapa permainan sih yang kau – “ ucapnya cepat
“ JuYeon, sudahlah. Ki Bum gamsahamnida, kau sudah mengantarku “
“ nde, kau yakin kau tak apa? “
“ iya “
“ baiklah aku pulang dulu, Annyeong “
“ Annyeong “
Aku berjalan kembali, kurasa jinki hyung sudah menungguku. Entah apa yang kupikirkan hari ini, entah aku malah berjalan ke stasiun dan mencari bus yang akan kutumpangi. Aku turun disebuah gang kecil dan aku berjalan masuk. Kulihat rumah yang tak jauh berada dihadapanku kini. Masih sama seperti 6 tahun yang lalu. Hampir sejam aku menatapnya, kurasakan rindu yang berkecamuk. Ingin rasanya aku masuk kesana dan berlari memeluknya.
CEKLEK~
Pintu terbuka dan aku melihat seorang namja paruh baya keluar dari sana. Aku hanya diam tak bergerak saking terkejutnya. Begitu pula dengan dirinya. Ia terkejut dan berjalan menghampiriku
“ Ki Bum, kau pulang “
“ Appa, hanya sedikit berjalan jalan “ aku berjalan mendekatinya dan memeluknya. Rasanya hampir bertahun tahun aku tak bertemu dengannya. Yah memang bertahun tahun sih. “ bagaimana dengan Eomma “
“ sedikit tenang, hanya saja aku tak yakin jika ia bertemu denganmu ia akan baik-baik saja “
“ jeongmal, begitu yah “
“ dimana kau tinggal sekarang? “
“ disuatu tempat yang sangat kusukai”
♫♫♫❤❤❤ Broken Strings ❤❤❤♫♫♫
“ kau sudah pulang? “ Tanya Jinki Hyung dan aku tersenyum “ bagaimana kabarnya? “
“ mwo? “
“ kau mengunjunginya bukan?”
“ nde, masih sama. Aku hanya bertemu dengan appa “
“ begitu yah, sudah sudah. Kau sudah makan? Aku buat macaroni skotel kau mau? “
“ bolehlah “ sahutku berjalan kearahnya “ gomawo hyung “
“ nenene, kau selalu mengatakan hal itu, aku sedikit bosan mendengarnya “
“ hah, ngomong-ngomong hyung. Bagaimana dengan Ju Yeon? “
“ dia cantik “
“ aku tahu, kau tak akan menyakitinya bukan? “
“ entahlah aku tak tahu. Tenang saja Ki bummie “
“ kau terkadang suka aneh sih Hyung, penyakit latah mu jangan keluar lagi. Kasihan semua yeoja yang kau campakan “ sahutku cepat dan ia menatapku sambil tertawa geli mendengarnya. Yah~ begini deh nasib punya saudara kaya dia.
Blue Café ~
Aku kembali menatap jalanan yang basah. Hampir sebulan ini aku tak bertemu Jin Ah dan ia tak kemari. Hanya Ju Yeon yang kemari. Saat aku bertanya padanya kemana Jin ah, Ju Yeon selalu bilang ia sedang sibuk dengan club dan tugasnya sehingga belum bisa kemari. Yah aku tak bisa apa-apa mendengarnya toh aku juga bukan pacarnya. Mungkin saja ia sudah memiliki pasangan yang jauh lebih baik dariku.
“ kurasa sekarang aku tahu kenapa Jin ah sangat menyukai Latte buatanmu “ sahut Ju Yeon
“ apa? “
“ hum, perasaanmu saat membuatnya memang terasa, hey Ki Bum. Jin Ki itu playboy ya? “
“ ne, MWO?? Waeyo? “
“ aku sering mendapatkan sms dan telpon dari semua yeoja yang mengaku pacarnya “
“ aah, yeoja itu pasti mantannya. Jangan percaya begitu saja “
“ begitu yah “
“ Ju yeon, Jin ah, apa ia sedang sakit? “
“ nde~ Ah, ani~ “ jawabnya gugup “ ada apa kau bertanya demikian “
“ kapan aku bisa bertemu dengannya yah? “
“ mungkin sebentar lagi, Ki Bum kau menyukai Jin Ah kah? “
“ kenapa memangnya? “ tanyaku, suka yah? Apa aku menyukainya? Apa perasaan itu ada untukku
“ jika kau menyukainya, jagalah. Keundae jika kau seperti Jinki lebih baik kau jauhkan dirimu darinya. Aku tak mau ia terlihat sakit hati lagi “ ucap ju yeon kembali
“ lagi? Pernah ada yang–?”
“ ani- hanya saja ia dicampakan oleh ayahnya setelah ibunya meninggal, dia pernah dimainkan oleh mantannya dan itu membutanya tak percaya pada namja lagi, tapi aku heran kenapa ia bisa dekat denganmu “
“ siapa namja yang – “
“ apa perlu kuberitahu? “
“ ah, anhi “
“ Key!!! Sedang apa kau disana lama lama !!!” terak Jinki Hyung
“ yah sepertinya ia memanggilku, Jalga “
“ jalga~”
Jin Ah POV
“ nuguseyo? “
“ Im Jin Ah? “
“ ne, anda? “ aku melihat namja paruh baya dihadapanku, siapa ia. Aku merasa tak asing melihat wajahnya. Wajahnya hangat begitu pula dengan caranya bicara.
“ neo Appa “
“ Appa? Ani, aku tak punya Appa “
“ Jin Ah, mianhae. Baru sekarang aku menemuimu “
“ andoeyo, shiroe, mianhae keundae, aku sudah menganggap ayah ku mati “
“ Jin ah, tak bisakah kita mulai dari awal lagi? Tinggallah bersamaku“
“ kau membuat Eomma Meninggal “ jeritku. Apa yang tadi ia katakan, ia mengatakan ia adalah appa ku setelah semua waktu yan kulalui terbuang begitu saja sekarang ia baru datang dihadapanku. Hah, begitu mudahnya ia bicara seperti itu. Aku merasakan duniaku berputar sekarang dan aku terjatuh begitu saja
“ Ki bummie “ sahutku pelan
Jinki POV
Ju yeon berlari panik memasuki rumah sakit, aku tak mengerti apa yang terjadi. Aku bahkan tak tahu apa yang terjadi, yang kutahu sejam yang lalu ia menerima telpon dari seseorang dan bergegas ingin pergi. “ “ ada apa? Apa yang terjadi “
“ ahjussi, bagaimana keadaannya? Apa yang terjadi “
“ entah ia pingsan begitu saja “
“ ah, gamsahamnida ajuhssi kau membawanya kemari, bicara demikian siapa anda? “ (*plakk)
“ kau temannya? “ Tanya pria disana.
“ ne, nugu? “
“ aku ayahnya “
TBC~
Hum, mianhae minna saya membuat , cerita yang sangat gaje kali ini, keundae, aku berharap ada yang menyempatkan waktu untuk membacanya dan memberikan komen disini. ^^ (author ngarep).
One better day
Staring cast :
- Lee Jin Ki
- Kim Ki Bum
Jin Ki POV
Aku melambaikan tanganku dan tersenyum memandang sekeliling sekarang. Semua orang berteriak begitu kencangnya menyebut nama Kami, senang? Tentu saja, sebagai idola aku sangat senang jika memiliki banyak penggemar. Hanya saja…
Hanya saja, terkadanga aku lelah dan sangat lelah untuk melakukan hal ini. Terkadang aku berpikir menjadi seorang biasa mungkin akan lebih baik.
Ki Bum POV
Kulihat wajah Jinki Hyung, ia tersenyum begitu manis namun aku bisa melihat kelelahan dari sudut matanya itu. Aku tahu terkadang ia memang sering memaksakan diri untuk hal ini. Yah, tak ada hari libur untuk kami. Kuingat jadwal kami selanjutnya. Tanggal 11,12. Libur. Yah dalam dua minggu terakhir kami hanya tanggal itu kami libur, namun niatku yang ingin bersantai gagal karena tanggal 11 setelah kami selesai mengisi sebuah acara di SBS kami harus terbang ke Indonesia untuk melakukan perform dalam rangka KIFF, persahabatan antara Korea-Indonesia. Oh, mungkin aku akan menyukai hal ini, bagaimanapun jika kami pergi kesana. Kam menjadi BB SM pertama yang menginjakan kaki di Indonesia. Ahni, bukan hanya SM tapi BB pertama dikorea. Yah walaupun setahuku Rain Hyung pernah datang dengan Kimbum. Dan juga gosipnya aku mendengar jaebom kesana juga, tapikan mereka solo.
Aku berpikir demikian, yah itulah yang kupikirkan.sempat aku berpikir mungkin tak akan banyak fans kami disana, namun aku salah. Aku benar-benar kaget sampai pada saatnya dihari itu, aku dan yang lainnya menginjakan kaki kami di Negara yang bernama Indonesia.
Bandara Soekarno Hatta – 15.45 p.m
Kami semua turun dari kapal dan keluar dari gate. Semua orang mulai berteriak saat melihat kami. Kulihat jonghyun mengangkat pasportnya dan mencoba menutupi wajahnya dari terpaan blitz yang menerjang.
“ GYAAA, OPPA~~ “ teriak semua orang
“ JONGHYUN OPPA, LOOK AT ME, SARANGHAE~”
“ MINHO “ semuanya berlari menerjang kami, aku kaget melihatnya. Minho berjalan didepanku dengan begitu cool-nya dan taemin sedang asyik bicara dengan onew hyung sambil menerbangkan senyuman manisnya itu.
“ TAEMIN, GYA,,, SHINEE!!!! “
Para penjaga langsung berlari dan mengamankan orang orang yang mulai berjalan mendekat sehingga kami bias melanjutkan perjalanan kami tanpa ganguan kembali. Aku memandang sekeliling, astaga aku tarik kata-kataku yang mengatakan mungkin tak banyak fans kami disini.
Aku melihat sekeliling dan menemukan hampir semua orang membawa papan bertuliskan ‘saranghaeyo minho oppa’, ‘ I love JH’, ‘ SHINee is my life’ dan sebagainya, ah apa itu, aku melihat seseorang mengangkat papan bertuliskan SARANGHAEYU, aigoo rupanya ia terbalik dengan Hangeul Yo dan Yu yang bentuknya seperti T kebalik itu. Aku tersenyum geli melihatnya. Keluar dari bandara aku melihat sesosok yeoja yang tengah berlari kencang dengan seragamnya dia sedikit tersandung hingga membuat karton birunya terjatuh, kternyata itu sebuah poster panjang yang terisi dengan foto kami, ya foto kami???
Aku kembali mengalihkan pandanganku padanya, rupanya ia juga seorang SHAWOL, dan ia membuat sebuah poster untuk kami. Aigoo, rasanya aku ingin kesana dan melihat hasil karyanya itu tapi itu mustahil Karena jemputan kami sudah datang. Yah, BUS besar bertuliskan BIG BIRD. Aku baru saja ingin naik setelah aku pastikan aku tak melihatnya lagi, yah ia baru datang dengan buru-buru dan apakah ia sadar ia telah melewatkan kami yang ternyata berjarak dekat dengannya?
Jin Ki POV
Ramai, sangat ramai disini. Ternyata di Negara inipun semuanya mengenal kami. Ah perjalanan yang sangat panjang. Semua orang berteriak, taemin melambaikan tangannya. Kulihat key berjalan paling belakang didekat minho. Aku ingin mengobrol dengannya tapi jarak kami sedikit jauh jadi aku memutuskan untuk bicara dengan taemin saja.
Sampai dipintu luar aku melihat sebuah bus biru besar yang telah menjemput kami. Menejer kami mengatakan itu bus yang akan mengantarkan kami ke hotel Ritz Carlton tempat kami akan mengadakan acara nanti. Aku duduk dikursi depan, sebenarnya mau duduk dekat Key tapi aku tahu ia pasti akan duduk didekat Jonghyun. Aku menunggu sampai semuanya masuk kedalam mobil, aku memandang sekeliling. Mataku terpaku pada seorang yeoja yang tersandung rok panjangnya dan hampir jatuh tu, alih alih ia terjatuh ia malah menjatuhkan bawaan yang ia bawa. Ia begitu terburu buru, itu yang bisa kutangkap karena ia mengambilnya dengan segera dan berlari masuk kedalam bandara.
Ritz Carlton
Kami sampai, aku meletakan barang bawaanku dan istirahat. Astaga aku sangat lelah. Perjalanan dari Incehon-Jakarta ternyata tidak mudah. Aku baru saja mau istirahat tapi hyung manejer (?) sudah masuk lagi dan mengatakan kami harus bersiap karena jam 6 akan mulai acara conference pers bersama yang lainnya.
“ hyung apa kau lelah? “
“ ne, aku mau tidur sebentar rasanya “
“ tidurlah, setengah jam lagi aku akan membangunkanmu. Biarkan 2MinJong duluan yang dirias “
“ key, kau tidak lelah? “ tanyaku padanya. Aku menatap matanya, aku tahu ia juga lelah. Bagaimana tidak dua minggu ini ia kurang istirahat. Ia saja hanya tidur 3jam dalam sehari. Disaat istirahat ada saja terkadang ia pakai untuk berlatih.
“ istirahatlah Hyung, aku mau menyiapkan makanan untuk Taemin “ akhirnya aku menutup mataku. Melepaskan lelahku sejenak.
♫ ♪ ♥ One better day ♥ ♪ ♫
Aku melambaikan tanganku, banyak yang datang hari ini. Sampai di lantai bawah kami langsung menuju tempat acara. Aku duduk diantara Jjong dan taemin sedangkan key duduk disebelah minho. Acara dimulai.“ annyeong haseyo” sapaku sambil tersenyum dan tepukan riuh langsung menyergap ruangan. Aku memberikan salam pembuka.
Kulihat key angkat bicara.
“ hem, kami sangat terkejut dan senang saat sampai dibandara. Kami kaget karena banyak sekali fans kami disini, karena itu kami sangat berterimakasih “ ucapnya. Key memang selalu seperti itu.
Acara selesai kami lekas menuju hotel tempat kami akhirnya bisa beristirahat. Tapi sebelumnya kami pergi makan dulu. Ahhh akhirnya MAKAN~~~
“ key jangan ambil ayam itu, itu milikku “ ucapku. Key melihatku tajam dan malah merong padaku dna memakan ayam itu. Ah inceranku.
“ maaf, bisa aku minta sendok? “ ucap minho
“ pakai sumpit saja Hyung “ ucap taemin yang langsung mendapatkan tatapan dingin dari Minho
“ sudah sudah ayo makan “
♫ ♪ ♥ One better day ♥ ♪ ♫
Setengah 10 malam, tak kukira mereka semua masih menunggu disini dan mengangkat karton karton bertuliskan nama nama kami dan ucapan lainnya. Aku melayangkan pandanganku, apa anak itu ada lagi? Anak yang terjatuh tadi.Ki bum POV
Ia ada disana, wajahnya terlihat lelah tapi ia tetap tersenyum. Kami berjalan menuju bus melewati semua orang yang ada didekat kami. Kulihat seorang yeoja kecil memegang tangan Minho, minho menatapnya dan menyentuh tangan yeoja itu melepaskannya sambil tersenyum. Yeoja itu berteriak. Beberapa orang mengangkat kameranya dan mulai sibuk sendiri.
Kulihat gadis itu kembali tersenyum lagi, ia hanya diam saja. Aku mengamati pandangan matanya, kupikir sebelumnya ia menatapku tapi ternyata bukan. Kuikuti pandangan matanya, ternyata ia menatap jinki hyung. Aku menatapnya lagi, kulihat teman disebelahnya memukul mukul kecil dirinya dan ia tertawa.
“ sudahlah kau jangan melihatnya terus, kau juga suka dengan key kan? “
“ diamlah liniy, itu teminmu “
Apa yang ia katakan? Aku tak mengerti ia bicara apa, yang kutahu aku bisa mendengar namaku disebut.
♫ ♪ ♥ One better day ♥ ♪ ♫
12 oktober 2010Hari itu tiba, jam 4 kami pergi ke tendor untuk cek suara. Baru saja kami keluar dari hotel yang jaraknya dekat dari tempat acara mereka semua sudah ada disini dan sekarang sedang kejar kejaran lai dengan bus yang kami naiki.
“ mereka semua semangat ya hyung “ ucap taemin
“ aigoo, anakku kau juga tak kalah semangat “ ucapku
“ aaah, hyung~”
“ sudahlah kibummie “
Ah anak itu tak ada? Apa ia tak tahu kami menginap disini yah? Sedikit mengecewakan memang. Aku kembali berjalan kebelakang panggung dan mengambil mic lalu berlatih.
Girl’s POV
Aku menatap jam dinding berkalikali. Astaga ini sudah jam 3 lewat, mereka pati sudah cek suara. Eotteokhe? Aish, kalau sudah begini aku jadi menyesal kenapa aku bersekolah disekolah ini. Aku benci sekali jika sudah seperti ini.
“ ki, hey hey Suki? “
“ WAE?”
“ aku harap kau tak terus terusan menatap jam dan kembali menjawab pertanyaan yang mereka tunjukan, aku tak tahu harus menjawab apa, kan kau yang tahu semua jawaban “
“ Mworago? Hah, jangan bercanda aku tak tahu apa-apa, yang bertanyakan yue “ sahutku menunjuk yue dan ia hanya menatapku kaget.
“ hey kalau mau bohong jangan keterlaluan deh, yang dari tadi jawab juga kamu, lagian buruan ah pertanyaan Fridzky belum tuh “
“ Ah~~~ seteres aku ini, apa lagi itu si mang predzky nanya mulu. Mending jawaban gampang ini bujuk dah “ histerisku sendiri memikirkan semoga aka nada sebuah keajaiban. Au memutarkan pandanganku dan aku beralih menatap seorang yeoja didepan kelasku. Liniy? Dia saja sudah keluar apa pula ini sekolahan gab el be dari tadi.
“ SUKIIIII, MAU NANYA “ teriak seorang temanku dan langsung saja semuanya menatap tajam padanya.
Astaga masih ada yang mau nanya????? Kapan persentasi ini berakhir,,, ONKEY~~ WAIT ME TToTT
“ AGUSSS,, AH BIKIN PULANG TAMBAH LAMA “ teriak anak sekelas, aku hanya bisa menghela napas.
♫ ♪ ♥ One better day ♥ ♪ ♫
“ kau sedang apa sih tadi? Kenapa ramai sekali yang bertepuk tangan “ Tanya liniy“ persentasi, bagaimana sikap seorang pemilik dan ketua yang baik untuk para bawahannya “
“ hoo, pasti bagus karena banyak yang menepuki “
“ AAAHHHH, jam setengah 4 TT.TT apa yang harus kulakukan, cek sound “
“ mau bareng? “
“ mau “
“ ayahku masih dijalan kita harus menunggunya, tapi kau bawa baju ganti bukan? “
“ apapun sudah kupersiapkan dari semalam sampai alasanku untuk bolos les lagi hari ini “
“ astaga Suki??? “
“ ayahmu kenapa lama sekali? ?”
20 menit…
Aku menyantap ore* yang kubeli tadi dikantin sembari ngapalin lagu buat ntar gila-gilaan
30 menit…
Aku menatap Liniy yang santai menyalin teks lagu dikertas
45 menit…
Aku mulai grasak grusuk menatap jam didepanku
Sejam kemudian…
Masih belum ada tanda-tanda kalau ayahnya sudah datang
Satu setengah jam…
Aku putus asa sehingga menyuruhnya untuk menelpon ayahnya, dan baguslah ia sudah didekat tol sekolah
2 jam kemudian…
Akhirnya ayahnya datang dan kami langsung berlari kekamar mandi untuk bersiap. Yokatta ne~
Liniy masuk kemobil terlebih dahulu baru aku,
“ suki-ah, sudah sembuh “ Tanya ibunya, astaga selalu ampokan kalau jalan jalan
“ nee, lumayan “
“ apapun demi SHINee yah, dasar anak muda “ ucap ayahnya liniy
“ kalian, tidak dandan?? Cepat pakai ini, setidaknya kita tak akan memalukan jika bertatapan dengan mereka “ ucap yeoja didekatku, dia Liniy eonni. Cantik dan kurus, dengan kacamatanya yang menhiasi wajahnya ia tak terlihat seperti seorang dengan umur 23 tahun.
“ persiapan banget kak “
Akhirnya kami sampai, semua orang berdesak desakan ingin melihat mereka muncul sedangkan aku masih sibuk mengirimi pesan pada temanku. Baru aku mau membalasnya lagi temanku sudah muncul
“ SUKIIIII “ tariknya
“ ah, akhirnya bagaimana? “
“ aku melihat Taemin, aaaahhhh “
“ kau sangat lama “
“ Taemin? “ ucapku linglung
“ nee sangat tampan “ ucap mingi “ walaupun ga ketemu jjong dang a jadi ngasihin blankon dan celana batik sama my sweety baby darling ga apa dah “
“ kok bisa? “
“ kami mengejar saat mereka keluar hotel dan saat tadi cek sound “
“ Onew? Key? “ tanyaku
“ kami tak melihatnya, entahlah “ ucap hyobin “ ah, kami tak bisa menonton layarnya terlalu kecil jadi lebih baik kami pulang
“ tiket? “ tanyaku
“ kami jual “ ucap eunhee “ 150.000 4 tiket “
“ ya ! kenapa tak kalian berikan padaku 1, atenk mau nonton “
“ kau tak bilang “
“ aaahhh “
“ Suki, cepat kau masih ingin mengobrol? “ Tanya Liniy, astaga aku sampai lupa
“ nee, chakaman. Baiklah, nona nona aku duluan. Selamat sampai dirumah dengan selamat. Oh oh my ONKEY~” ucapku sambil berlari mengejar Liniy. Aish beruntungnya mereka melihat Taemin.
♫ ♪ ♥ One better day ♥ ♪ ♫
Jinki POVKami memasuki panggung, yah panggung yang berbeda dengan panggung yang biasa kami kunjungi (*yaeyalah bang). Music mulai mengalun, untuk pertunjukan pertama, kami menyanyikan RDD.
“Baby.Negae banhae beorin naegae wae irae, Dureopdago mulleoseoji malgo.Geunyang naegae matgyeobwala eoddae” jonghyun sudah memulai partnya, aku bersiap. Tapi aku sedikit tersentuh untuk melihat mencari gadis itu. Apa ia datang yah???
Aku memandang lurus kedepan. Ah, dia tak ada. Dimanapun aku tak melihatnya. Apa ia tak datang?
Ki Bum POV
Onew Hyung terlihat kuran bersemangat, ah sebenarnya semua diantara kami memang seperti kurang bersemangat. Hanya taemin yang kulihat masih sedikit semangat. Entah apa yang kupikirkan aku mengalihkan pandanganku kepada semua penonton dan mencari sosok gadis yang terjatuh saat itu. Apa onew hyung juga mencarinya?
Selesai menyanyikan RDD kami menyambungnya dengan hits terbaru kami LUCIFER. Mau pamer dikit, gaya tunjuk tunjuk aku yang memberikan ide loh (*plakk).
“ soomeul gotdo chatji mothae naneun piharyeogo aesseo bwado geobujocha hal su eopneun (nege gadhyeobeorin na) “
“ sarangieotdamyeon jeongmal saranghaetdeon georamyeon naege ireojineun mala her whisper is the LUCIFER”
Jonghyun hyung selesai di partnya dan sekarang musik pembuka terdengar, biasanya jika kami sedang perform disaat musik kosong pasti ada yang—
“ LEE JINKI, KIM JONGHYUN, KIM KI BUM, CHOI MINHO, LEE TAEMIN SHINEE!!!!” teriak semua yang berada di hadapan kami. Ah rupanya disini juga sama. Aku tersenyum senang.
“ Nareul mukkgo gadundamyeon sarangdo mukkin chae, miraedo mukkin chae keojil su eobtneunde, ja yurobge biweo nuh go barabwa ojik neoman chae ulge, geobu hal su eobtneun neoeui maryeokeun LUCIFER, geobu hal su eobtneun neoeui mabeobeun LUCIFER “
Aku kembali melihat sekeliling, berharap gadis itu datang.
Dan aku kaget, seorang yeoja datang dengan terburu buru menarik temannya dan langsung berteriak dan mengikuti tarian kami. Ah, dia datang.
Jinki POV
Akhirnya, yeoja itu datang. Yah walaupun dia datang di tengah tengah . tak apalah.
Terakhir setelah kami menyelesaikan Lucifer kami menutup pertunjukan kami dengan lagu terbaru kami yang semoga nantinya akan menjadi hits terfavorit seperti Lucifer juga, amin. (??)
“ HELLO, HELLO “
♫ ♪ ♥ One better day ♥ ♪ ♫
“ kalian tunggu disini, mereka semua masih didepan dan sangat hinsteris ingin melihat “ ucap manejer hyung dan kami hanya bisa mengangguk. Aku sedikit bergidik takut.“ tak kusangka akan banyak shawol disini “ ucap taemin kegirangan “ pastinya mereka menyukaiku”
“ jangan ge-er orang yang paling banyak diteriaki aku dan minho “ ucap jonghyun bangga. Astaga mereka ini. Ah benar juga yah, apa gadis itu juga menyukai Minho? Bagaimanapun Minho kan sangat tampan.
“ hyung kau tak haus? Ini kubawakan air mineral “
“ nee, gomawo key “
Kami menunggu sekitar sejam sebelum akhirnya kami pasrah menerjang lautan manusia (huelah lebai) yang masih ada diluar.
Ki Bum POV
Aku berjalan paling belakang, hitung hitung untuk menjaga taemin juga dari colekan cewek cewek maut (?). kasihan anakku nanti ia malah berkhayal yang bukan bukan. Aku keluar, kulihat langsung banyak yang teriak histeris dan mulai berlari kearah kami sehingga membuat kami susah untuk berjalan. Sial juga. Kulihat jonghyun hyung meringis kesakitan setelah kulihat ternyata ada botol nyasar nyangkut mendarat dipalanya. Kulihat semua orang menarik narik Minho, tangan tangan juga mulai menggapai untuk menyentuh anakku. Oh Tidak anakku harus kuselamatkan. Aku menatap sekeliling dan aku melihat yeoja itu lagi, ia tersenyum mengangat kedua tangannya. Aku menatapnya, aku bisa melihat dan mendengar ia mengucapkan kata ‘ HWAITING sambil megerahkan tenaga ntuk memberikan sebuah tulisan yang ia buat’ sebelum akhirnya ia terdorong yang lain dan tepat saat itu Onew hyung terpeleset. Haduh orang ini memang suka kepeleset, ga dimana mana yah??? Fiuh, ga anak ga bapak sama aja (**taemin maksudnya**).
Yeoja itu menghilang dari pandanganku dengan cepat. Apa ia terdorong jauh? Entah kenapa saat ia berkata seperti itu aku bisa melihat ia menatap Onew Hyung dan onew hyung sedikit tersenyum.padahal sebelumnya ia begitu merengut
Jinki POV
Ia ada disini, ditengah orang orang ini.
“ Hwaiting “ ucapnya. Dan aku tersenyum, ia mengangkat tangannya kembali dan menjulurkan karton biru, aku baru saja ingin menggapainya namun terlambat semua orang mendesak, dia kehilagan keseimbangan dan hampir jatuh, refleks aku menggapai tangannya namun gagal.
‘trek’ aku hanya bisa menggapai gelangnya dan gelang itu tertarik hingga terputus dan aku sedikit kehilangan keseimbanganku sehingga aku kepeleset. Dan saat itu langsung digunakan semua yang didekatku untuk mulai menarikku. Ketika aku melihat lagi ia sudah tak ada. Aku menatap tanganku, sebuah gelang masih kugenggam.
Di mobil
Akhirnya seuanya tenang, tak ada lagi yang berlalu lalang. Setelah yakin mungkin mereka kami pergi mereka mulai bubar, sudah sepi. Aku memandang kembali tempat itu, seorang yeoja datang lagi, terlihat ia sedang mencari sesuatu.
“ hyung, sebentar aku bisa turun sebentar? “
“ apa? Kau gila, kau mau di—“
“ percaya padaku, aku bisa jaga diri dan tak akan ada yang mengenaliku “ kuambil topiku, masker dan jaketku lalu aku turun. Aku kembali menatap gelang itu dan aku baru sadar charm yang tergantung disana sebuah kunci, banyak kunci dan angka 1. Rupanya ia penggemar Key.
“ kau mencari ini? “ ucapku dn ia mendongakkan kepalanya.
“ UWAAA!!!” teriaknya kaget sehingga aku latah dan ikutan berteriak “ ah mian “
“ nee, “ heh? Mian? Ia tahu kata-kata itu? Aku langsung menyondorkan gelang itu, ia langsung berbinar binar dan mengambilnya dari tanganku
“ ah, gomapsumnida. Akhirnya ketemu “ ucapnya lirih dan kembali menatapku “ gomawo onew Oppa”
Dia tahu? Kulihat ia mengambil sebuah benda bewarna biru yang semula itu karton tapi ternyata bukan, itu plastik keras yang biasa digunakan untuk mading. Ia menatap sedih ku intip, ah, foto kami dan tulisan tulisan, banyak sekali, dan ada foto yoogeun. Jadi kangen sama anak itu.
“ sudah tak bisa lagi “ ucapnya aku refleks mengambilnya
“ naega meog-eodo dwaeyo? “ tanyaku
“ mwo? “
“ aish, can I have it?”
“ ah, arra. Keundae, ige gajigo ganeunghaji anhseumnida “ ucapnya astaga sebenernya anak ini ngerti bahasa korea atau tidak? Kalau ia tahu mendingan tadi ga usah capek capek ngomong pake bahasa inggriss deh. Aku kan bukan key. Haha
“ ahni, gwaenchana “ ucap ku sambil menarik poster itu. Ini usahanya, dan sudah pantas unuk dihargai walaupun sudah kotor seperti apapun. Kulihat ia tersenyum dan mengucapkan terimakasih terus terusan. Astaga, anak ini.
“ kau tak mau berfoto denganku? “ tanyaku dan seakan ia baru sadar ia mengangguk dan berteriak,
“ Ah, guraeyo “ dan ia mengacak tasnya mengeluarkan Camdig miliknya. Sesaat a termenung
“ waeyo? “
“ ah, ahni. Tak apa aku? “
“ tentu “ ucapku dan kami mengambil satu foto bersama. Gadis yang aneh, kembali setelah mengambil foto ia tersenyum, namun sedikit hambar
“ karena kau tak bisa berfoto dengan key? Mau kupanggilkan ia? “ ucapku dan ia menggeleng cepat
“ ahni, ini cukup. Jeongmal gamsahamnida oppa “ ucapnya “ sebaiknya kau cepat, kalian take off jam setengah 12 bukan? Jam 11 kalian setidaknya sudah disana “
“ ah benar “
“ annyeong oppa, kuharap kau tidak trauma disini “ ucapnya
Aku hanya bisa tersenyum dan berjalan kembali ke mobil.
Ki Bum POV
Aku mengikuti onew hyung dan benar saja ia memang kembali ketempat itu. Dan yeoja itu disana, ia berteriak dan kemudian ia menatap nanar tak percaya. Menit berikutnya aku melihat onew hyung menarik poster dari tangannya dan tersenyum. Akhirnya mereka berfoto bareng dan onew hyung kembali ke big bird. dengan cepat aku juga ikut kembali ke mobil tapi sialnya aku malah kepeleset. Aduh kutukan onew hyung nih gara gara tadi ketawain dia.
“ neo gwaenchana? “
“ nee, goma—“ ah
“ key? “ ia menutup mulutnya tak percaya dan ia tersenyum sebelum akhirnya aku sedikit melihat setetes air turun namun dengan cepat ia hapus. Gerimis masih turun sekarang seakan menggantikan ia yang tengah menahan isaknya. “ akhirnya bisa melihat “
“ mwo? “
“ hwaiting “
♫ ♪ ♥ One better day ♥ ♪ ♫
Author POV“ mana key? “ tanya onew
“ ke WC aku juga heran lama juga dia, apa dia – ah itu dia “
“ dari mana kau? “ tanya jjong
“ wc kan “
“ got-ji-mal. Pulang dari wc kenapa kau tersenyum aneh gitu eomma? “
“ aigoo, anakku memang cerdas “ ucapku memeluk taemin
“ ah, apa yang kau bawa onew hyung? “ tanya minho
“ oleh oleh “ ucapnya tersenyum
“ enak dapet oleh oleh, oleh olehku malah kakiku sakit “ ucap jjong sebelum ia tertidur dengan yang lain. Mereka kelelahan, dan memang begitu. Hanya key dan onew yang masih melek
“ hyung “
“ ya? “
“ kau bertemu dengan gadis aneh yah? “
“ begitulah, sayangnya ia menyukai kau. Hehe “
“ kau bodoh, dari mana kau menyimpulknnya? “
“ gelangnya, kunci semua. Key bukan? “
“ kau tak melihat angka 1 disana? “
“ lihat, maksudnya key is number 1 kan? “
“ babo “ ringis key sambil tertawa “ aku bertemu juga dengannya dan kau tahu ia mengucapkan apa? “
“ hah? Curang. Apa katanya? “
“ key, tolong jaga onew oppa dan jangan dekat dekat jonghyun. Karena aku lebih senang Onkey, kalian terlihat hebat sebagai pasangan appa-eomma “ tawanya meledak dan onew bingung “ 1 dan kunci hyung, artinya Onkey? Benar tidak “
“ ternyata ia onkey shipper yang sangat berharap kita jadian. Ckck “ ucap key lagi
” kau menyukainya ? “
” ahni, aku hanya cemburu jika ia menyukaimu artinya sainganku tambah banyak ” ucap key sambil meringis menahan tawa
“ astaga~”
The end~~
Yah, mianhae ini sangat aneh, dan maaf jika ada yang tersinggung. Ingatlah ini hanya fiksi dan tak ada sangkut pautnya dengan kejadian apapun disini. ^^. Maaf jika benar ada yang tersinggung diantara kalian, aku menulisnya sebagai pengharapanku. Hehe
Sekali lagi, kisah ini Fiksi, yah walaupun ada adegan adegan yang mungkin emang terjadi.
Nee, semuanya bagi yang baca. Kumohon leave a comment please. TT.TT
Aku tak bisa berkembang jika tak ada saran, dukungan ataupun kritik dan aku memang masih jauh dari pembuat cerita yang baik karena itu, maaf jika cerita yang kubuat selalu aneh dan tak nyambung sudah begitu panjang lagi. *bow*
Oke minna, leave a comment please and don’t be silent reader
Gomawoyo ~~
After Life~ 2
Staring cast :- Lee jin ki as lee jinki/Xavier Zync
- Kim ki bum as Kim Ki Bum/ Selena Regnerad
- Lee Taemin as lee Taemin/ Carlos Laurent
- Choi Minho as Minho/Myrthya Krezenska
- Choi Soo young as Serenity
- Cho Kyu Hyun as Sixth Vender
- Im Jin Ah as Selena2/Nana
Aku Lee Jinki, pemuda berumur 17 tahun yang sekarang hidup dijaman lain dari eraku berasal. Dikehidupanku sebelumnya aku adalah seorang ksatria perang bernama Xavier Zync. Aku memiliki seorang kekasih cantik bernama Selena dan kami terpisah karena bencana maut gunung berapi POMPEII.
“ Xavier, aku berjanji akan selalu menunggumu disini “ ucapannya masih terus terngiang ditelingaku. Ia masih menungguku hingga ia meninggal dan aku meninggalkannya. Aku berharap sekarang aku bisa bertemu dengannya lagi, setelah apa yang terjadi aku terlahir kembali dengan ingatan masa laluku. Dan karena itu aku yakin aku akan bertemu lagi dengannya, Selena~
Yap dan begitulah akhirnya aku berteu kembali dengannya. Haha!!! Aku menatap yeoja manis yan tengah tertidur dihadapanku. Sangan imut dan manis, wajahnya tegas, matanya sipit dan tajam, bibirnya tipis dan kulitnya begitu lembut. SELENA!!! Akhirnya kita bertemu, aku segera berjalan mendekat dan ingin memeluknya tapi saat itu ia membuka matanya perlahan dan menguceknya pelan. aigoo, sangat manis~ ah dia sekarang tersenyum dan berjalan kearahku,
“ SELE—“
DUAKKK!!!
“ apa yang kau lakukan disini?????” teriaknya dengan tangan yang masih dikepal
“ selenaku, kau jadi kasar “ ucapku sambil memegang pipiku yang kena tonjoknya dan ia menatap mataku heran
“ aku KIM KI BUM “ ucapnya “bukan CELANA “ (?)
“ ehem, selena “
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
“ ada apa dengan wajahmu Jinki? ‘’ seorang yeoja berjalan mendekatiku dan memberikanku roti yang langsung kumakan“ Hueee,,, “ tangisku “ Selena memukulku Carlos, hiks. Dia tumbuh menjadi yeoja yang sangat kuat “
“ hee? “
“ kau tak ingat dengannya? “
“ ah, Ki Bummie? Adiknya minho bukan? “
“ iya, hah lagi lagi ia menjadi kakaknya”ana?”
“ maksudmu? “
“ Carlos, ada waktu ayo kita pergi dengan selena. Seperti masa lalu”
Author POV
“ dimana ini? Apa yang kulakukan disini? selena?” lirih seorang yeoja diatas ranjangnya “ Sixt, Sixt!!!”
“ Sooyoung, ya! Gwencana? “ sahut seorang namja yang langsung berlari kedalam kamar dan mendapati seorang yeoja yang tengah meronta
“ Sixth, Mana Selena “
“ Selena? Nuguya? Sixth? Ya! Choi Sooyoung aku Cho Kyuhyun, Cho Kyuhyun Kau melupakanku? Apa ini karena keclakaan itu? “ tanyanya sambil menatap tubuh sooyoung yang menderita luka memar disana sini karena tabrakan kemarin.
“ Sixth, sakit “ jeritnya, kyuhyun menunduk kearahnya dan mengelus lembut pipinya
“ bertahanlah sooyoung, aku akan panggilkan dokter “
“ Sixth, Selena, aku harus bertemu dengannya “
“ apa maksudmu siapa selena? “
“ gadis kecilku, Sixth—bantu aku berdiri. Aku merasakan kehadirannya “ ucapnya “ bawa aku sekarang “
Kyuhyun berjalan mendekati gadis itu lagi dan menunduk sedikit, ia merentangkan tangannya dan mengangkatnya dengan lembut sekarang. Berjalan melewati pintu dan menuruni tangga. Dengan lembut ia berkata
“ kemana kita sekarang, nona? “
“ nde, kyu kesana “ ucapnya pelan. mereka melewati lorong kecil untuk bisa keluar, semua pelayan melihat kearah Kyuhyun dan berlari kehadapan kyuhyun beberapa berlari menutup pintu gerbang dan utama
“ KYUHYUN! MAU KAU BAWA KEMANA NONA BESAR?” teriak seorang yoja dan namja paruh baya, pelayan yang muda berjalan mendekat dan mencoba untuk menurunkan soo dari rengkulan kyuhyun namun kyuhyun berkelit
“ minggir “ ucapnya datar dan dingin
“ murikami, Saori biarkan aku kelar dengan Sixth ini perintahku “
“ keundae, Nona kau masih—“
“ minggirlah”
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
“ selena lihat ini kau suka yang mana? atau yang ini? Ini lucu “ ucap Jinki sambil mengambil beberapa potongan baju dan topi yang langsung memakaikannya pada Kibum. Taemin yang melihat hanya bisa tertawa geli melihatnya dan Kibum menekuk wajahnya dan melipat tangannya“ GYAAA, apa apaan ini “ teriak Kibum sambil melepaskan semua pakaian yang dipakaikan oleh jinki “ aku tahu aku lebih muda darimu tapi bukan bearti aku jadi boneka “
“ Sele—na. hiks “
“ aigoo, jinki-ah jangan menangis” panik Taemin “ kibummie, gwenchaha, jinki hanya merasa senang bertemu dengan mu lagi karena itu ia jadi seperti ini. Mianhamnida “ ucapnya sambil memeluk jinki
“ huee, Carlos TT.TT “
“ ah, ahni ahni, bukan begitu taeminnie noona, ah baiklah aku suka yang ini aku ambil yang ini saja “ ucap kibum mengambil dress dan topi pink. Seketika wajah Jinki kembali tersenyum, ia melepaskan pelukan taemin dan memeluk Kibum
“ Selena,,,, akhirnya kau mau juga.. hiks “
“ ahhh, lepas “ ucap Kibum “ a..ayo kita bayar ini semua “
“ ah, iya ayo… “
Selesai membayar semua belanjaan yang dipilh dan senyuman Jinki yang tak berhenti mengembang diwajahnya akhirnya taemin mengajak mereka semua kesebuah restoran dan sekarang mereka tengah menikmati sundae dan latte yang mengisi perut mereka. Aha, tambahan dengan kentang dan hamburger.
“ Noona, gomawoyo “ sahut Kibum dengan smirknya yang membuatnya wanita mana saja mabuk kelepayangan. Haha
“ nee, makan yang banyak. Jinki-ah kau mau tambah? Jinki? “
“ ah, nde? Tak usah aku cukup dengan melihatnya makan saja “
“ Hee, Noona dia ini memang gila yah? “ dan taemin hanya membalas dengan senyumannya saja. Nasib punya temen cacat. Udah dipanggil carlos dan sekarang giliran bertemu dengan namja malah dpanggil selena. TT0TT
“ Selena—“ ucap lirih sebuah suara
“ sudah kukataka jangan panggil aku selena lagi Lee Jin—“ ucapnya terputus “ lho? “
“ ada apa? “ tnya Jinki yang asyik memakan burgernya
“ Selena—“
Kibum POV
“ selena—“ bukan Jinki yang memanggilku dengan nama itu, siapa yang memanggilku? Aku merasa ada kehadiran seseorang didekat kami karena aku melihat bayangan hitam yang terpantul dan Taemin noona yang sedikit melotot melihat kearah sebelahku, akhirnya aku mengikuti arah pandangnya dan kulihat seorang namja tinggi tengah berdiri disana. Apa ia yang memanggilku tadi? Aneh kenapa banyak sekali yang memanggilku selena sih
“ Sele—na “
“ ya? Anda siapa dan maaf aku bukan selena “ ucapku, aneh aku melihat namja itu lagi dan aku kagt saat namja itu berjongkok dan membiarkan seoang gadis berdiri. LHO???
“ Selena, bogoshipoyo “ ucapya sambil memelukku
Jin Ki POV
“ sele—na “ ucap seseorang, ada yang memanggil Selena selain diriku? Aih, dunia memang indah. Aku mengalihkan pandanganku dan sekarang melihat seorang yeoja yang tengah memeluk selena. Baru saja aku mau berteriak padanya namun ia sekarang beralih melihatku, Aigoo, ia kan..
“ Nona Serenity Granzhesta “ ucapku dan langsung membungkuk. Ia melihatku dan tersenyum
“ akhirnya aku menemukanmu juga, kau mengingatku? Xavier Zync”
“ tentu saja nona, aku—“
“ akhirnya ada yang tak mengataiku gila lagi, selana. Aku mencarimu kemana mana “
“ nona,anda juga ada disini—“
“ Jinki tapi dia siapa? “ ucap taemin sambil membisik. Kulihat Serenity nona melihat kearahnya dan membulatkan matanya
“ Carlos, kau juga “ ucapnya
“ soo-ya, ada apa ini, ini yang kau cari? “
“ SIXTH??? SIXTH VENDER???” teriakku kaget melihat seorang namja yang memanggil serenity dan aku kaget melihatnya disana. Sixth, ia ada disini, ia memang selalu setia dengan nona serenity.
“ aku cho kyuhyun “
“ sixth kau tak ingat? “ Tanyaku, aneh sekali ia benar benar sixth bukan?
“ Kakak—“ panggil seseorang. Seseorang mendekati kami dengan seragam sekolahnya. Rambutnya yan panjang tergerai.
“ Nana “ ucap Serenity, aku memandang wajah anak itu—dia,?
Mirip sekali dengan SELENA???? Apa ini? Ada 2 Selena?
❤❤❤ ♫♫♫ After Life ♫♫♫❤❤❤
“ kenapa kaka ada disini?” Tanya yeoja itu“ aku merasakan kehadiran selena “
“ kakak, aku selena. Kau memanggilku dari bayi selena “ ucap anak itu sedangkan aku hanya bisa melihat mereka dengan penuh kebingungan.
“ nah ia yang selena asli tuh “ unjuk ki bum. Ah, tidak yeoja ini bukan selena. Hanya mirip saja. Aku lebih merasakan kehadiran Selena pada diri kibum. Tapi kenapa mereka berdua sangat mirip (?) (*perhatian anggaplah nana mirip ama key). Ada apa ini sebenarnya
“ Nana, mianhae yo “ ucap Serenity “ kau tetap adikku yang kusayangi “
“ Nona, apa urusannya sudah selesai? “ Tanya sixth
“ kau pergi saja jika kau bosan disini “ ucapnya dan sixth segera keluar dan berjala menjauh. Ah~ aku harus bicara dengannya. Tak mungkin Sixth tak ingat dengan ini semua
“ Sixth” paggilku dan namja itu menoleh padaku
“ namaku yang sekarang Cho Kyuhyun anak muda “ ucapnya dingin
“ kau—ingat? “
“ tak mungkin aku melupakannya, dan sebaiknya kau lupakan semua kejadian masa lalu, Xavier “
“ Sixth, kau benar ingat? “
“ aku ingat segala hal, hanya saja aku tak bisa kembali menjadi Sixth Vender yang hidup di abad yang berbeda Xavier. Begitu juga denganmu, lupakanlah semuanya . “
“ kau igat tapi kenapa kau berkata aneh pada serenity? “
“ Karena aku tak ingin Ia mengingat semua hal tentang Pompeii “ sahutnya tajam “ dan kumohon, jangan ingatkan sooyoung dengan semua hal itu atau kau akan mati ditanganku untuk yang ke 2 kalinya “
TBC~
Nyang, mianhae tadinya niatnya mau tamatin di part ini tapi ternyata tak mungkin. Hiksss…
Dan bagi yang baca, tolong komen yah. Gomawo yeo ^^
One day in my life…
Staring cast :Kim Ki Bum
Lee Jin Ki
Lee Tae Min
Choi Min Ho
Im Jin Ah/Nana
Lee Ju Yeon
Hari yang cerah menyelimuti kota seoul pagi ini. Semua member sudah terbangun kecuali seorang manusia tampan nan imut nan keren dan serba bisa ini (*plakk) sebut saja ia Kim Ki Bum, atau lebih sering dikenal dengan name stage Key. Adanya kesibukan jadwal yang padat kemarin membuat Ki bum malas untuk bangun padahal ia harus menyiapkan makanan untuk para member yang lain. Dan lagi ia harus menyetrikakan baju Taemin.
“ EOMMAAAAA!!!” teriak Taemin sambil menggedor gedor pintu key dengan sangat tidak santainya.” Eomma,eomma,eomma!!!PPALLIIIII Aku sudah mau berangkat “
“ Ya! Lee Tae Min apa yang kau lakukan? “ Tanya Jinki yang terganggu aktivitasnya karena gedoran Taemin padahal ia lai asik asiknya baca Fanfic ~after life~ (*plakk)
“ Appa~ eomma ga bangun-bangun padahal aku harus berangkat sebentar lagi TT.TT”
“ jangan panggil aku Appa “ ucap Jinki merinding “ aaah, Ki bum belum bangun juga? Biarkan lah mungkin ia sedang lelah.kemarinkan ia baru istirahat beberapa jam”
“ tapi, siapa yang akan menggosokan bajuku appa? Aku lapar lagi “
“ biar aku yang memasak “ ucap seseorang yang tiba-tiba datang dengan belanjaannya yang menumpuk dikanan kiri.
“ Hyuung~? “ ucap taemin panjang “ emangnya bisa?”
“ lihat saja “ ucap namja itu sambil memasuki dapur yang diikuti oleh tatapan mencurigakan dari mata elang milik Jin Ki (*ouh ouh, author sarap)
“ Appa, are you sure Min ho hyung bisa masak? “
“ ahni—“ ucapnya “ aku tak tahu, sebelum itu kita berkumpul dahulu yuk ada yang ingin kubicarakan “
“ tak menunggu eomma?”
“ kenapa kau selalu memanggilnya eomma sih!!!, sudah tak usah menunggu dia. Kkaja “
Ki Bum POV
“ huammm “ aku menguap lebar selebar lebarnya, aku sangat lelah dan itulah yang kutahu, pulang dari pengisian acara di Arirang aku langsung tertidur begitu saja. Kulepaskn headseat ku yang kupakai semalaman untuk mengantarkanku ke alam mimpiku bersama my lollipop (?) . kulihat ipodku sudah mati karena kehabisan batrenya. Aku mengambilnya dan langsung mengchargenya. Memasuki kamar mandi, mencuci muka dan menggosok gigiku. Huam~ aku masih saja menguap. Kulihat jam yang tergeletak dengan indahnya di dekatku. Jam 7??? MWOOOO???
TAE MIN????
Aku lupa aku belum menggosokan baju batiknya (?) dan menyiapkan semua makanan untuk semua member. Dan, dan juga makan siang untuk Taemin. Aku segera berlari keluar dari kamar mandi dan kamarku menuju dapur—
“ KALIAN???” sahutku kaget melihat meja makan sudah penuh dengan masakan yan sudah jadi. Kulihat Jinki Hyung dan Taemin telah berada disana bersama jonghyun. “ siapa yang memasak? “
“ Annyeong Hyung, ayo duduk kita sarapan “ ucap Minho yang masih memakai celemek beruang pink milikku, WHAT??? CELEMEKKU!!!!
“ CELEMEKKU!!!!!!!!!!!!!!!!”
“ ah, ige? Mianhae hyung.hehe kupakai “
“ Choi Min Ho!!!’’ teriakku geram
“ sudah sudah ki bum “ tarik Jinki hyung menghentikanku
“ eomma, sudahlah kau sih ga bangun dari tadi “ ucap taemin dan aku mengangguk dan duduk disamping jinki hyung. Aigoo~ tumbenan minho yang masak.karena selama kami di training sampe satu team kaya gini tuh orang ga pernah buat yang namanya memasak.
“ bisa dimakan? “ bisikku pada Jinki hyung. Ia hanya menegak air ludahnya dan menggeleng
“ tidak tahu, kayaknya sih enak bentuknya bagus kok “
“ Ah, aku makan~~~ “ teriak jjong yang mulai memasukan satu sendok penuh spageti kedalam mulutnya. Sedetik kemudian ia memaku dengan indahnya (?)
“ ada apa hyung? “ Tanya taemin “ enak tidak? “
“ ah—“ ucap jjong terbata
“ Hey kalian habiskan ini yah, aku tak mau tahu tak ada yang boleh tersisa “ ucap minho sambil berkacak pinggang dan sedikit memamerkan ototnya tanda kalau ada yang menyisakan makanan akan dihabisinya.
“ aaahh, ma—mashita “ ucap jjong terbata. Aku memandang Jinki Hyung penuh tanda Tanya namun akhirnya ia mengambil beberapa sendok jjajangmyeon dari kuali didepannya (?) begitupula dengan Taemin yang mulai mengambil nasi goreng dari piringnya. Aku hanya mengikuti mereka, namun sebelumnya untuk lebih meyakinkan aku mencium baunya terlebih dahulu. Baru aku mau menciumnya kurasakan sebuah tangan tengah menarik kerah bajuku.
“ andoe, kau tak boleh mencium cium makanan itu tak sopan “ ucap minho dengan tatapannya yang tajam jadi aku hanya mengangguk dan memasukan satu sendok nasgor kemulutku begitu pula dengan member yang lain. HUEKKKKK~ apa ini!!!!
Kulihat ekspresi wajah member yang lain sudah mulai membiru dan Minho tersenyum dengan indahnya disana (?)
“ gimana para hyung dan dongsaengku? Enak ga? “ sahutnya dan kami hanya mengangguk pasrah “ baguslah, habiskan yah, aku mau keluar dulu “ kulihat minho melemparkan my pinky bear dan berjalan keluar dorm sontak aku dan jinki hyung mengambil piring dihadapan kami dan membuangnya ke selokan. Taemin sudah muntah duluan dimeja dan jjong yang kehilangan kesadaran.
“ MAKANAN APA INI!!!!!!!” teriak Onew hyung “ pahit “
“ asin~” sahut taem lemah
“ kecut T.T “
“ nano nano “ ucapku yang sudah terduduk lemas dikursi
“ apa yang tejadi dengan minho? yeobo aku tak mau makan makanan ia lagi “
“ ya! Lee Jin Ki, apa apaan kau “ sahutku kaget karena onew hyung yang tiba tiba berjalan mendekat dan bermanja padaku. Biasanya kan aku yang seperti itu (lho?)
“ Eomma, makan~”
“ ga ada nafsu masuk dapur “ ucapku disertai tangisan membahana jjong dan taemin
TING TONG~~~
“ nuguya? Hyung bukakan pintu sana “ pintaku pada onew hyung. Ia langsung berdiri dan membukakan pintu, kudengar ada suara terjatuh dan teriakan kecil anak kecil. Ada apa? Aku berjalan menuju pintu depan tapi sebelum aku sampai kurasakan sebuah makhluk menabrakku (?)
“ AUWWWW” jeritku kesakitan.
“ eomma kau tak apa?” Tanya taemin yang membantuku berdiri
“ apa, apa itu tadi???”
“ Yoong San “ teriak seorang gadis yang lagsung menarik sesuatu yang bersembunyi di dekat sofa
“ Jin Ah, itu siapa sih? “ Tanya Jinki hyung, mendengar nama jin ah dipanggil aku langsung menengok kearahnya
“ annyeong, mianhae “ ucapnya “ ini—“ kulihat ia menggendong seorang anak berumur 3tahun sekarang
“ APA??? jANGAN KATAKAN IA ANAKMU” teriakku
“ ahni, ia sepupuku. Ah, kalian maukah untuk menjaganya hari ini saja? Aku, sedang ada acara hari ini dengan Ju Yeon. Ayolah, kalian tak ada jadwal hari ini kan “
“ jadwal sih ga ada tapi—“ ucap jinki hyung yang udah mulai menjauh dan ia sudah berada dideket kamar mandi yang jauhnya kira-kira 200M dari Jin Ah (?)
“ kumohon “ ia berbicara dengan puppy eyesnya dan aku akhirnya mengangguk. Kulihat ia berlari kearahku memelukku dan beralih pada yang lain sesudahnya ia undur diri dan hilang begitu saja
“ Hyung, kau yang urus. Aku mau sekolah. Dadah “ ucap Taemin cepat sambil berlari mengambil tasnya dan berlari keluar
“ Ki Bummie. Aku ada dikamar untuk beberapa saat, dadaah “ ucap jinki hyung yang ikutan kabur dengan indahnya. Kulihat jjong yang masih terduduk lemas. Aha!
“ SHIRUH ~~~~~” teriak Jjong, aku mengambil tali dan melemparkan padanya~ ah kena.
~One day in my life~
Author POV
“ ki bum, antarkan aku menjemput taemin “ ucap jinki hyung
“ biasanya kau kan menjemputnya sendiri “
“ antarkan aku sekarang juga “
“ keundae, young san? “
“ ada jonghyun biarkan ia yang mengurusnya. Kkaja “ onewpun menarik tangan ki bum dengan segera
“ Eomma!!! APPAAAAA!!!! “ teriak taemin sambil berlari menghujung (?) kibum dan jinki yang langsung menjadi tontonan semua anak.
“ aish, jauh jauh dariku buat malu saja “ ucap Ki bum dan Taemin langsung melipat mukanya hingga menimbulkan perasaan bersalah pada Kibum
“ Appa, ayo pulang “
“ nde, tapi sebelumnya aku mau potong rambut dulu “
“ baiklah “
Tukang cukur~~~ (?)
Jinki sibuk melihat dirinya yang ada dicermin sedangkan taemin membaca majalah yang ia bawa masih dengan muka yang tertekuk. Key diam tak ada yang bisa ia lakukan, padahal bisanya ia aktif sendiri kaya bebek(?) ga bisa diem.
“ taeminnie “
“ nee, apa hyung? “ sahutnya jutek
“ omo~ kau marah Karen tadi? “
“ ahni, Appa aku mau jajan dulu yah “
“ mwo? Jajan? Ah arra, aku titip susu pisang ya “
“ nde appa “
“ Taemin aku ikut “ rengek Ki Bum
“ kau disini saja Hyung “ cetus Taemin meninggalkan ki bum sendirian dengan menatapnya tak percaya, baru pertama kali Taemin berkata seperti itu padanya. TT-TT. Onewpun hanya bisa melihatnya sambil terkekeh kecil.
~One day in my life~
Seorang namja mengeluarkan ponselnya dari saku blazernya dan langsung mengetik beberapa nomor di tuts ponselnya. Dan Ia menempelkan ponselnya segera mungkin.
“ bagaimana? “ sahut orang yang sedang ditelpon
“ ya Hyung, apa kita tidak keterlaluan? Aku tak enak dengannya. Aku kan ga bisa mendiamkan ia seperti itu”
“ sudahlah kau atur saja. Aku sedang membuat persiapannya”
“ yasudahlah”
“nde “
“ Onew hyung “ panggil Ki Bum dan Onew menoleh kesana tepat saat ia menoleh tak sengaja ki bum yang tak bisa diam malah membuat tangannya sedikit memukul hidung onew dengan majalah yang ia bawa.
“ auw—“ ucap onew kesakitan
“ ya! Appa? Gwenchana? “ ucap taemin yang baru masuk langsung berlari kearah onew.
“ hyung, mianhae ga sengaja. Sakit “
“ hum “ sahut Jinki pelan “ sakit sekali, sepertinya patah “
“ hah, jangan katakan begitu dong, ya hyung jeongmal mianhae “ sahut Ki Bum lagi namun Onew hanya menampilkan wajah BTnya pada Ki bum sambil terus memegang tulang hidungnya.
“ hyung kau parah sekali sih, nanti kalau hidung Appa yang bagus itu rusak gimana!!!” sahut taemin ketus, key hanya bisa menatap mereka tak percaya. Tumben-tumbenan taemin memarahinya seperti tadi dan jinki hyung yang berwajah seperti itu padanya.
Tak lama kemudian, onew yang selesai menggunting rambutnya segera pulang. Taemin hanya terdiam seribu bahasa dan key hanay bisa bingung melhat tingkah kedua temannya yang tiba-tiba seperti itu. Dalam hati ia berpikir ‘separah itukah ia memarahi taemin dan memukul wajah onew hyung hari ini hingga keduanya mendiaminya seperti itu?’ mereka sampai didorm dengan selamat (?) dan langsung masuk ke dalam. Baru beberpa langkah terdengar sesuatu yang pecah karena dibanting. Sontak Key berlari dan melihat Jjong dan Minho yang tengah diamuk masa (*abaikan). Jjong tengah mengatupkan rahangnya kencang sedangkan Minho tengah melihatnya dengan tatapan tak percaya
“ YA! KENAPA KAU BEGITU “
“ KAU YANG MELAKUKANNYA! APA SALAH KU “ teriak minho, key langsung berlari dan menengahi mereka, alih alih berhasil menengahi mereka jjong malah mendorong key hingga ia tersungkur. Dan minho berlari masuk ke kamarnya.
“ apa yang terjadi? “ Tanya onew hyung saat jjong sedikit tenang
“ Minho lagi lagi membuat kesalahan dan melampiaskannya padaku. Aku benci itu dan aku bilang padanya, tapi alih alih ia mendengarkan ia malah marah dank arena kesal aku melempar vas itu “
“ masa begitu saja kau menjadi seperti itu sih? ‘’ Tanya key
“ hyung aku kekamr yah, mau menenangkan Minho hyung. Kasian ia “ dan yang lain hanya mengangguk. Taemin langsun berlari dan membuka pintu kamar.
“ minho tak sengaja kali jjong “ ucap key “ udah maafin ya “
“ andoe “
“ jjong dengar Minho masih labil kau kan lebih tua darinya sudah sewajarnya kau bersabar sekarang kenapa kau tak meminta maaf padanya. Mungkin saja ia tak sengaja melakukannya “ ucap onew menenangkan jjong. Beberapa menit Onew menceramahinya akhirnya jonghyun mengiyakannya dan menyusul minho dikamar.
‘PRANG,BBBUUUM ‘
“ apa tuh “ ucap key kaget
“ ga tahu”
“ mereka bukannya baikan malah bertengkar lagi? “
“ ya! Hyung sudah~~~” terdengar suara taemin yang seperti menahan tanhis “ Uwaaaa, hyung hentikan, jangan jahati minho hyung lagi, jjong hyung “
“ hyung aku tak yakin dengan apa yang terjadi, aku kesana—“
“ anhi, biar aku saja kau disini saja “
“ keundae—“
“ disini atau tidak sama sekali “
“ nde hyung “
Ki bum POV
Lama sekali Onew hyung. Apa ia tak berhasil? Apa sih yang terjadi dengan si jjong dan minho? Aku tahu mereka memang kurang dekat akhir akhir ini tapi masa sampai segitunya? Dan lagi Taemin mereka buat menangis. Lama, aku akhirnya menyusul mereka. Aku membuka pintu kamar pelan. disini gelap sekali dan aku bisa mencium bau asap yang tak enak. Perasaanku langsung tak enak jadi aku segera mencari saklar dan menyalakan lampu. Lampu mulai menyala dan—
“ SAENGIL CHUKA HAMNIDA, SAENGIL CHUKA HAMNIDA, SARANGHANEUN KIM KI BEOM, SAENGIL CHUKA HAMNIDA “ koor semuanya. Aku melihat Nana membawa sebuah kue berhiaskan we love key diatasnya disampingnya Jinki Hyung dan Ju yeon berdiri sambil meniup niup terompet kecl. Aigoo, hari apa ini? Aku saja lupa dengan ulang tahunku sendiri, tapi mengapa semuanya ingat? Aku terharu dibuat oleh mereka sampai tak sadar aku meneteskan sebutir air mata, maklum perasaan saat menjadi seorang eomma ku sedang muncul-munculnya. Hehehe. Nana mencondongkan kuenya kehadapanku dan menyuruhku untk menup lilinnya segera. Jadi tanpa pikir panjang aku langsung meniupnya. HUft~~~
“chukae eomma “ ucap taemin
“ taeminnie, kau tak marah lagi kan? “ ucapku sambil menatapnya serius
“ tentu saja, aku tak bisa marah padamu, kau kan eommaku yang terbaik didunia ini “ sahut taemin sambil memeluk ku dan memberikanku sekotak pink entah apa isinya.
“ makasih banyak semuanya “ isak ku saat semuanya sudah selesai menyalamiku, (lebay mode on). Aku melihat kue yang belum terpotong itu, kuambil pisau dan aku bersiap memotongny. Keundae~aku mau memotong kue dihadapanku dan cepat semuanya mendorong ku hingga aku terseungkur kekue dan menghancurkannya, semua krim menempel dengan sempurna diwajahku.
“ YA!!! LEE JINKI, CHOI MINHO, LEE TAEMIN, KIM JONGHYUN~~~ KUE BUATANKU!!!” teriak Nana dan Juyeon bersamaan. Kulihat Ju yeon mengambil sisa kue dan melemparnya kepada Jinki hyung
“ KALIAAAAANNNN’ teriakku sambil mengambil sisa kue dan melemparkannya pada member yang lain. Alhasil bukannya pada makan kue yang ada kuenya dijadiin bom. TT0TT “ KUE KUUUUUU”
“ hehe, lupakan eomma, kita makan diluar saja “ teriak Taemin sambil menghindari lemparanku. Yaah, sayang juga kuenya. Aku melihat miris kue disampingku dan menhela napas dalam dalam. Yah tak apalah juga, mereka sudah merencanakan ini semua untukku. Satu hari didalam hidupku menjadi berbeda karena ulah mereka semua.
“ Eomma “ panggil Taemin, aku menengok dan—Pluk~!! Kue yang tersisa kembali terlempar kearahku dan aku hanya bisa melihat semuanya berlari menghindar satu sama lain.
“ Saengil Chuka hamnida chagi “ ucap Nana sambil mencium pipi kananku dan kembali berlari.
“ he?’‘ sahutku bingung
~~~~~~~~~
Dibalik layar~
Ting tong~~~
“ nde, kalian datang juga “
“ maaf lama, mana Yoong san?”
“ ada didalam, Mana–? “
“ ige, ayo cepat sebelum semuanya kembali “ sahut Ju yeon “ Jinki belum pulang kan?”
“ belum, kau memang tak SMS pacarmu itu? “
“ ahni, ia tak ada pulsa, biasa leader terkere yang pernah ada, ah minho tolong kau panaskan ini, biar meleleh yah, aku , Nana dan jjong nyiapin kuenya “
“ nde “ ucap minho sambil mengambil beberapa krim warna warni yang biasa untuk menghias kue
Didapur. Selama si Minhorella mencairkan krim, jjong dan 2 orang yang lainnya sibuk menghias.
“ ige “ sahut minho yang sudah datang, ia duduk dan membuka tutup krim tersebut dan memberikannya satu satu pada jjong, Nana, dan juyeon.
“ apa yang harus kita tulis?” Tanya jjong
“ udah tulis apa saja, ingat jangan kau hancurkan kuenya “
“ iye~ ga usah mengingatkan dengan kesalahan ku dulu deh”
“ tulis saja, We Love Key “ sahut Juyeon yang langsung disetujui semua orang. Kue selesai dihias dan semuanya hanya tinggal menunggu key pulang dan mengerjainya dengan acting yang sudah mereka latih. ^0^/. Sedangkan nana dan juyeon sembunyi didalam kamar sembari jagain yong san yang sedang tidur. Suara pintu erbuka mulai terdengar dan bisa didengar minho yang mulai meneriaki jjong dan jjong yang mulai mengatai minho, sedangkan Nana hanya asik ketawa membayangkan kejadian yang sedang berlangsung diluar itu bersama Juyeon.
“ ya! Ada apa, kalian semua berhenti. Minho ada apa? “ teriak Key. Terdengar langkah kaki dan minho memasuki kamar yang disusul oleh Taemin. Didalam kamar minho taemin nana dan juyeon bersiap memakai semua perlengkapan. Nana memasangkan lilin dan Minho membagikan semua topi yang ada. Sedang taemin asik ngutak ngatik petasan (?)
Diluar kamar—
Jinki dengan tenang menasihati jjong hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyusul minho dan meminta maaf padanya. Namun saat ditunggu malah terdengar suara ‘BBBUUM’ yag sangat kencang disertai dengan teriakan dan omelan serta tangisan Taemin. Key yang panik dilarang onew menyusul. Katanya ia hanya akan memperparah jadi biarkan onew saja yang menyusul. Key mengiyakannya namun lama menunggu Onew tak muncul juga jadi ia berjalan mendekati kamar dan membuka ppintu pelan. bau asap tercium, kamar gelap dan ia berjalan menuju saklar lampu. Ia menjepretnya dan—
“ SAENGIL CHUKA HAMNIDA, SAENGIL CHUKA HAMNIDA, SARANGHANEUN KIM KI BEOM, SAENGIL CHUKA HAMNIDA “ koor semuanya. Nana maju membawa kue ditangannya dan kibum yang masih syok hanya bisa meneteskan sebutir air mata (?) dan meniup lilin didepannya.
“ make a wish dulu dong “ sahut Onew
“ ga aku kan islam jadi ga pake acara gitu-gituan “ (*inget siapa lagi yah gw, wkwkwk)
“ chukae eomma “ ucap taemin
“ taeminnie, kau tak marah kan? “
“ tentu saja, aku tak bisa marah padamu, kau kan eommaku yang terbaik didunia ini “ sahut taemin sambil memeluk Key dan memberikannya hadiah. Begitu pua dengan yang lain.
“ makasih banyak semuanya “ isak key, (lebay mode on). Baru key mau memotong kue dihadapannya dengan cepat ke4 member yang lain mendorong key hingga ia terseungkur kekue tersebut dan menimpanya dengan wajahnya.
“ YA!!! LEE JINKI, CHOI MINHO, LEE TAEMIN, KIM JONGHYUN~~~ KUE BUATANKU!!!” teriak Nana dan Juyeon bersamaan.
“ KALIAAAAANNNN’ teriak key sambil mengambil sisa kue dan melemparkannya pada member yang lain. Alhasil bukannya pada makan kue yang ada kuenya dijadiin bom. TT0TT
The end~~
Mianhae, ga nyambung, ga seru, gaje abis dan sebagaimananya lah. FF ini ku buat untuk key yang ultah kemarin (sebenernya mau posting kemarin TT.TT). Tepatnya 23 september.^0^. Semoga ada yang baca, hehe
Ga kerasa sekarang ia sudah umur 20 (itungan sana yah). Semuanya yang baca, doain yah semoga karirnya dan kehidupannya selalu sukses, disayang semua orang, mempunyai pasangan yang akan ia pilih sebagai pilihannya nanti like me (*halah apa sih). ^0^. Menjadi eomma yang baik bagi semua anak SHINee
Yoo, sekian dari saya. Gomawo yang udah baca,
Ahem ehem, seperti biasa bagi yang baca, please leave a comment~
Sankyuuuu~~~
Broken strings~
Staring cast :• Kim Ki Bum
• Im Jin Ah
• Lee Jin Ki
• Lee Ju Yeon
~Let me hold you for the last time~
Kibum POV
Hujan turun dengan tenangnya, membiarkan tanah yang mengering menjadi basah. Sejuknya udara mengalun menghampiriku. Aku tengah terduduk didalam café, menyesap segelas capucino sambil memandang lurus kedepan. Seorang yeoja tengah berdiri disana, keluar dari sebuah gedung. Sebuah senyuman merekah diwajahnya. Ia membuka payung merahnya dan berjalan melangkahkan kakinya kesebuah genangan air dihadapannya. Ia tertawa lepas dan berputar. Berputar dan memainkan payungnya, sesekali ia melihat keangkasa dan terdiam. Merentangkan tangannya dan menghirup udara ditengah hujan
Seminggu kemudian~
Titik hujan turun kembali hari ini, Aku masih teringat dengan senyuman yeoja itu, yeoja yang kutemui beberapa hari lalu di depan café. Entah kenapa sampai sekarang aku masih mengingat wajahnya dan senyumannya itu. Setiap hari hujan, aku selalu mengingatnya.
“ Kim Ki Bum, apa yang kau lakukan?” ucap temanku sekaligus sahabat terbaikku Jinki “ kau selalu melamun saat hujan turun, ada yang kau pikirkan?”
“ ani “
“ ya! Kau selalu berkata demikian namun sorot matamu tak mengatakan demikian, sudahlah ki bum aku berteman denganmu bukan sehari dua hari. “
“ ya! Jinki siapa juga yang berkata aku berteman denganmu sehari dua hari? Kau gila? “
“ aish, kau selalu seperti itu saat aku bertanya. Lupakan itu sekarang. Sekarang bisakah kau membantuku? Pesanan banyak berdatangan dan aku membutuhkan bantuanmu di dapur “
“ ah, arraseo Hyung “ sahutku sambil berjalan menuju dapur. Diluar hujan masih terus menetes dengan tenangnya.
Author POV
“ ya! Hujan turun lagi “ ucap seorang yeoja ceria
“ ya! Im Jin Ah, aku heran apa yang kau suka dari tetesan hujan ini? Membawa keberuntungan juga tidak yang ada hanya banjir dan basah “ ucap seorang temannya
“ Juyeon-ah, kau ini selalu sentiment dengan hujan. Jangan seperti itu, kau bisa memakai payung sehigga kau tak basah bukan “
“ hah? Kau pikir payung bisa menanggulangi hal itu? Percuma aku juga akan tetap basah tahu”
“ aish, sudahlah, hehe~ Ju Yeon. Kau tidak lapar?”
“ nde, aku lapar. Kau mau mentraktirku?” dan yeoja itu menggeleng cepat namun sedetik kemudian ia tersenyum
“ aigoo, ayo kita ke blue café “
“ no money, no blue café you know “
“ ada diskon khusus untuk hari ini, aku bisa mentraktirmu. Keundae hanya untuk hari ini “
“ Omo~ kuraeyo? “ ucapnya dan Jin Ah mengangguk mantap “ oke, let’s go “
“ nah begitu dong dari tadi semangat “
“ selamat datang~ “sapa pelayan, Jin Ah tersenyum pada sang pelayan dan menarik tangan Ju Yeon duduk disebelah jendela. Ia tersenyum, seorang pelayan datang dan menanyainya pesanannya.
“ ada yang bisa kalian pesan agaeshi?” senyum namja pelayan itu
“ nde~ segelas capucino dengan cheese cake, ju yeon kau apa?”
“ uhm, lemon tea dan cupcake yang ini saja “
“ baiklah, kalian bisa menunggu. Saya permisi “ sahut sang pelayan undur diri
Jinki POV
“ selamat datang~” sapaku pada dua tamu yang baru saja duduk itu. Dua orang yeoja, yang kelihatannya baru pulang dari belajar kelompok karena aku bisa melihat tumpukan buku yang mereka bawa. “ ada yang bisa kalian pesan agaeshi? “
“ nde~ segelas latte dengan cheese cake, ju yeon kau apa?” ucap yeoja berbaju biru langit itu. Yeoja yang cantik
“ uhm, lemon tea dan cupcake yang ini saja “ aku beralih melihat yeoja yang ada dihadapannya, omo~ neomo yeoppo. Aku melihat wajahnya sebentar dan langsung menulis pesanan mereka
“ baiklah, kalian bisa menunggu. Saya permisi “ sahutku dan aku undur diri. Mereka 2 yeoja yang sangat manis. Ju yeon, wajahnya sangat lembut. Rambutnya tergerai panjang bewarna hitam, matanya bulat dengan kulit yang putih. Aku masuk kedapur dan kutemui Key.
“ latte, lemon tea. Cheese cake dan cupcake yang ini “ ucapku dan kulihat key langsung bergerak mengambil bubuk latte dan mengolahnya. Sambil menunggunya aku beralih mencari bangku dan duduk tak jauh darinya dan memandang dua gadis tadi. Ju yeon tengah tersenyum. Jeongmal, dia sangat cantik senyumnya sangat indah.
“ ya, Jinki hyung, ini “
“ nde, eeeh. Kibum “ panggilku “ kemari “ sahutku dan menarik Key kedekatku
“ waeyo hyung “
“ kemari, lihat dua yeoja yang ada disana?”
“ nde hyung ada ap–? Hah, jincha. Niga—“
“ ada apa? “
“ ani—“
“ cantik tidak?”
“ nde, hyung “
Kibum POV
“ kemari, lihat dua yeoja yang asda disana? “ Tanya Jinki hyung dan aku mengalihkan pandanganku menuju tempat yang jinki hyung tunjuk. Aigoo~ sebentar, bukankah ia yeoja yang kulihat minggu lalu? Yeoja berpayung merah itu?
“ niga—“ ucapku terputus
“ cantik tidak “
“ nde “ sahutku yang masih shock melihat yeoja yang duduk disana. Ia tengah memakai baju biru langit sama seperti yang kulihat waktu itu, senyumannya . ia bersama temannya hari ini, aku hanya memperhatiknnya dari jauh, kulihat Hyung mengantarkan pesanan mereka dan gadis itu tersenyum. Yeoja yang sangat ceria.
“ Kibum, café au lait 3, macchiato 1,dry cappuccino 2 “ teriak hyung dan aku berjalan menuju penyimpanan biji kopi yang lain dan mengolahnya.
♫♫♫❤❤❤ Broken Strings ❤❤❤♫♫♫
Jin Ah POV
Hari yang indah, kupandangi langit biru diatas sana . tak ada hujankah hari ini? Aku berharap setidaknya hujan turun. Kulihat Ju Yeon dihadapanku tengah sibuk mengisi tugas tugasnya dan berbicara entah apa maksudnya.
“ Jin Ah “ panggilnya
“ wae?”
“ kau sudah minum obatmu?”
“ tentu, hey Juyeon. Mau ke café lagi? Segelas latte dan cheese cake”
“ kau senang sekali sih minum disana. Ada apa? “
“ tak ada apa-apa, hanya saja, latte buatannya berbeda dengan yang lain. Lembut dan hangat “
“ bukankah semuanya seperti itu? Creame dan hangat “
“ bukan begitu, kau harus mencobanya. Makanya jangan hanya minum lemon tea “
“ apa kau yakin seenak itu? Kau tahu aku tak terlalu menyukai semua jenis kopi “
“ yang ini lain “ sahutku menyakinkannya “ kapan kita kesana?”
“ baiklah sehabis pekerjaanku selesai. Bagaimana?”
“ baiklah “
Ki BUm POV
Aku berjalan menuju halte, berdiri disana menunggu bus tujuan datang. Kelas telah selesai dan sekarang saatnya untukku membuka café. Mungkin Hyung sudah membukanya dari tadi karena sekarang sudah pukul 2 siang dan ia sudah menyeleaikan kelasnya dari 2 jam yang lalu. Aku melihat lurus kedepanku ketika kulihat seorang yeoja dengan jaket bewarna orange kalem itu berdiri disana, menunggu jalanan kosong untuk menyebrang. Rambutnya yang cokat ia ikat tinggi diatas, bergelombang. Kulihat ia tengah menelpon seseorang. Bus ku sudah datang namun, aku sengaja melewatkannya. Menunggu hingga yeoja itu berada disebelahku.
Jin Ah POV
Aku melihat kanan-kiriku memastikan tak ada kendaraan yang lewat dan aku berhasil menyebrang.
“ nde Juyeon. Aku sedang dijalan sebentar lagi sampai. Kau sudah di café itukah? Aigoo,Mian “ ucapku pelan. aku berbalik memandang jalan yang tadi kulewati dan menunggu bus. Sial, bus yang mau kunaiki baru saja lewat dan aku tak sempat mengejarnya lantaran barang bawaanku dan telpon dari Juyeon. Kupandangi seorang namja disampingku. Seorang Namja yang tampan, hanya saja wajahnya terlihat dingin. “ iya juyeon sayang bersabarlah aku sudah mau sampai “
Tess!!
Kurasakan tetes air turun sekali lagi dihadapanku.
“ wae? Ah Juyeon apa disana turun hujan?” aku menutup sambungan telponku dan kuulurkan tanganku menuju tetesan air hujan. Dingin. Namun aku menyukainya.
Ki Bum POV
Hujan turun lagi, memang sulit juga keluar keluar dimusim yang seperti ini. Kulihat yeoja yang berada Sdisebelahku. Ia mengulurkan tangannya mengenai tetesan hujan tersebut dan ia tersenyum cerah. Bus datang dan ia menghentikan kegitannya. Buru-buru ia langsung menaiki bus tersebut.
Tek~
Aku berada dibelakangnya dan kulihat ia menjatuhkan sesuatu. Aku sedikit menjongkok mengambil barangnya yang terjatuh. Gelang charm berbentuk kunci. Pintu bus hampir tertutup aku langsung saja melompat kedalam. Bus penuh hari ini sehingga aku tak mendapat temoat duduk. Terpaksa aku berdiri. Kulihat yeoja tadi juga tengah berdiri ditengak kesesakan manusia ini. Aku berjalan susah payah kearahnya dan sedikit membuatkan jarak untuknya agar ia sedikit leluasa bergerak.
“ ah, gomawo “ sahutnya dan aku tersenyum.
Tujuanku sudah dekat, aku menekan tombol didekat pintu dan pintu segera terbuka. Tak kusangka yeoja tadi juga turun disini. aku membiarkannya turun lebih dahulu setelahnya aku baru turun. Hujan masih menetes. Ia mengeluarkan payung merahnya dan melangkah.
“ ah, kau mau kemari juga “ ucapnya lagi “ tak membawa payung?” dan aku menggeleng. Ia tersenyum dan melangkah kedekat ku dan memayungiku juga. Kini kami berada didalam satu payung. “ kau akan basah jika tak meneduh “
“ gamsahamnida”
“ jadi kau juga suka kemari?” tanyanya. Kami sudah turun dari bus dan menunggu jalanan sepi untuk menyebrang dan berjalan menuju café.
“ya, aku bekerja disini “
“ mwo? “
“ ah,ani~ kau suka sekali kemari “
“ uhm, aku suka tempat ini. Juga makanan yang ada disini, latte yang membuat ku bersemangat “
“ benarkah? “
“ ne, sekali kali aku ingi beguru pada kokinya, hey kau tahu ia? “
“ ya, aku tahu. Kau mau minta ajarin dengannya? “
“ kalau tak keberatan “ sahutnya sambil tertawa kecil. Tak terasa kami sudah ada didalam café, ia kembali tersenyum dan pamit. Kulihat ia menuju bangku yang biasa ia tempati, temannya sudah ada disana. Ah mungin itu Juyeon.
“ Ki Bummie “
“ nde?”
“ kau sudah mengenal yeoja itu? “ sahut Jinki hyung yang langsung menyergapku
“ ani, kau menyukainya ya hyung? “
“ anhi~ ukan dia, yang satu lagi. Kenalkan ia padaku. Namanya Juyeon bukan? “
“ entahlah mungkin saja, yasudah hyung aku ganti baju dulu. Gomawo kau tadi mengambil alih tugasku dulu “
“ nde, gwenchana “
Satu latte dan cheese cake, biasanya ia membeli ini bukan? Aku membuatnya dan segera mengantarkannya. Kulihat Jinki hyung menatap ku bingung, yah maklum aku tak pernah keluar dari dapur. Mungkin sebulan aku hanya akan keluar dari sana beberapa kali saja.
“ ki bummie, waeyo?” Tanya Jinki hyung dan ia mengikutiku
“ segelas latte dan cheese cake, silakan “ sahutku
“ ah, goma—kau “ ucapnya “ serius bekerja disini “
“ koki disini ^^ “ ucapku dan ia kaget mendengarnya. Kulihat temannya sedikit menendang dirinya dan ia masih menatapku
“ omo~ jadi kau???”
“ keurayo, kapan mau kuajari? “
Tbc~
The Paradise of light and shadow part 6
Cast :
♪ Ham Eun Jung as Shim Ha Ra
♥ Kwon Lae di as Herself
♫ Cho Eun Hee as Herself
♪ Kwon Ji young as Ryu Serazawa
♥ Choi Si won as Han Ji Wook
♫ Lee Jin Ki as Shim Jun Su
♪ Kim Hyun Ah as Yuna Serazawa
Others
- Lee Sun Kyu as Lee Sun Hye
Eunhee POV
Aku sibuk mencari sayuran yang hendak aku masak malam ini, tadinya aku berniat untuk menginap dirumah Hara tapi aku pikir pikir jika aku menginap dirumahnya bersama laedi ia tak akan bisa bersama dengan Jaesun si perangkai bunga itu. Jadinya aku batal menginap. Sebenarnya faktornya juga karena aku mau mengerjakan tugas yang menumpuk. Karena kemarin Laedi salah membuat Desain aku harus membetulkannya. Maklum di team kami, kami bertiga memakai sistem putar putar (*apa dah???) kalo ada yang salah anggota lain mesti membetulkannya dan pas sekali minggu ini giliran ku yang harus bertugas. Jadi aku baru saja mau melangkahkan kakiku masuk kedalam toko cat (berhubung catku habis) tiba-tiba saja seorang namja menyenggolku hingga membuat kain yang kubawa terjatuh bersamaku. Ah, tidak hanya kain ku yang jatuh karena tiba-tiba aku merasakan seseorang menangkapku sebelum aku mencium tanah yang tak lebih jauh dari 5 cm itu.
” Ah Gwencana yeo? ”
” nde ” sahutku sambil melihat orang yang tengah membantuku berdiri. AIGO! Dia seorang namja yang sangat keren.
” Mian, tapi kau sedikit menghalangi jalanku ” sahutnya dan aku hanya bisa melihat senyum sinis diwajahnya
” Tak sebaik yang kupikirkan ” sahutku
” Wae? ”
” ah, Ani~ ” sahutku dan aku sedikit menyingkir agar ia bisa lewat
” thank’s ” sahutnya sambil melemparkan senyumnya sekali lagi
♫ ♫ ♫ ♫ ♥♥♥♥ ♫ ♫ ♫ ♫
Laedi’s POV
” Ya! Bukankah kau Yuna? ” sahut ku saat melihat seorang Yeoja yang tengah terengah engah disudut jalan
” ah, Laedi ssi ” sahutnya, ternyata aku tak salah orang. Aku bisa malu jika salah memanggilnya
” sedang apa kau disini? Kenapa kau kecapaian begitu? Habis dikejar dogi atau apa? ”
” aku? Ah mengejar adikku ia benar benar pelari yang cepat ”
” adikmu? ”
” iya ”
” oh kau punya adik? ”
” punya, ia juga pindah kemarin. Kau tak tahu? ”
” ah,aku hanya tau kau saja yang pindah yang kutahu 2lagi namja tapi aku belum melihat mereka ”
” salah satunya adikku ia masuk kelas 2.5 ”
” ah aku di kelas 2.1 ” sahutku ” berbeda beberapa kelas ”
” oh, ya dia memang tak bisa terkenal dengan cepat ”
” apa maksudmu? ”
” ah, Anio. Laedi ssi kau mau kemana? ’
” pulang, aku mau mandi dan makan. kau masih mau mengejar adikmu ? ”
” iya, bisa gawat jika ia sendirian ”
” adikmu begitu manjakah? ” tanyaku refleks dan ia hanya tersenyum
” ah, tidak tidak,,hanya saja gawat saja jika aku tak ada didekatnya saat ia berada diluar sana ”
” lho memangnya kenapa? ”
” ah tidak apa apa ” sahutnya dan kulihat raut wajahnya berubah kupikir kenapa baru saja aku mau menanyakannya ia malah berteriak.
” RYU KEMBALI ” teriaknya dan aku melihat kemana suaranya ditunjukan
Dan aku melihat seorang namja yang tengah memasang wajah tertangkap basah tersenyum kecut pada Yuna. Jya??? Jadi ini adiknya Yuna ? wajahnya sangat imut, mereka memiliki pandangan yang sama. Aku menatap Yuna yang tengah mencoba untuk berlari sedikit dan manangkap si adik yang sudah mau berlari lagi.
” Ya! Kau kekanak kanakan sekali ” sahutku saat melihat namja yang bernama ryu itu mau berlari lagi. Dan sayangnya ia berhenti dan menatapku heran
” Noona siapa Yeoja ini? ” sahutnya. Berbeda dengan Yuna sang adik lebih sering mengatakan sesuatu yang berbau korea (*berbau???)
” ya! Dari mana kau pelajari kata-kata itu ” sahut Yuna dan si adik hanya mencibir
” ini adikmu? ” tanyaku dan Yuna hanya tersenyum
’’ iya, adikku yang tak tahu diri. Ryu kenal kan ini temanku ”
” nde~, Choneun Ryu Imnida ” sahutnya sopan
” Kwon Laedi ” sahutku
” Laedi Noona ” sahutnya dan aku tertawa terbahak bahak mendengarnya mengatakan Noona padaku
” kenapa kau tertawa ? ” tanya Yuna
” adikmu memanggilku Noona? Hey dengar aku ini masih muda tau. Umurku baru 17 itu juga agustus nanti”
” Wae? Kau sama denganku? ”
” siapa yang bilang aku berbeda? ”
” kupikir kau??” sahutnya
” aku mengenal kakakmu bukan bearti aku seumuran kan ” sahutku
” Ya! Ya! Ya! Hentikan obrolan ini. Aku merasa seperti orang tua disini ” saht Yuna
” de~ ” sahutku
” dan kau Ryu, kau tak boleh pergi tanpa memberitahuku lagi. Aku bisa gila jika Oka-san menelpon dan ia ingin mendengarmu tapi kau tak ada didekatku ” sahutnya ” kau tau dia pemarah dan aku selalu jadi pelampiasan” sahutnya dan aku sedikit heran dengan keluarganya. Sangat Aneh
” noona bisakah kau sedikit berbohong? ”
” sedikit? ” sahut Yuna ” jangan panggil aku noona, aku merasa aneh dengan itu ”
” kau ini sedang tinggal di korea loh ” sahutku yang aneh ”ah jam 5, mian aku duluan yah. Aku harus pulang cepat. Dah~ ” sahutku yang langsung melengos pergi meninggalkan dua saudara itu
♫ ♫ ♫ ♫ ♥♥♥♥ ♫ ♫ ♫ ♫
Hara’s POV
” ya! Hara kenapa kau menyuruh Hyumin kesini tadi ” sahut kakakku. Baru saja aku mau menaruh sepatuku ia sudah datang sambil menanyakan hal ityu. Ah ia benar, hyumin neesan. Mana ia ? aku tak melihat ia
” Niisan, mana ia aku tak melihatnya? ”
” hey aku bertanya padamu loh ”
” oh, yayaya… aku tau ia sudah pulang dasar Neechan ”
” Ya! Shim Hara ”
” ah, ara ara. Aku menyuruhnya untuk menemanimu ”
” untuk apa? ”
” dia jago masak loh, kaukan belum makan ”sahutku
” aish, kau ini ”
” lantas kenapa ia pulang? ” sahutku dan Oniisan hanya terdiam. Ah aku tau jawabannya jika tak ada pengganggu Hyumin tak akan pergi
” jadi Miyoung kesini ” sahutku dan ia mengangguk ” baiklah jawaban diterima ” sahutku dan aku melangkahkan kakiku kekamar, menyambar handuk dan mandi. Setelahnya aku menyiapkan makan malam dan kami makan tanpa banyak bicara. Aneh juga biasanya Junsu Niisan tak pernah seperti ini. Ia pasti banyak cerita apapun itu
” ne, niisan ada sesuatukah ? ” sahutku
” ah, tak ada,. Hey Hara, bisakah mulai sekarang kita menjadi real Korea? ”
” maksudnya? ”
” nama kita sudah kita ganti jadi nama korea kita dan membuang nama nihon kita tapi kenapa gaya bahasamu masih sama seperti itu ? ”
” ah, ne~ ” sahutku gelagapan ” demo, Niisan apakah ini salah?”
” tidak juga , tapi aku selalu dibandingkan dengan sena karena hal ini ”
” ah, SunHye Unnie ”
” kau memangilnya Unnie kenapa tak memanggil Hyumin Unnie juga? ”
” loh, niisan kau tak tahu Hyumin itu menyukai kebudayaan jepang dan orangnya? ” sahutku sok polos ” dan kalau tak salah Jonghun juga ada turunan jepangnya bukan? ”
” hah? Apa? ”
” ah, tak apa ” sahut Niisan ” aku selesai, aigo~ aku mau kekamar ”
” ya? ”
” kau bereskan ya dongsaengku tercinta ”
” Ya! Shim Junsu??? Aku sudah memasak, giliranmu dong ”
♫ ♫ ♫ ♫ ♥♥♥♥ ♫ ♫ ♫ ♫
Junsu’s POV
” Sena’s speaking ” sahut suara diseberang
” speking speking, sparepart iya dah ”
” Ya!!! Shim Junsu, apa maksudmu ” sahut Sena marah ” ada apa? ”
’’ hey ”
” apa? ”
” bagaimana kabar Wang sa baek itu (*nama asli yuyun) ” sahutku pelan (*Jeduak!!! )
” hah? Ya! Junsu ada apa denganmu apa yang sebenarnya ingin kau tanyakan ? ”
” hum~ ”
” bisa lebih cepat? ”
’’ ah~”
” atau kututup ” sahtnya sambil menghitung
” Ah, iya iya ” sahutku
” jadi apa? ”
” ah, tak jadi saja dah mending cari sendiri ”
” lalu? Buat apa kau menelponku? Ya! Apa kau kangen padaku? Kau rindu padaku sampai kau ingin mendengarkan suaraku? Kau mau tau aku sudah makan atau tidak? ”
” hah? Untuk apa ” sahutku ” kau ada ada saja ”
” lalu? Sudahlah Junsu aku tau ada yang sedang mengusik pikiranmu. Jadi apakah itu?”
” ah, lebih baik aku tanyakan padamu atau cari sendiri? ”
” entahlah ”
” kau kasih aku pendapat ”
” Ya!! Babo ” sahutnya
” ah, arrasseo. Aku bertanya padamu saja ”
” lantas? ”
” uhm~ ” sahutku pelan dan Sena mulai menggera, lagi ” arraseo, jangan tertawa ”
” apa? ”
” ne~ apakah Jonghun itu orang jepang? ”
” hah? Kau tahu dari mana? ” sahtnya geli. Aku tau ia sudah mulai mau tertawa “ Hahahaha “ dan benar saja
” hey, Sena” sahutku ” kau janji untuk tak tertawa. Remember it? So, Jonghun?? ”
” ah, arraseo, untuk dikatakan jepang sih ga tapi memang sih ia ada turunannya. Kalau tak salah kakeknya ”
” hah? Bukankah kau pernah bilang Hyumin sedang menyukai seorang yang sedikitnya memiliki darah jepang? ”
” aku tak pernah bicara itu ”
” lalu? ”
” apa? ”
” ah sudahlah, baiklah kalau begitu. Sudah malam aku mau tidur ”
” baiklah” sahtnya ” Jya ne~ ” dan telponpun terputus
TBC~
The Paradise of light and shadow part 5
Cast :
♪ Ham Eun Jung as Shim Ha Ra
♥ Kwon Lae di as Herself
♫ Cho Eun Hee as Herself
♥ Kim Ki Bum as Kim Jae Sun
♫ Lee Jin Ki as Shim Jun Su
♫ Choi SooYoung As Ham Hyu Min
♥ Park Gyu RI as Park Sang Hyun
Others
- Tiffany as Jang Mi Young
- Song Seung Hyun as Song Lo Ki
- Lee Sun Kyu as Lee Sun Hye
- Koike Teppei as Kazuki Irezawa
Junsu’s POV
“ Junsu ssi? Apa Hara ada? ” sahut Hyumin, kulihat ia sedikit tergesa gesa. Aku bisa melihat keringat mengucur di keningnya
’’ kau kelihatan lelah, masuklah ” sahutku
” ah, de~”
Kami melangkah masuk keruang tamu dan aku mempersilakan Hyumin duduk dan aku pergi kedapur untuk membuat segelas es jeruk . aku ingat Hyumin menyukai es jeruk. Jadi aku bersiap membuatnya.
” jadi ada apa? ” sahutku sambil memberikannya segelas jeruk dingin
” gamsahamnida junsu sshi ” sahutnya ” Hara menelponku tadi, suaranya terdengar cemas dan menyuruhku segera kerumahnya ”
” Hara? ”
” entahlah apa maksudnya kupikir ada masalah disini ”
” cih, anak itu ”
” jadi apakah ada masalah? ” sahtnya lagi ” kau tak apa ? ”
” ah, iya tak apa. Apa maksudnya anak itu sih ”
” entahlah aku juga tak terlalu mengerti hal itu, jadi Junsu ssi—” baru ia mau menyelesaikan kalimatnya bel berbunyi kembali membuatku ingin mengutuk orang yang menekan bel itu.
” ah, mian, tapi aku—” sahutku dan dia tersenyum
” tak apa, bukalah tak baik membuat tamu menunggu lama diluar ” sahutnya dan ponselnya berdering
” baiklah kau tunggu disini sebentar ” sahutku lagi dan ia tersenyum dan membuka flip ponselnya
” yeobseo ” sahutnya ” Jonghun sunbae ”
Aku membuka pintu dan kulihat Miyoung berdiri disana. Refleks Aku langsung menutup pintu depanku lagi sampai kudengar suara Hyumin dibelakangku.
” Junsu ssi. Aku harus—” sahutnya dan aku masih menahan pintu dari Miyoung yang menggenggam erat daun pintu dan memaksa masuk ” ada siapa? Kenapa tak disuruh masuk ” sahutnya
” itu—”
” Junsu~” teriak miyoung yang berhasil masuk dan memeluk Junsu dari belakang.
’’ ah, Miyoung ssi ” sahutnya
” ugly sedang apa kau disini ” sahut Miyoung yang melepas pelukannya dariku.
” Miyoung hentikan ucapanmu ”
” biarkan saja, Junsu ssi aku harus pergi sekarang. Aku lega tak ada apa-apa disini ”
” ah, kau sudah mau pulang? ” sahut ku yang sudah melihat Hyumin bersiap memakai sepatunya
” maaf, ada tugas yang harus kuselesaikan ”
” tugas? Aku bisa membantumu ” tawarku
” ah, tak usah. Jonghun sunbae akan membantuku, aku permisi ” sahutnya sambil membungkukkan badan dan berlalu pergi
” hya, wanita jelek itu bisa laku juga ” sahut Miyoung. Aku menatapnya marah
” Apa yang kau kau katakan ” sahtku kesal
” aku mengatakan wanita buruk rupa itu bisa laku juga? Memangnya salah, hey Oppa, aku lapar berikan aku makanan ” sahutnya manja dan aku menarikknya keluar dari rumahku dan sedikit mendorongnya
” Pergi dari sini, aku tak mau melihat wajahmu ” sahutku kasar dan aku menutup pintu rumahku dan menguncinya. Astaga aku benar benar kesal hari ini. Dan bodohnya aku tak terlalu mengerti mengapa aku sekesal ini. Aku mengambil ponselku diruang keluarga dan menekan angka 11 dan segera menghubunginya.
” Yeobsseyo ” sahutnya
” Sena, bisa kita bicara ” sahutku buru-buru. Ada sesuatu yang aku harus tau jawabannya
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
” hah? Apa? Jonghun? Memangnya kenapa? Kau ada masalah dengannya ” ucap sena. Kini ia tengah duduk dihadapanku dengan majalah yang masih tergenggam ditangannya” aku hanya bertanya Sena ”
” ah, baiklah bertanya ”
” jadi? ”
” apa? ”
” hubungannya dengan Hyumin ”
” ah, entahlah haruskah aku memberitahumu? ”
” tentu saja, dan jangan berbohong karena aku tau kau dekat dekan Hyumin ”
” aish, kau ini ”
” lalu? ”
” baiklah, dari semester pertama Jonghun memang sudah mendekati Hyumin. Aku juga tak terlalu mengerti sih, tapi jika kau melihatnya sendiri mungkin kau bisa bilang mereka berdua sangat dekat dan mungkin saja memang sedang pacaran ” sahut Sena
” sedekat itukah? ”
” uhum, dia sering menghampiri Hyumin ” sahut Sena ” ah, tenang saja Hyumin tak menyukainya kok. Ada yang hyumin suka. Dari sma malah, masa kau tak sadar, kaliankan dekat saat SMA ”
” ah, benarkah? Siapa? Hey aku tak begitu dekat dengannya bukan. Kau lupa”
” haruskah kuberitahu? ”
” harus ”
” malas ah, kau cari tahu sendiri saja. Ah ya, tapi mungkin saja Hyumin bisa menyukai Jonghun kalau namja yang Hyumin suka tak berbuat apa-apa. Lagipula menurutku lebih baik Hyumin menyukai Jonghun dari pada Namja centil itu ” sahut Sena
” apa sih maksudmu ? Namja Centil?”
” tidak ada ” sahut Sena ” ah, mian aku harus pergi sekarang ”
” Mwo? Kau—”
” Wang YuYun menungguku sekarang di toko buku ”
” Ah, Araaseo kau lebih mementingkan ia sekarang dari pada sahabatmu ini ”
” Ya! Shim Junsu jangan mengatakan hal yang aneh aneh. Kau dan Hyumin sama saja sih. Sudah yah, aku dan yuyun tak ada apa-apa ”
” ah, Arraseo. Sudahlah sana pergi ”
” baiklah. Jyane~ ”
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Hara’s POVHari semakin petang dan semua pekerjaan telah diselesaikan dengan baik. Aku menatap bunga yang ditata oleh Jaesun, sungguh indah. Benar benar cocok dengan desain ruangan ini. Bunganya terjatuh sempurna dengan pencampuran teknik warna yang menarik. Buatan Kazuki juga tak kalah bagusnya, menunjukan sebuah ke eleganan seseorang. Begitu tegar. Walaupun begitu entah kenapa aku lebih menyukai bunga milik JaeSun. Bunganya terlihat tenang dan begitu menggambarkan Jaesun. Bunga yang polos dan jujur.
” Ya! Shim Hara kau tak mau pulang ” sahut Loki
” ah, ya. Mana Laedi dan eunhee ”
” mereka duluan ”
” Mwo? Katanya mereka mau menginap ” gerutuku dan ponselku langsung berdering
” Halo, Hara ini aku eunhee. Aku dan laedi batal kerumahmu yah. Minggu depan saja. Simpan ceritamu. Aku ada urusan penting dengan Laedi. Dadadahh.. jangan kangenin aku. Muah!!” sahutnya dan telpon terputus
” hah, dasar anak ini selalu sesuka hatinya ”
” ada apa? ” tanya Loki
” ga kok ”
” mau kuantar pulang? ”
” ah tak usah ”
” Hara ssi ” panggil seseorang dan aku menengok kearah suara itu. Jaesun?
” ya? ”
” kami mau pulang. Kau tak apa sendirian? Perlu kuantar ? ”
” ah tak usah ”
” tak apa,aku membawa sepeda yang kutaruh dimobil kau mau kuantar? ”
” kau yakin tak akan tersesat lagi? ”
” tentu ”
” baiklah kalau begitu ” sahutku sambil setengah berlari menghampiri Jaesun
” hey hara ” panggil Loki ” aish, anak ini. Kenapa ia tak mau kuantar sih ”
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
” Wae? ” sahut Sanghyun kesal ” Waeyo? ”” apa sih? ” sahut Kazuki yang risih dengan gumamam Sang Hyun
” kenapa ia malah pergi dengan yeoja itu? Ia yeojachingunya kah? ”
” maksud kau ini apa sih? ”
” kalian lihat ia malah bersepeda ria dengan yeoja itu. Dia kenapa sih ”
’’ sangHyun ssi, apa masalahnya denganmu? ” tanya Kazuki ” biarkan lah, itu hak ia, JaeSun melakukan apa yang ia inginkan, itu tak salah ”
’’ Ya! Kazuki-a~ kau ini, kenapa kau tak sebal sih ”
” tentu saja aku tak sebal. Wong aku cowok ” sahut Kazuki ” buat apa aku cemburu seperti dirimu?”
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Aku menikmati hembusan angin yang menerpa wajahku. Sesekali aku melepaskan tanganku dan merentangkannya untuk mengambil udara segar yang berhembus.Aku bingung sendiri saat menyadari aku tengah dibonceng oleh Jae sun. Aku sendiri bingung kenapa aku meng-iyakan ajakannya. Padahal kalau dipikir pikir mendingan aku bareng dengan Loki yang sudah kukenal lama dari pada dengan Jaesun yang baru kutemui kemarin. Entahlah jika memikirkannya aku bingung sendiri tapi yang kutahu tentang Jaesun adalah, pertemuan pertama kami, dia membuatku kembali ke masa lalu yang sangat kurindukan. Aku merasa bertemu dengan Jaesun memang sudah ditakdirkan. Jaesun mengayuh sepedanya sekuat tanaga dan berteriak kencang saat menuruni turunan. Aku tersentak dan tertawa. Hari ini memang sangat menyenangkan. Untungnya semalam Laedi menyuruhku datang kesekolah. Kalau tidak aku tak akan pernah bertemu dengan Jaesun seperti sekarang ini.
” Ya! Itu rumahku. ” sahutku saaat melihat rumahku yang tinggal beberapa baris lagi
’’ ah, yang itukah?” sahutnya dan aku mengangguk
” Gamsahamnida ” sahutku dan ia hanya tersenyum. Aku heran, ia lebih suka tersenyum dan manggut manggut jika menanggapi sesuatu dari pada bicara
” baiklah, kalau begitu aku permisi ”
” kau tahu jalannya kan? ”
” aku sudah menghapalnya tadi ” sahutnya sambil tersenyum. Oh My, aku baru sadar ia memiliki senyuman yang bisa membangkitkan semua orang yang telah tiada (*maksud lo???)
” oh baiklah ” sahutku ” kau hati-hatilah dijalan ”
” uhum ” sahutnya ” tentu saja ” sahutnya dan ia kembali mengayuh sepedanya
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Jaesun’s pov” ah, Hyung ” sahutku ditelpon saat melihat nama yang tertera di ponselku ” Anio~,aku baik baik saja. Hah? Ah, arrasseo ah ya Hyung, tanggal 25 nanti mungkin aku tak bisa pulang. Banyak yang harus kuselesaikan disini, aku tahu ”
” ya! Kim JaeSun aku mau bicara dengan mu ”
” SangHyun? Ada apa? ” tanyaku yang kaget melihat Sanghyun tengah berdiri disana dengan tangannya yang ia tolak pinggang. Menatapku aneh
” Waeyo? ”
” kau dan Yeoja itu, kau … Yeojachingu? ”
” hah? ” sahutku kaget ” kalian benar benar ada ada saja. Tadi Kazuki dan Sooyeon yang bertanya sekarang kau. Tak ada habisnya ”
” lalu apa yang benar? ”
” yang benar aku bertemu dengannya kemarin dan ia menolongku yang salah jalan. Apa kah kau mengerti? ”
” aku mengerti tapi aku tak sepenuhnya bisa mempercayainya? ”
” apapun katamu yang penting aku telah mengatakannya bukan ” sahutku sambil tersenyum dan melangkahkan kaki masuk kembali keasrama dan menuju kamar. Hari ini hari yang melelahkan tapi aku menyukainya.
TBC~~
The Paradise of light and shadow part 4
Cast :
♪ Ham Eun Jung as Shim Ha Ra
♥ Kwon Lae di as Herself
♫ Cho Eun Hee as Herself
♥ Kim Ki Bum as Kim Jae Sun
♫ Lee Jin Ki as Shim Jun Su
♫ Choi SooYoung As Ham Hyu Min
♥ Park Gyu Ri as Park Sang Hyun
Others
- Song Seung Hyun as Song Lo Ki
- Koike Teppei as Kazuki Irezawa
“ Jae Sun kita mendapatkan tawaran menghias di Seonyoo dan Shindongshin. Kau bisa? “
“ Seonyoo? Dimana itu? “
“ kau ini orang korea bukan sih, Seonyoo saja tak tahu dimana, sudahlah kau hanya menjawab bisa atau tidak. Kurasa kalau kita berhasil diproject ini kita bisa membuat B.B.C kita jadi tambah laku “ (*B.B.Club = hayo ada yang inget ama nih nama ga? )
“ baiklah, aku terima itu “
“ baiklah, Kazuki kau bisa?” tanyanya
“ tentu saja, ikebana jenis apapun aku bisa melakukannya ” sahut Kazuki
” ah, ara-ara… aku mengerti kalian bersiaplah. Besok waktunya ”
” minggu ? ”
” memangnya kapan lagi? ”
” kupikir senin, minggukan sepi ga ada yang bisa liat kehebatanku dong ” sahut Kazuki
” heh, itu sangat tidak penting ”
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Hara’s POV” hey, OniChan ” panggil ku
” nani? ”
” kau menyukai Miyoung ssi? ”
” kenapa kau bertanya seperti itu? ”
” hanya ada 3 kandidat soalnya.Aku hanya tau kau mempunyai 3 teman perempuan tapi kau tak tahu yang mana kau suka. Sunhye Unnie, kurasa ia baik tapi aku mengeluarkannya dari List karena ia lebih dekat dengan Wang YuYun sekarang, Hyumin Nee-san tadinya kupikir kau suka dengannya tapi kalian sekarang tak dekat, Hyumin juga kelihatannya mempunyai jarak. Dan Mi Young, kalian begitu dekat sampai sampai mau makan pun ia menyuapimu, tak tahu kah kau, aku risih melihatnya?”
” ah, kau melihatnya ”
” Hyumin Nee-san juga melihatnya ”
” Hah? Sinca? Ia melihatnya? ”
” aku sadar karena ia bereaksi duluan ”
” kenapa kau tak memberitahuku? ”
” kenapa kau bermesraan ditempat umum? ”
” aku tak bermesraan ”
” sudahlah aku mengantuk ” sahutku ” ah ya, apa Niiichan tau orang yang bernama Choi jonghun? ” sahutku
” aku tau, kenapa? Ia senior dikampus ”
” ah, apa ia tampan? ”
” kau menyukainya? ”
” tidak, hanya saja kelihatannya ia sedang mendekati HyuMin neesan ”
” hah? ”
” hah? Bisa tidak kau mengucapkan kata lain? ”
” Hah? Maksudku, apa yang kau katakan? ”
” kau mau percaya tak? Dari kemarin ia menelpon NeeSan mulu loh, tadi saja dia menelpon sampai 3kali. Kalau saja Sunhye Neesan tak menyuruh jonghun selesai menelpon ia akan menelpon terus menerus. Aku kasihan dengan Hyumin ia harus terus mengangkat telpon setiap 15menit sekali ”
” benarkah? ”
” nee, kalau jonghun itu tampan dan baik sih aku terima saja ia pacaran dengan NeeSan secara neesan baik hati dan cantik ’’
” kau setuju? ”
” kenapa tidak? ” sahutku sambil melangah pergi kekamar. Hari ini sangat melelahkan dan pastinya besok akan lebih melelahkan. Aku menutup pintu kamarku dan membaringkan tubuhku. Aku lupa aku belum mandi jadi aku mengambil handuk hijauku dan berjalan menuju kamar mandi.
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
” Ya! Shim HaRa. Bisakah kau besok datang ke sekolah? ” sahut Laedi ditelpon
” hah, mau apa?” sahutku yang bingung kenapa laedi menelpon pada jam segini
’’ aku lupa memberitahukanmu tadi siang, besok ada sekolah lain yang akan menghias aula”
” lalu kenapa aku harus datang ’’
’’ babo, kau juga pengurus osis bukan jadi kau harus datang untuk menyambut mereka apa lagi kau kan penanggung jawab dekorasi dan bendahara. Jadi kau harus hitung-hitung berapa yang akan dikeluarkan ”
” siapa saja yang datang? ”
” um,, tentu saja ada aku kau, Eunhee dan Loki, dan anak osis lainnya ”
” oh, jam berapa sih ”
” sekitar jam 7 yah, jangan lupa kau bawa uang kas ”
” heh? Iya iya ” sahutku ditelpon ” kau ini kenapa semangat sekali sih? ”
’’ hey, kau tak tahu yah? Nantikan ada Kazuki Irezawa ”
” siapa itu? ”
” Hah???? Dia dari Seongji masa kau tak tahu? Master ikebana? ”
” memangnya ada anak sma yang sudah jadi master? ”
” hah, sudahlah kau ini . percuma saja aku bicara denganmu. Pokoknya besok jangan lupa”
” iya ”
” satu lagi, banyak namja ganteng jangan lupa dandan ”
” Ya! Kwon Laedi harus kah itu? ” sahutku dan telponpun terputus
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Jaesun’s POVAku sibuk mengambil beberapa bunga bunga yang kami ambil dari toko kak hinata sedangkan kazuki hanya sibuk menata rambutnya. Aku heran, wunyoung sudah bilang kalau hari ini hanya ada sedikit manusia yang berada disana (*baca osis doang ama guru) tapi ia masih saja menata rambutnya yang tiada henti dari 2jam yang lalu. Capai melihatnya aku menurunkan bunga dan membawanya ke ruang aula. Sunyoung membawa beberapa bunga lili dan menunjukan jalannya kepada kami bertiga, yang datang hanya 5 orang karena memang anggota BBC hanya ada 5orang. SunYoung, aku, Kazuki, Taiyou dan Park Sang Hyun. Dia gadis sendiri.
Kami memasuki ruang aula yang cukup besar namun sangat nyaman. Dekorasinya sangat klasik dan mengingatkan ku pada pertengahan Eropa. Kami memasuki aula dengan hati-hati dan 3orang osis menyambut kami disana.
” Annyeong ” sahutnya ” kalian yang akan mendekornya kah? ”
” iya, inikah tempat yang harus di dekor? ” sahut Sunyoung selaku ketua club ia memang harus siap sedia dengan pertanyaan agar lebih menyakinkan
” Kya, Kaukah Kazuki itu? ” teriak seorang gadis yang datang bersama si ketua osis. Kini Gadis itu tengah menunjuk nunjuk kazuki
” Ya? ” sahut Kazuki yang kaget mendengar namanya disebut serta ditunjuk tunjuk ga jelas
” Ya, Kau sangat tampan ” sahutnya dan aku bisa melihat kazuki mulai terbang
” ah, benarkah? Gomawo yo ” sahut kazuki
” Kwon Laedi ! Diam! ”sahut siKetua osis yang kelihatannya terganggu dengan anak yang bernama Laedi ” dan mana lagi teman mu itu, Hara ”
’’ ah Hara sedang mengambil surat izinnya ” sahut laedi
” oh baguslah setelah ia kembali suruh ia mencariku ya ”
” Kurasa itu tak usah ” sahut seorang yeoja ” aku sudah disini, ini surat izin dan konsepnya, ah loki perlukah kita menambahkan—”
” Hah, kau ” sahutku kaget melihat Yeoja didepanku
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Hara’s POV
” Hah, Kau ” sahut seseorang, sontak aku mencari asal suara itu dan…
” Omae ” sahutku sambil menunjukanya membuat semua orang terheran
” kalian kenal? ” tanya Loki, dan aku bingung jadi aku hanya mengangguk sekali
” kami bertemu kemarin ” sahutku
” pantas kemarin kau pulang sangat malam ” sahut seorang namja yang menatapnya garang, melihat wajahnya aku jadi teringat dengan salah satu personil duo WaT
” aku sudah bilang aku tersesat ” sahutnya lagi
” kau bertemu dengannya ” sahut seorang yeoja cantik dari sana
” dia menolongku ” sahutnya
” sudahlah, Jaesun tak mungkin bohong ” sahut seorang namja lagi
” Hara? ” sahut loki yang meminta penjelasan yang sebenarnya tak perlu
” ah, arasseo, kami bertemu kemarin aku mencari makanan dan ia sedang tersesat jadi aku membatunya mencari jalan pulang. Segitu saja ” sahutku dan kulihat Loki puas dengan jawabanku jadi ia kembali menatap si namja yang ada didepannya
” kelihatannya dua orang ini saling mengenal ” sahut Loki ” kurasa akan lebih mudah untuk bicara kalau begini ”
” ya, tak kusangka Jaesun mengenal salah satu anak dari sekolah lain ”
” memangnya ia anak yang seperti apa? ” tanya Loki yang kelihatannya malah bergosip. Tiba tiba saja aku merasakan tanganku ditarik kanan kiri dan ketika aku melihatnya, Laedi dan Eunhee ada disana dan aku hanya manggut manggut mengerti maksudnya.
” nanti kita kerumahmu, menginap boleh juga. Dan kau harus memberitahu kami tentang ini, bagaimana? ” tanya Eunhee
” Wakatta ” sahutku
” aish, jangan mulai mengatakan bahasa yang berbau jepang disini ” seru laedi ” aku lelah mendengarnya, cukup satu kalimat yang kutahu. Selebihnya aku tak mau dengar, belajar bahasa korea saja sudah membuatku gerah ’’ sahutnya. Ya, Laedi memang baru di korea. Dia tinggal di Indonesia sampai 4tahun terakhir dan kemudian ia pindah kesini. Sesekali aku bisa mendengar ia menggumam dengan bahasa aneh yang kuprediksi itu adalah bahasa Indonesia. Yang mengerti bahasanya disini hanya Eunhee, maklumlah ia punya saudara disana juga. Jadi sesekali Eunhee dan laedi mengobrol dengan bahasa asing itu.
” ya! Ya! Ya! Ladies bisakah tak menggosip sekarang ? ” sahut Loki ” Hara, mana konsep disainnya ”
” ah, ini ” sahutku yang langsung lari ketempat Loki meninggalkan kedua temanku
” Choi Eunhee, Kwon Laedi bisa kalian membantu mereka? ”
” ah, Arasseo ”
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Back to Jaesun’s POVAku masih tak percaya dengan yang kulihat sekarang, yeoja itu bernama Hara dan ia ada disini sekarang. Ia sekolah di Seonyoo dan ia satu tahun dibawahku. Aku benar benar tak percaya jika melihat hal ini. Sambil menyelesaikan rangkaian bunga yang kubuat menggantung diatas langit langit aku sesekali melihatnya. Ia sedang bersama Loki, si ketua osis yang kelihatannya dekat dengannya. Aku melihat Kazuki yang sibuk menata bunga tempel di meja. Kazuki memang hebat dalam urusan ikebana. Ia pernah memenangkan lomba sejepang tahun lalu. Maklumlah kewarganegaraannya memang jepang sampai pada tahun lalu ia pindah bersama ayahnya yang dimutasikan ke Seoul.
Aku melihat Hara sesekali, sesekali juga ia bicara dengan bahasa jepang yang membuatku sedikit bingung dengan kewarganegaraannya yang jepang atau korea. Tapi dari faktor wajah sih ia mirip orang korea.
” JaeSun, hey jaesun!!!”
” ya? ” sahutku, aku melihat Sanghyun yang berdiri tak jauh dari hadapanku. Ia berjalan mendekat dan membawa beberapa bunga lili yang ia bentuk seperti burung .
” bagaimana menurutmu? ”
” bagus ” sahutku
” hanya itu? ” sahutnya lagi
” um, kau belajar cepat ”
” ya! Jaesun hanya itu saja? Bisakah kau ajari yang lain? Lihat karyamu yang ini bagus sekali, aku bisa melihatnya dari meja yang ada dibawahnya. Jadi seperti punya kazuki, hanya saja kau memakaikan teknik pantul ” sahutnya lagi
” gamsahamnida sanghyun. ” sahutku lagi ” ah selesai ’’ gumamku yang melihat tugasku sudah ku selesaikan dengan sedemikian rupa.
” sudah selesai? ” sahut seseorang dan aku menengok kearah suara itu. Hara berdiri disana sambil tersenyum
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Junsu POV
Pagi-pagi sekali Hara bangun dan berangkat. Katanya ia ada acara disekolah tapi aku tak tahu akan ada acara apa. Jadi tinggallah aku dirumah sendiri. Aku mengambil majalah dari rak dan membukanya. Baru saja aku mau membuka halaman bel rumah berbunyi. Aku beranjak dari posisi tidur ku dan melangkah ke pintu depan. Aku membukanya.
” Hara Chan ada masalah apa kau memanggil kupa—” sahut yeoja didepanku dengan cepat ” Junsu-ssi” sahutnya lagi
” Hyumin, ada apa? ”
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Tbc…The Paradise of light and shadow 3/37
Cast :♪ Ham Eun Jung as Shim Ha Ra
♥ Kwon Lae di as Herself
♫ Cho Eun Hee as Herself
♥ Kim Ki Bum as Kim Jae Sun
♫ Lee Jin Ki as Shim Jun Su
♫ Choi SooYoung As Ham Hyu Min
Others
- · Lee Jae Jin as Wang Yu Yun/Sa Baek
- · Lee Sun Kyu as Lee Sun Hye
- · Tiffany as Jang Mi Young
Jaesun POV
” haha, kau aneh sekali menunggu orang lewat sampai tertidur memangnya kau tak melihat papan penunjuk jalan itu ? ” sahutnya dan aku menggeleng
” aku mana lihat papan itu, papan itu terlalu menyempil ” sahutku ga mau malu
” haha, baiklah. Jadi kau bisa melewati jalan ini. Ada bus yang bisa mengantarkanmu. Kau bisa menaikinya dan kau akan langsung sampai ” sahutnya
” aku bisa langsung sampai bukan? ” sahutku sambil berjalan maju sedikit ketika melihat bus yang ia maksud telah datang. Aku sedikit berbalik dan melihatnya melambaikan tangannya dan tersenyum. Aku melambaikan tanganku dan berjalan pelan menaiki Bus itu. ” Ah~” teriakku sendiri tepat saat pintu bus tertutup ” aku lupa menanyakan namanya dan mengucapkan terima kasih
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Hara POV
” kau lama sekali? Kupikir kau sudah drumah? ” sahut Junsu-Niichan
” gomen, aku bingung mau beli apa jadi sedikit lama ”
” dasar kau ini, kau tahu teman ku sudah hampir mati kelaparan ”
” ah benar, teman. Apa Hyu Min Ada? ” sahutku penuh harap dan Niichan hanya menggeleng
” dia tak ada memang kenapa? ”
” ah, dia jahat. Lalu apa ada si miyoung? ” dan Niichan mengangguk
” aku kedapur dulu. 15 menit aku akan mnyelesaikannya. Junsu niichan main saja dulu ”
” baiklah, apa kau tak perlu bantuan? ” sahtnya dan aku menggeleng
Aku tiba didapur dan mengeluarkan semua yang aku beli. Aku mengeluarkan sebungkus kue yang kubeli diperjalanan tadi, aku sengaja membelinya untuk kumakan bersama Hyumin neesan dan Niichan tapi ia benar benar tak datang. Jadi aku kembali meneruskan acara memasakku. Aku selesai membuat semuanya dan aku membawa oden itu keluar untuk dimakan para teman kakakku. Setiap malam sabtu memang inilah ritualnya, teman kakak ada yang datang dan kami semua mengobrol. Biasanya sih 2minggu sekali atau sebulan sekali. aku membawa oden dengan hati hati danmeletakannya dengan cermat. Aku melihat Miyoung Unnie, teman kakakku dengan gencar mengambil mangkok dan menuangkan odennya. Secepat kilat juga ia menyuapi kakakku.
Aku sedikit kesal melihatnya yang sudah memulai ancang ancang untuk bercentil ria dengan kakakku. Aku melihat kesebelah, Sena Unnie dan Yuyun sedang asyik membahas tugas mereka. Jadi aku merasa tak punya pasangan aku berjalan keluar sebentar. Hitung-hitung mencari udara segar.
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Bintang bersinar terang malam ini, walaupun tadi hujan deras mendera kota. Aku menyesap teh yang masih hangat sambil duduk diayunan yang terletak di halaman rumahku. Sesekali aku mengayunkannya dan menghirup udara dalam dalam.
” Ha Ra Chan ’’ sahut seseorang dan aku begitu kaget mendengar namaku disebut
” NeeSan ” sahutku sambil turun dari ayunan dan sedikit berlari menghampirinya ” kau datang juga ”
” Ah syukurlah aku tak slah memanggilmu ”
” ah, Onee-chan kau datang ”
” kau menyuruhku datang loh ” sahutnya ” jadi apa ada sesuatu yang mau kau ceritakan. Karena seingatku terakhir kali aku menelopon kau bilang ada yang mau kau ceritakan karena itu aku harus datang ”
” ah benar, masalah itu—” sahutku terputus ” ne~ onee-chan sudah makan? ” sahutku
” sudah kok ” sahutnya tapi tiba-tiba aku mendengar suara gemuruh pelan dan dia tertawa simpul ” Mian ” sahutnya dan aku menarik tangannya
” ikut aku, aku buat makanan enak, dan aku ada sedikit cake ”
” ah iya ” sahutnya pasrah.
Kami memasuki pintu rumahku dan mulai melangkah menuju ruang makan. Kedengarannya mereka masih belum selesai makan jadi aku sedikit enggan mau masuk untuk mengambil sedikit oden panas. Aku mau memasuki ruang makan dengan Oneesan tapi aku bisa merasakan tubuhnya sedikit menegang. Aku melihatnya sebentar dan aku kembali melihat kedalam. Aku melihat Miyuoung sedang asyik menyuapi Nii-chan sesekali ia menyenderkan kepalanya dipundak niichan. Pemandangan yang ingin kubakar!
” Ha Ra chan, boleh aku menunggu di ayunan? ” sahutnya dan aku mengangguk
’’ Neesan mau oden, hot pot atau Kimchi ? ”
’’apa saja ”
” baiklah kau tunggu saja disana, aku akan menyusul secepatnya ”
” baiklah ” sahutnya ” ah, jangan katakan pada kakakmu aku ada disini ” sahtnya sambil berjalan kearah taman depan
” Ha Ra dari mana? ” tanya Sena Unnie ” sudah makan? ” tanyanya dan aku tersenyum dan menggeleng. Memang deh kakakku keterlaluan, setidaknya aku lebih suka dengan Sena (Sun Hye) Unnie. Wajahnya sangat manis.
” kau tak makan? ” tanya Niichan
” aku baru mau mengambil makan ” shtku sambil mengambil 2 mangkok dan menuangkan hot pot, menaruh Mirin* dan mengambil dua gelas jeruk dingin di nampan
” kau makan banyak sekali ” sahut Yuyun, teman kakakku yang satu ini wajahnya inocent, banyak yang bilang ia sombong tapi kau tak merasakan hal itu. Ia baik pada setiap orang, walaupun sesekali ia suka bersikap dingin. Mungkin karena itu banyak yang mengira ia sombong. tapi terlepas dari itu, kalian benar-benar harus tahu ia sangat menarik
” kau mau menghabiskan itu semua? ” tanya Sun hye unnie lagi
” anio~ aku makan berdua kok ”
” berdua dengan siapa? ” sahut Niichan
’’ dengan Hyumin neechan lah siapa lagi ” sahutku
” dia datang? Wanita buruk rupa itu? ” sahut Mi Young yang dengan sedikit nada kesalnya
” Mi Young hentikan kata katamu, tak pantas kau bicara seperti itu ” sahut Sun Hye Unnie ” dia datang? Kenapa tak disuruh masuk? Diluar dingin bukan? ”
” dia tak mau mengganggu, katanya sih gitu ” sahutku
” mengganggu? Siapa? Dia? Yang mengganggu justru wanita ini ” tunjuk YuYun Oppa dan aku bisa melihat Mi Young sudah berancang ancang mau melemparkan garpu yang ia pegang
” apa yang kau katakan barusan yuyu kangkang? ” sahutnya dan aku segera berjalan menjauh.
Diluar…
Aku melihat HyuMin Neesan sedang termenung diatas ayunan (*yaeyalah mana ada dibawah ayunan, ada aja sih sebenarnya ). Aku melangkah pelan sambil hati hati saat menaiki ayunan.
” NeeSan. Ini Hotpot, kukira lebih bak kita makan ini untuk menghangatkan badan ”
” ah ” sahutnya tersentak ’’ Gomawo ”
” Doita (*ga waras balesnya pake b.jpang)”
” kau yang memasaknya kah? ”
” iya ”
” oishiiiiii ”
” Arigatou ” sahutku ”
” kau ini, masih kental sekali dengan jepangnya. Kakakmu saja aku tak yakin ia bisa ”
” haha, NiiChan terlalu ikut Oka san ”
’’ ah benar ”
” kau tak apa Neechan? ”
” tentu saja tak apa ” sahutnya ” ah ada apa hari ini? Sampai sampai kau menyuruhku kesini? ”
” ah ya, Neesan tau tidak tadi sewaktu aku belanja aku bertemu dengan seseorang, dia namja yang aneh tapi entah kenapa—”
JunSu POV
’Hyumin ada disini? Ia disini? Tapi kenapa ia tak masuk? Apa ia tak mau menemui kami? ’ sahutku dalam hati. Aku pusing meladeni Miyoung yang dari tadi berisik ingin menyuapiku. Dia pikir aku tak bisa makan sendiri apa. Tapi karena ia terus memaksa dan mengancam akan menangis dan menginap disini aku pasrah saja. Sena dan YuYun juga Cuma asyik dengan dunia mereka sendiri rasanya aku mau menimpuk mereka berdua dengan oden yang ada didepanku. Bosan dengan Miyoung yang sangat menyebalkan aku bernjak dari tempat ku duduk dan berjalan pelan.
” ah, aku mau keWc. Junsu aku pinjam toilet ” sahut Sena dan aku mengangguk
” mau kutemani Sun Hye? ” sahut yuyun yang langsung mendapat tendangan maut dari Sena
” tak usah ” sahutnya
Aku berjalan pelan keluar. Disana aku melihat Hyumin dan HaRa sedang tertawa senang. Aku senang bisa melihat Hara tertawa seperti itu, sejak 3tahun yang lalu aku jarang melihatnya begitu. Semenjak kecelakaan itu, susah sekali Hara tertawa lepas. Tapi ketika ia bersama Hyumin aku bisa kembali melihat Hara yang lepas. Hara yang tak memaksakan sesuatu yang ia tak suka.
” seperti keluarga saja ya? ” sahut Sena mengangetkan
” kau? Cepat sekali ke Wcnya? ”
” hey, aku kan hanya mencuci tangan dan memeriksa mataku ini ” shutnya sambil menunjuk matanya yang kelihatan sedikit merah. ” aku lupa memberi tetes mata jadinya terlalu kering ”
’’ kau memang pelupa Sena ” sahut ku ” sebaiknya kau pakai kacamata saja dari pada itu”
” ga deh, aku suka lupa menaruhnya ” sahutnya ”kau tak mau kesana? ”
” aku? Ani~ aku tak mau mengganggu ”
” hah, dari pada kau kembali ke sana ” sahutnya menunjuk ruang makan ” kau hanya akan mengganggu mataku ”
” ye, maaf deh jika aku menganggu pacaran kalian ”
” aish, bukan itu ”
’’ lalu apa lagi? Kau kan dari dulu suka padanya ”
” Baka~ siapa yang bilang itu? Akukan hanya mau berkata aku risih melihat kau dan Miyoung yang bermesraan sedangkan aku dan Yuyun kau cuekin begitu saja. Aigo~`”
” apa maksudmu ?”
” memangnya apa lagi maksudku? ”
”ah, sudah lah kalau begitu. Aku pusing mendengarnya ”
” hum~ aku mau kesana. Kalau kau tak mau ikut, jangan kembali kedalam. Aku tak suka melihat Miyoung besar kepala karena kau lebih memilih kesana dibanding disini dengan dia ” tunjuk Sena ” Cao ”
” kau ini—aish ”
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
” kalian boleh aku mengganggu? ”
” Sun Hye Unnie ” sahutku yang kaget melihat Sun hye unnie tengah berada di samping ayunan
’’ Sena, kau kenapa kemari? YuYunkan didalam ”
” Aish, kalian berdua sama saja, dengar aku dan Yuyun tidak ada hubungan apa-apa ”
’’ memang siapa yang bilang kau dan Yuyun ada apa-apanya? ” sahut Hyumin nee-chan yang polos atau tak polos itu
’’ Ya! Ham Hyumin hentikan itu ah ”
” hahaha, Sun Hye Unnie wajahmu memerah ” sahutku yang lucu melihat wajah Sunhye unnie menjadi pink (*lho?)
” hah? Aku sedang kepanasan makanya merah? ”
” kau tak nyambung Sena, disini dingin bodoh ”
” hah, apapun katamu lah, hey aku boleh keayunan itu? ”
” tentu saja, Ppaliiiii~ ” sahutku panjang
” Gamsa hamnida ” sahutnya yang langsung naik ayunan dengan hati hati
” aku baru tahu kau sudah tak trauma lagi dengan ayunan ” sahut Hyumin neechan yang disertai gerlingan mematikan Sunhye Unnie. Dan aku hanya bisa tersenyum melihat mereka berdua yang berdebat. Tak kusangka Sun Hye Unnie dulu takut ayunan, ^-^
TBC
♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦♫♥♪♦♦♦♦
Hya, mian kalo ceritanya aneh… lagi lagi minta maaf *
Hehe, seperi biasa, jangan bosan dengan FF ini ya. Gomawo, Arigatou neee~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar